Cinta itu tidak membuat kita
Lemah,tetapi menjadikan kita kuat:)
~RLP~♡ Happy reading ♡
Hufthhhhh.
"Eh Bang Rama,sama Nana, cari jam juga?" Tanya Alea sok asik.
"Enggak! Lagi cari sampah ini,lagi mulung!" Jawab Liana ketus.
Rama yang bingung sama Liana,kenapa adeknya bisa seperti itu sama sahabat nya."kenapa sih dek?"
Liana memutar bola matanya malas."Males tau,bareng sama orang yang two face!"
Liana sangat muak dengan sandiwara Alea yang bermuka dua itu. Di depan keluarga Liana dan dirinya, ia tampak baik pada Liana,tapi kalo gak ada udah kayak Mak lampir goa hantu.
Rama lebih nggak ngerti apa yang diucapkan adeknya itu."Udah lah,bantuin Abang milih!" Perintah Rama.
Rama menoleh ke Alea dan Adit,"Eh,ini kan Adit temennya Liana yang waktu itu pernah main kerumah kan?" Tanya Rama yang diangguki Adit.
"Hehe,iya bang." Jawabnya singkat.
Rama manggut manggut mengerti mengapa adiknya juga bersikap aneh.
"Bang,Na, Lea pulang dulu ya." Ucap Alea sok manis.
"Bodoamat,gue gak urus,pergi tinggal pergi!"
Setelah satu jam an Liana memilihkan jam yang cocok untuk teman nya Rama itu,mereka berdua langsung pulang kerumah sebelum tengah malam.
"Dek,Alea sama Adit cocok ya,"ucap Rama.
"Hmmm,iya cocok." Gumam Liana.
"Kamu jelous?" Tanya Rama sembari menyenggol lengan adiknya.
"Siapa dia,gue jelous bang,gak jelas amat pertanyaan lo bang,sebel gue ah!" Jika Liana udah mengeluarkan sebutan lo,gue pada Abangnya itu, berarti Liana benar benar marah.
"Iya iya maap ye,"
"Y" jawab Liana singkat, padat, dan gak jelas.
*****
"Yah,kenapa si aku harus balikan sama Alea?aku gak suka sama dia,Yah. Dia itu gak sebaik yang kalian pikirkan, apakah yang diinginkan Bunda,sama Ayah itu cewek yang liar,cuma baik di depan,dan two face gitu?Dan asalkan Ayah tau Alea itu cuma terobsesi,bukannya cinta sama aku,Yah."Graham Effran Geovino,sekali iya harus iya,sekali tidak juga harus tidak! Tak ada yang berani melawannya, kecuali anak nya itu.
Sebelumnya,Adit tak berani melawan Ayahnya,tapi semakin kesini Adit tak bisa menjalani hari-harinya dengan tekanan Ayahnya itu.
"Nak,dengerin ayahmu jangan bantah!" Ucap Vine Bunda Adit.
"Tapi Bun,"
"Sudah berani kau dengan Ayah?" Ucap Effran lantang.
"Yah,Adit udah gede,udah bisa memilih mana yang baik mana yang buruk buat Adit!"
Plakkk.
Effran menampar anak semata wayangnya itu,hingga bibir bawahnya sedikit sobek dan mengeluarkan darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA(On Going)
RandomKenapa saat aku sudah membuka hati untuk mu, dirimu perlahan pergi dengan yang lain, menjauh dariku. Hancur dan kecewa yang aku rasakan. Melupakan mu tak semudah membalikkan telapak tangan. Bertahan atau pergi? Memaafkan atau membenci? Pertama baca...