16.{chapter 16}

21 9 10
                                    

"gue cuma mau jagain lo,dari orang orang
yang mau jahatin lo,tolong ijinkan:)"
-GAK-

🌼Happy reading🌼

"Gak usah di paksa kalo dia gak mau!" Ujar seseorang yang datang dari arah belakang.

"Bukan urusan lo!" Adit membentak Galang yang baru saja datang itu.

Liana takut jika keduanya akan bertengkar.

"Urusan Liana,urusan gue juga,karena Liana tanggung jawab gue!" Ucap Galang sembari menarik tangan Liana,untuk pergi dari Adit.

Liana yang tak maksud oleh ucapan Galang yang terakhir itu,hanya diam dan mengikuti langkah Galang.

Galang mengajak Liana ke TBS,"Maaf Na,gue lancang tadi bilang kalo lo tanggung jawab gue,tapi ada tujuannya Na,lo jangan marah ya!" Jelas Galang.

Liana malah senyum senyum gak jelas didepan Galang,"gue suka,"

Galang tak percaya jika Liana mengatakan itu,"Lo gak marah kan?" Liana hanya menggeleng dan tersenyum.

"Lang,kenapa lo bisa bikin gue terbang melayang gini,gak gak Liana Galang cuma ada maksud tertentu," batin Liana.

"Na,gue mau nanya!" Ucap Galang sembari menatap Liana.

"Nanya aja,"

Liana menatap dalam manik mata Galang,seakan penuh kebahagiaan yang terpancar.

"Lo masih ada rasa sama Adit?" Tanya Galang pelan.

Liana yang mendengar pertanyaan sahabat nya itu membuat dirinya membulatkan matanya sempurna,"kenapa lo nanya gitu?"

"Emm,gak papa sih nanya aja,"

"Udah lah,mending gak usah bahas Adit,gak guna juga," ucap Liana sembari tersenyum miris.

Sebenarnya Liana tak bisa membohongi perasaannya, jika dirinya masih menginginkan Adit bersamanya,tapi itu adalah hal yang sangat mustahil.

Jadi, Liana sedikit demi sedikit akan melupakan Adit,dan lebih peduli dengan orang disekitarnya yang lebih menyayangi dirinya,Galang misalkan.

Bel masuk berbunyi nyaring di telinga Galang dan Liana,yang membuyarkan lamunan mereka berdua.

"Yuk masuk kelas," ajak Galang yang diangguki Liana.

*****
Liana duduk disamping Leksita seperti biasa,ketika Liana ingin mengambil pulpen di lacinya, Liana melihat ada secarik kertas seperti biasanya,yang isinya tak jauh dari ancaman.

Liana perlahan membaca isi surat itu.

Jangan senang dulu nona manis,bukan berarti lo diselamatkan sama pangeran lo itu jadi lo akan aman terus! Tunggu tanggal mainnya aja ya nona manis!

Liana menelan salivanya dengan susah payah,ia langsung tau siapa pengirim surat itu.

Leksita yang paham dengan gerak gerik sahabat nya itu ketika ada masalah,"Lo kenapa Na?"

SENJA(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang