Ingin melupakan Jeremy, yang Julie kira akan menjadi pendamping hidupnya, malah berakhir dengan menghabiskan malam bersama pria asing yang baru ditemuinya beberapa jam di NOLA. Pria itu adalah Keenan, teman Natalie sahabat Julie. Entah sudah berapa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-Keenan-
"Nan, umurmu udah nggak muda lagi, lho. Jadi kapan?"
Kalimat pertanyaan itu selalu mengganggu gue, bahkan di saat gue berlibur sekalipun, sialan! Bukan nyebut sialan ke nyokap gue, tapi ke pertanyaannya yang terus-menerus ditujukan pada gue, seolah melajang adalah hal yang hina. Tapi, meski begitu ya ... gue tetap cinta luar biasa ke nyokap gue. Ya iya lah cinta, ketenaran seorang playboy bernama Keenan Davendra Fauzian tak menghalangi gue untuk hormat dan mencintai Ibu yang sudah mati-matian berjuang untuk melahirkan gue, meski anak yang ia lahirkan jadi player.
Ya, gimana ya? Bukan keinginan gue untuk menjadi penikmat cinta satu malam, tapi man, godaan paha mulus, bokong seksi, body bak gitar spanyol itu selalu membuat gue yang lemah iman dan kuat hasrat ini tergoda. Dan lagi, para wanita itu yang meminta, bukan gue. Gini-gini gue nggak pernah memohon untuk bisa menjamah dan meniduri cewek-cewek random, tapi mereka yang minta gue untuk bisa menyentuh, meremas dan meniduri. Dan gue, ya ayo-ayo aja selagi mereka janji suatu hari nggak bakal datang ke gue lagi untuk ngaku-ngaku kalau mereka hamil anak gue.
Sebelum gue membawa atau dibawa ke dalam kamar untuk menuntaskan hasrat, gue membuat perjanjian, gue main bersih dan selalu pakai pengaman walau gue suka tergoda untuk tidak pakai pengaman karena pasti rasanya lebih nikmat, tapi demi keselamatan nama Fauzian yang tersemat di belakang nama gue, gue harus main aman.
Sekarang, gue berada di NOLA, tepatnya di Riverview room, Decatur Street. Berlibur untuk menghilangkan penat. Sejak balik ke Indonesia untuk nerusin bisnis Papa, dan sejak ponakan gue lahir ke dunia sampai sekarang umurnya sudah dua tahun, gue sudah jadi hampir lupa bagaimana merasakan sensasi memabukkan ketika gue mengeluarkan cairan hangat yang berisi benih-benih tangguh yang terpaksa harus dibuang demi keselamatan nama baik keluarga.
Gue belum bisa dibilang tobat sepenuhnya dari perbuatan ONS, karena tiap kali gue keluar negeri untuk urusan bisnis atau liburan bareng keluarga, gue masih sempetin untuk datang ke kelab malam dan bercinta satu malam dengan cewek bule. Anugerah punya wajah ganteng, badan atletis dan dompet tebel, cewek akan luluh hanya dalam kedipan mata. Suer! Gue nggak bohong, tanya aja Natalie tuh temen gue yang ngajakin gue ke sini begitu dia tahu kalau gue juga ada di NOLA.
Ngomong-ngomong tentang Natalie. Ya, gue sekarang ada di pesta tahun baru dengan tema masquarade, juga atas tawarannya yang membuat gue tertarik selain tiket masuk gratis dan bisa minum sepuasnya.
Natalie bilang dia liburan ke NOLA bersama sohibnya, Julie. Dulu profesi temennya itu balerina, kayak adik ipar gue. Tapi, sekarang udah berhenti jadi balerina akibat kecelakaan yang bikin kaki kirinya patah dan harus dipasang ring. Katanya sih, kejadiannya tahun lalu, dan sekarang si Julie mantan balerina itu udah bisa jalan normal tanpa bantuan kruk atau tongkat.
