Epilog

165 16 4
                                    

Enjoy, sorry typo.

***

Malam ini, Sanha menghabiskan waktunya dengan berjalan-jalan santai. Syal yang tergantung di lehernya menutupi setengah wajahnya.


Niatnya ingin kembali ke apartemennya segera, tapi ia di ajak temannya untuk makan-makan. Tentu saja ia tak menolak. Kapan lagi ia makan gratis.

Karena terlalu asik dengan ponselnya, Sanha tak sengaja menabrak seseorang. Oh, shit. Ia tau siapa itu. Eric. Iya Eric Sohn.

Sedang apa dia di sini?

"Eric!" Sialan, Sanha harus segera pergi dari sini.

"Sorry," Sanha buru-buru pergi dari hadapan Eric. Harapannya untuk kali ini semoga tidak ada yang mengenalinya.

"Siapa dia?"

"Entahlah. Aku pikir ini hanya halusinasi ku, tapi suara itu mirip dengan seseorang yang menghilang tiga tahun lalu."

"Maksudmu?"

***


Sanha mendengus kesal. Apartemen sebelahnya terlalu berisik serius. Sanha bahkan menambah volume musik yang mengalun lewat earphone itu menjadi full.

Tapi memang dasarnya mereka terlalu berisik, jadi sekeras apapun musik yang sedang mengalun itu terdengar pelan di telinganya. Sanha butuh istirahat. Besok masih ada kelas.

Sanha akhirnya bangun, dan melanglah berdiri di depan pintu apartemen nomor 36 lalu mengetuknya pelan.

Karena tak kunjung dibuka, ia memilih untuk memanggil pemilik apartemen itu sekeras mungkin.

"JENOOOOOO!" Tapi yang diharapkan Sanha malah tidak terjadi. Yang membuka pintu itu temannya Jeno, bukan Jeno nya sendiri.

Sanha kenal dengan seseorang itu. Oh God, kenapa ia tidak menyadari suara-suara itu adalah milik temannya dulu?

"Jeno sedang pergi ke kamar mandi, ada apa?"

"Tidak jadi. Maaf mengganggu waktumu." Untungnya saja, Sanha tak melepas topinya sendari tadi di kamar.

Ternyata berguna juga.

Sepertinya Sanha malam ini harus pergi meninggalkan apartemennya. Keadaan tidak tepat baginya.

Disisi lain, Haechan yang mendapati Jeno sedang berbaring di kasurnya akhirnya berbicara, "Tadi tetangga apartemenmu datang ke sini."

"Namja?"

"Iya."

Hyunjin yang sendari tadi hanya mendengarkan percakapan mereka bertanya "Siapa Jen?"

"Yoon—" Belum sempat jeno melanjutkan ucapannya, Eric malah berkata memotong pembicaraannya, "Bisakan kita bertemu dengannya?"

[END] Exanimationes IncidamusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang