Religion

24 3 0
                                    

"BYUN BAEKHYUN!!! BERHENTII!!"

"Byun!!! Awaassss!"

Buugghh

Terlihat klise, tapi begitulah pertama kali kami bertemu. Saat mata kami bertatapan untuk beberapa detik, saat itulah aku jatuh cinta. Pemuda tinggi dengan surai hitam tertata rapi keatas, aroma tubuh maskulin khas dominan, mata bulat hitam kelam, bibir yang uuhh begitu menggoda.

"Hai tampan~"

Seketika waktu kembali berputar saat ia menjatuhkan tubuhku yang berada di dekapannya beberapa detik setelah insiden.

Aauuuwwww sakit!

"Byun Baek! Kau tidak apa-apa? Dan apa-apaan itu ucapanmu? Haii tampan~ iyuhh. Menjijikkan." Luhan, dia memang pandai merusak mood seseorang.

Ku genggam tangan Luhan dan kuarahkan ke dadaku. Tepat di jantungku.

"Kau merasakannya?"

"Hah?" Wajah bodohnya membuatku kesal dan menghempas tangannya yang kugenggam tadi. Ckk bodoh.

"Mulai saat ini, siapapun dia, aku deklarasikan dia adalah milikku." Smirk mulai tercipta di wajahku. Benar, bagaimana mungkin pemuda itu membuatku jatuh cinta hanya pada pandangan pertama? Akan kupastikan ia bertanggung jawab akan ini.

__*__

Author's Pov

Suara musik berdentum kencang mengalun memekakkan telinga. Hingar bingar terlihat di bawah gemerlap lampu disko. Terdapat dua orang sedang duduk di depan meja bar. Ditemani oleh seorang bartender tampan di depannya.

"Sudahlah Byun, kau sudah mabuk! Berhentilah!" Pemuda yang tak lain adalah Luhan mencoba merebut gelas alkohol temannya. Ntah sudah berapa banyak yang diminumnya hingga mabuk separah ini.

"Berani-beraninya ia menolakku! Dia pikir dia siapa? Menolak seorang Byun. Hik Park Chanyeol sialan! Hik breng hik sek! Si brengsek yang tampan-- hik hueeee."

Si bartender bername tag Kai memutar bola matanya malas. Sudah muak dengan kicauan pria didepannya yang mengulang kata brengsek, Park Chanyeol dan tampan berkali-kali.

"Kalian berdua pulanglah! Aku bosan melihat kalian. Kalau bukan keponakan bosku sudah ku seret bocah ini dengan tanganku sendiri." Kai mengepalkan tangannya dan menaikkan alisnya menantang ke arah Luhan. Yang ditatap hanya berdecih dan mulai berusaha mengeksekusi tubuh disampingnya.

Dengan sekuat tenaga ia berhasil membopongnya seorang diri. Untung saja dia hanya minum segelas tadi.

"Bye baby Kai~"

"Hmmn enyahlah."

Beberapa langkah lagi Luhan berhasil keluar dari club malam milik paman Baekhyun. Tenaganya sudah terkuras habis. Tubuh Baekhyun boleh saja mungil, pasalnya bocah ini tidak bisa diam dan merengek ingin kembali kedalam club. Ingin sekali Luhan meninggalkannya disana. Biar saja dikerubungi serigala lapar.

"Haishh menyusahkan!" Tubuh Baekhyun dibaringkan dengan teganya di trotoar jalan. Tangannya mengutak atik ponsel menghubungi supir si tuan muda Byun. Tapi jarinya berhenti saat siluet pemuda tinggi melintas di sebrang jalan.

"Heeii kaauu!! PARK CHANYEOL!!" Pemuda itu menoleh dan segera menghampirinya. Wajahnya terlihat kaget melihat seonggok manusia tergeletak dibawah kaki Luhan.

One shoot ChanbaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang