My Answer

75 2 0
                                    

Busan, awal musim panas

Chanyeol's pov

Dia Byun Baekhyun. Pria manis dengan surai coklat madu yang tergerak-gerak dihembus angin musim panas. Pemuda dengan senyum secerah mentari. Pribadi ceria yang membawa suka pada siapapun di sekitarnya. Tawanya terlihat riang dan ringan. Wajah cemberutnya sangat menggemaskan saat teman-temannya menjahilinya.

Aku ingin menjadi bagian dari lingkaran itu. Ingin sekali melihatmu dari dekat. Tapi aku tak seberani itu. Aku hanyalah seorang Park Chanyeol. Seorang pengecut yang akan mengagumimu dalam diam. Ntah sampai kapan. Saat kau tak lagi nampak di peredaran mataku.

Busan, akhir musim panas

Aku berakhir disini lagi. Hawa musim panas sudah agak mereda. Angin musim gugur pun sudah mulai terasa. Sudah setahun aku dan keluargaku pindah dari kota Seoul dan tinggal menetap di Busan. Dan setahun ini pula aku selalu menyempatkan diri datang untuk melihatnya bermain baseball. Memandanginya dari jauh, tepat dibawah pohon maple ini.

Aku sendiri tak mengerti kenapa tak bosan-bosannya melihat pria manis itu. Bahkan kegiatan ini menjadi kegiatan rutinku saat berada di Busan. Harusnya aku berterimakasih pada ibuku yang memaksa agar aku berjalan-jalan di sekitar rumah baruku. Sampai aku menemukan lapangan dengan para remaja yang sedang bermain baseball. Dan mataku langsung tertuju pada dia yang bernomor punggung 04 dengan nama Baekhyun. "Byun Baekhyun! Byun Baekhyun! Byun Baekhyun!" Teriakan teman-temannya yang menggema keras saat pria itu akan mengayunkan tongkat baseballnya membuatku selalu mengingat namanya. Byun Baekhyun. Pria manis yang membuat setahunku di Busan menjadi lebih berwarna.

Ah, mengingat saat pertama aku melihatnya membuat jantungku berdetak menyenangkan. Aku menyukai rasa ini. Rasa yang tak pernah kurasakan sebelumnya.

Cukup lama aku memperhatikannya, permainan pun berakhir. Kenapa waktu terasa begitu cepat. Bahkan yang kulakukan hanya memandanginya.

Aku harus segera pulang. Atau ibu akan khawatir.

Udara senja ini terasa menyejukkan. Ah sebentar lagi musim gugur. Jalanan pasti akan dipenuhi daun-daunan kering dan kecoklatan.

Pukk

Aku tersentak karena seseorang telah menyentuh bahuku. Ku balikkan badanku menoleh ke arah seseorang yang sedang terengah menunduk memegang kedua lututnya seakan habis lari marathon.

Pemuda itu pun menegakkan badannya dan tersenyum amat manis membuat matanya melengkung membentuk bulan sabit.

Byun Baekhyun!! Seketika itu pula aku membeku. Kenapa dia ada disini? Apa dia berlari mengejarku daritadi?

Baekhyun's pov

Aku melihatnya lagi. Pemuda yang selalu berada di tempat yang sama. Beberapa bulan ini aku selalu melihatnya berada disana. Ntah itu membaca buku, atau hanya duduk terdiam. Di bawah pohon maple yang sekarang mulai menguning. Aku tidak tahu mulai sejak kapan pemuda itu selalu berada disana. Tapi secara tak sengaja itu membuatku tertarik. Aku tak pernah melihatnya dimanapun selain di tempat ini. Sepertinya orang baru. Tepat saat permainan berakhir, pemuda itu akan beranjak dari duduknya dan berjalan pergi.

"Hoe Baek, kenapa buru-buru? Bukankah kita akan makan bersama?" Jongin menghentikan langkahku yang terburu. Memang sehabis latihan, kami pasti akan pergi makan bersama. Sudah seperti kegiatan rutin.

"Aku absen hari ini. Bye teman-teman!" Aku pun melenggangkan langkahku berlari keluar lapangan.

"Ah cepat sekali perginya."

One shoot ChanbaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang