Hujan dan Pilu

23 0 0
                                    

Mudah bermain dengan perasaan ku bukan?
tertawa riang seakan terbang bersama diatas awan
datang menutupi luka agar terlihat bagai sang pahlawan
"tenang saja, aku akan menyelamatkan"

anggap aku bodoh
menaruh harap pada sesosok tokoh
padahal sebelumnya terlihat kokoh
dan sekarang pertahanan berhasil di roboh

anggap aku konyol, atau
ku izinkan kau sebut aku tolol
toh, mau saja di borgol
yang berakhir memulai lagi dari nol

Hujan selalu begitu
selalu datang bersikukuh
untuk menemani sang pilu
agar punya teman untuk mengeluh

Hujan selalu begitu
seakan mengerti luka menusuk
serta hati yang mulai membatu
sehingga datang memberi peluk

Hujan jadi saksi bisu
melihat sang pilu makin membiru
termakan kosa kata baku
hingga lupa sudah terenggut waktu

pun saat sang pilu memilih mati
hujan pun menjadi saksi
hingga saat hujan pergi
begitupun hidupnya diakhiri

Bitung, 28 September 2020
-ndva.

Pojok BahasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang