13

10 1 0
                                    

Kringg kringg

Handphone clara berbunyi menandakan ada yang menelfonnya,siapa lagi kalau bukan rajeno.

"Claraa"

"Iya rajeno?"

"Kamu bisa jemput aku?"

"Ahh,nanti aku bilang ke bang darren..aku lagi dirumah sakit"

"Oo,oke eh"

"Kenapa?"

"Siapa yang sakit?"

"Biasaa,aku."

"Beneran?kenapa masuk rumah sakit?op name?"

"Kaki aku tergelincir,lutut aku ditendang lagi jadi dokter suruh aku op name disini"

"Pulang ini aku ke rumah sakit ya?"

"Ga usah,pulang aja dulu"

"Ga mau,nanti aku ajak bang darren jenguk kamu dulu"

"Serah kamu deh no"

"Tungguin aku claraaa!"

"Ya ga mungkin aku jalan,mana boleh"

"Yaudah cepetan bilang bang darren aku udah nunggu"

"Iyakk"

Tutt Tutt Tutt

"Siapa by?"

"Hmm,bukan siapa siapa"

Clara adalah orang yg ga terlalu terbuka dengan orang kalo soal keluarga ia tau jika ia memberitahu orang dan orang itu memberitahu keluarganya ia akan dihukum satu keluarga.

"Kok tadi ada suara laki lakinya?"

"Iya bukan siapa siapa gw kok"

"Bang darren!!"

"Apaan?"

"Sini dulu eyy"

"Ada apa?"

Clara membisikan darren soal rajeno ingin dijemput "rajeno minta dijemput dihalte bus dekat pondok indah 1"

"Oke"balas darren dan segera pergi ke luar.

"Siapa si?kok bisik bisik kayak ada yang disembunyiin."devano sekarang berkata serius dan nampak heran dengan kelakuan clara kali ini.

Saat clara memainkan handphonenya devano merampas handphone clara,ia adalah orang yang tak suka jika kekasihnya bahkan temannya berbohong kepadanya.

"Kakakk!"

"Siapa nih,siapa dia clara?"

"Anu.."

"Lo tadi soft banget sama dia pake aku-kamu lagi."wajah devano berubah menjadi wajah yang dingin dan serius kali ini ia tak main main.

"Kalo gw kasi tau sama aja gw ngehilangin nyawa gw sendiri,lo mau kehilangan gw ato mau cari tau itu siapa gw?"

Devano hanya terdiam dan mulai menjadi dingin dan cuek didepan clara.

He is mine. ft.taeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang