6

16 5 3
                                    

Bel masuk berbunyi, seluruh siswa segera berlarian menuju kelasnya.

Di lorong kelas 12 itu nampak seorang siswa berdiri menatap siswi yang ada di depannya itu.

"Lo sayang kan sama gua?" Jovan menatap tajam mata Yovinka.

"Iya, kak. Gue sayang banget sama lo." Jawab Yovinka dengan nada rendah.

"Jadi, lo mau ngelakuin apa yang gua suruh tadi?"

"Hmm, iya kak." Jovan memeluk erat gadis itu, lalu mereka saling beranjak ke kelasnya.

Lala dan dua temannya yang tidak sengaja mendengarkan percakapan mereka berdua langsung berkumpul di dekat lorong itu.

"We ow we!" Kata itu selalu menjadi kata pembuka dalam perjulidan mereka.

"Demi apa? Lo denger gak sih, tadi?" Lala berbisik kepada Bulan dan Sasa.

"Lo kira gue budeg! Gue denger banget." Cetus Bulan.

"Denger apaan deh?" Sasa dengan ekpresi datarnya.

"Serah lo, sa!" Kesal mereka berdua.

"Eh, tapi kok bisa ya. Ngelakuin apa deh?" Lala penasaran.

"Lo berdua jangan ghibah, ini di tempat ramai, bloon!" Sewot Sasa.

"Kita bukannya ghibah, Sa. Kita cuma sharing aja," jawaban Bulan itu dibalas gelengan kepala oleh Sasa.

Criiiing! Handphone Lala berdering, pesan WhatsApp masuk.

Message for Salwa
Salwa : La, anjir kalian dicariin guru!Salwa : buruan masuk kelas, bego!

"Siapa?" Bulan dan Sasa kompak.

"Ini si beruk ngechatt gue, katanya kita dicariin sama guru," sahut Lala.

"Oalah, emang kenapa?" Lemot Sasa.

"INI UDAH JAM MASUK PELAJARAN!" Mereka bertiga tersadar dan langsung berlari dengan cepat.

Saat di dalam kelas ....

"Darimana kalian bertiga?" Tanya Pak Roy dengan tegas.

"Ehhh, kita dari anu Pak..." Lala panik

"Anu apa, ha?"

"Dari toilet, dari kantin, dari belakang" mereka bertiga menjawab dengan serentak tetapi beda jawaban.

"BERSIHKAN KAMAR MANDI SEKARANG JUGA!" Ketus Pak Roy.

"Loh, kok..."

"Cepat!!!" Mereka bertiga pun bergegas menuju kamar mandi.

"Jangan contoh mereka, karena saya bisa ngasih hukuman yang lebih dari ini, paham?" Tegas Pak Roy.

"Paham, pak."

***

Mereka bertiga jalan dengan penuh rasa kekesalan.

"Enak banget si Salwa, gak kebagian bersihin kamar mandi," Lala ngedumel.

"Bener banget, lagian dia kan ikut OSIS, La. Pasti gak bakalan berani buat bolos-bolos kayak kita tadi," sahut Bulan.

"Itu namanya azab, guys!" Sasa tersenyum kepada dua temannya.

"Lo aja yang kena azab. Kita mah enggak, bye!" Lala dan Bulan mempercepat langkah kaki.

Kamar mandi pada hari itu memang benar-benar kotor, sehingga sangat sial bagi mereka.

"Eww, kamar mandinya buluk banget," Lala menutup rapat hidungnya.

"Asli ini, kayak gak di bersihin setahun," Bulan melihat-lihat sekitar dengan geli.

Ars Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang