⇢ ゙may i ask — luke chiang, alexis kim
━─━─━─━─━━─━─━─━─━━─━freya menatap malas chenle yang sibuk memakan empek empeknya diatas meja, kemudian mendengus sambil menumpukan dagunya pada kepalan tangan
"kok gue dingin banget ya?" celetuk freya, menatap pada empek empek kapal selam yang masih didiamkan oleh chenle
"dingin apanya? orang panas gini" jawab chenle polos, sibuk menyendoki kuah cuka didalam mangkoknya
"dingin tau anjir, makanya gue dari tadi pagi pake sweater gini" jawab freya ngotot
gadis itu mendengus lagi saat chenle tidak menyahutinya, "enaknya makan apaan ya le? yang anget anget" tanya freya
chenle melirik, belum berniat mendongak sepenuhnya, "bakso tuh, sana!" chenle menunjuk salah satu stan bakso, membuat freya ikut menolehkan kepalanya pada stan yang chenle tunjuk
"ohh mas pur?" tanya freya, dibalas anggukan oleh chenle
"yaudah, mau titip apa?" tanya freya, kemudian beranjak berdiri
"hm? gausah, ntar bisa sendiri" jawab chenle sambil mengaduk kuah cukanya
freya beranjak, berjalan sambil menunduk mengeluarkan selembar uang 10 ribuan dari dalam dompetnya kemudian memesan seporsi bakso
hatchimmm
gadis itu menoleh saat melihat seseorang berdiri disampingnya, kemudian menyodorkan selembar tissue padanya
dahinya mengeryit lagi, kemudian buru buru membuang muka dan berdehem, "thanks" katanya singkat kemudian meraih tissue yang disodorkan padanya
sungchan memiringkan kepalanya, tersenyum tipis dengan tissue yang menyumpal lubang hidung kirinya, "flu juga?" tanya sungchan dengan suara serak
freya melirik, "nggak" jawab gadis itu tak acuh. kemudian tertegun sendiri saat telapak tangannya yang terbuka diraih oleh sungchan, digenggam dengan telapak tangan besar hangat milik pemuda itu
freya membeku ditempatnya, kejadian kemarin kembali terputar di kepalanya
"bohong. buktinya tangan lo dingin gini" ujar pemuda tersebut sambil memijat kecil punggung tangan freya
freya berdecak salah tingkah, kemudian menarik tangannya dan melipatnya didepan dada, "hawanya aja dingin" jawab freya beralasan
"hoodie an gini" lanjut sungchan tak mau menyerah begitu saja
"ckk, apaan sih? ngurusin banget!" katanya menggerutu, menjauhkan tudung hoodienya dari tangan sungchan
sungchan hanya tersenyum tipis, harus banyak banyak bersabar saja, "bibir lo juga pucet" lanjut sungchan
freya mendelik, "pergi gak lo?" ancamnya sambil melotot pada sungchan
"mbak, baksonya. 6 ribu ya" intrupsi mas pur sambil menyodorkan semangkok bakso yang sudah diberi daun bawang dan bawang goreng diatasnya
freya segera menoleh, secara otomatis merubah nada suaranya menjadi ramah, kemudian mengambil sendok dan garpu juga menuangkan sambal banyak banyak kepinggir mangkoknya
"masnya pesen apa mas?" tanya mas pur pada sungchan, sungchan yang sedari tadi memperhatikan freya kini menoleh sedikit terkejut
"pentol alusnya dua, somainya dua, goreng panjangnya tiga, mienya satu" ujarnya menunjuk satu persatu benda benda didalam etalase
sedang freya segera pergi dan duduk didepan chenle yang sudah menambah makanan lagi
"gak beli minum frey?" tanya chenle, membuat freya yang tengah mengaduk kuah baksonya melirik sekilas, "nggak" jawab freya
"mau jeruk anget??" tawar chenle
"gausahh, gue bawa minum kok ditas" jawab freya menolak
hatchiimmm
"hhhh," freya mendengus, kemudian menarik lagi ingusnya kedalam, ia ingat tidak membawa tissue, sedang tissue yang diberi sungchan tadi sudah ia buang karena kotor
"jorok banget" gerutu chenle, kemudian bangkit berdiri
"mau kemana?" tanya freya
"beliin lo tissue, itu umbel lo udah penuh se dam, ntar amber gak karu karuan" ujar chenle, membuat freya mendengus saja kemudian lanjut memakan bakso panasnya
sepeninggal chenle, seseorang datang dan duduk didepannya. membuat freya berdecak kali ini, mendongakkan kepalanya dari baksonya
"apa lagi?" tanya freya, melihat wajah sungchan saja sudah membuat gadis itu kesal
"yaelah, duduk sini masa gaboleh" sahut sungchan
freya menghela napas sabar, menoleh kekanan kekiri, "disana masih ada bangku kosong" gadis itu menunjuk setidaknya 5 meja kosong dibagian baratnya
"maunya disini" jawab sungchan, freya tak membalas, hanya mengumpat saja dalam hati
"pelit banget sih, tempat duduk doang" gerutu sungchan, ikutan mengaduk baksonya
"i hate sharing my space" ketus freya pada sungchan, "pergi ga lo?" ancam freya
hatcchiimm
wahheengg
freya menarik ingusnya, sedang sungchan segera menarik tissue yang ia bawa dan memberikannya pada freya. freya melirik, kemudian meraih tissue tersebut dengan cepat dan mengeluarkan lendir menjijikkan dari hidungnya, begitu juga dengan sungchan
sungchan kemudian melepas jaket abu abu yang ia kenakan, kemudian memberikannya pada freya
membuat gadis itu mengeryit, "pake aja, lo kedinginan kan?"
"gue udah pake hoodie" tolak freya
"sini tukeran. hoodie lo kurang tebel" ujar sungchan
freya melengos, kemudian dengan terpaksa melepas hoodienya dan memberikannya pada sungchan. sedang pemuda itu segera menggunakan hoodie beraroma vanilla yang freya berikan padanya tanpa berkomentar
seperti tidak masalah menggunakan hoodie biru pastel dengan bordiran kupu kupu bersayap biru ditengah tengahnya
"lo pada kok bisa flu barengan sih?" tanya chenle, tahu tahu sudah berdiri dibelakang sungchan membawa kresek berisi air putih, tissue dan obat flu, pertanyaan tersebut membuat sungchan dan freya terdiam. masing masing berusaha melupakan kejadian memalukan kemarin
"lo bawa apaan?" tanya sungchan mengubah topik, suaranya yang biasa ngebass jadi serak dan bindeng
chenle meletakkan kantong kresek tersebut diatas meja, segera freya buka dan mengeluarkan obat flu darisana, kemudian membukanya dan menelan bulat bulat obat tersebut
"loh lohh, gue mau!" sungchan menyahut, menarik bungkusan obat dari tangan freya dan membuka air putih kemudian menelannya bersamaan
sedang chenle berdecak, "ck ck ck. udah lo berdua nikah aja sono!"
━─━─━─━─━━─━─━─━─━━─━
⌗.* SHXBDLO
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE GIRL
Ficção Adolescente[ featuring jeong sungchan ] ❝ if you have two option why always her? ║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║ #1 in janhae #1 in lokal #1 in jungsungchan first ©️050920, urfavoritee second ©️ 160521, SHXBDLO