5. Seperti Kepiting Rebus 🦀

10 3 0
                                    

Mentari pagi sinarnya seolah olah memberi asa. Menyinari jendela kamar. Steve terbangun dari tidurnya, lalu melihat seorang lelaki yang sedang duduk di meja. Lelaki itu berkata ~

"Selamat Pagi, Stevane! 😃." - Rico (dengan tatapan menyejukan)

"Kamu..sedang apa disini ? Pintu rumah semalam kan dikunci." - steve

"kamu lupa mengunci saat aku pulang. Jadi, aku menguncinya dari luar dan membawanya. Oh ya, aku membawa masakan buatan ibuku untukmu.." -Rico

"... Terimakasih, tapi aku... Makanan itu untukmu saja:) " - steve (melamun)

"tidak, kamu harus memakannya. Ayo sini, aku temani kamu makan." - Rico

Steve menghampiri Rico, dan duduk bersamanya sambil menikmati makanan yang dibuat ibunya Rico.

Steve terlihat lahap sekali memakan nya, membuat Rico gemas terhadapnya.
Tiba tiba, tangan Rico mecubit pipi Steve yang sedang makan.

(Ututuu lucunyaaa, jadi pen cium dech😂) -Rico

" Ish, hei.. Lepaskan! Aku sedang makan!." - Steve

"Kamu lucu! Aku suka! Hahaha." - Rico

"aish! Ck." - Steve (Kesal)

Steve langsung meninggalkan Rico, dia mengambil handuk lalu pergi ke kamar mandi.

"Steve! Cepat mandi nya! Kalau tidak akan ku dobrak pintunya sekarang juga!." - Rico

Steve mendengar apa Rico katakan. Rico pergi meninggalkan kamar steve.
Dan Steve membalas apa yang dikatakan Rico.

"Apa!!!! Aku baru saja masuk !! Beraninya membentakku!!! ku bunuh kau Rico!!." - steve (sambil teriak kesal)

(Huh.. Kalo kamu bukan temanku, aku bunuh kamu Rico!!) - Steve

Suara Steve yang terdengar kencang sekali,membuat Rico tertawa jahil.

***

Setelah Steve mandi. Steve bersiap siap untuk pergi mencari bukti di rumah lamanya.
Selama dijalan menuju rumah lamanya. Steve terus melamun. Rico pun menghiburnya dengan menyetel musik rock sangat keras di mobilnya.
Tiba tiba steve marah, dan meminta di turunkan dari mobilnya! Tapi Rico sangat menikmati musiknya, dan mengabaikan perkataan Steve.

"Hei, turunkan aku sekarang juga! Kalau kamu tidak mematikan musiknya! ." - steve

"Huh..!! Ricoooo!!!!!." - steve (berteriak sangat keras)

Rico yang sedang menyetir pun terkejut, langsung mengerem. Dan mematikan musiknya.

Steve langsung keluar dari mobil dengan jalan tergesa gesa. Rico pun menyusulnya.

"Steve! Berhenti! Maafkan aku!." -Rico (berteriak)

"Stev!." - Rico

"STEVANE!." -Rico (dengan nada terengah- engah)

Stev langsung berhenti berjalan. Menoleh ke belakang menghampiri Rico.

Mereka berdua saling bertatapan dengan nafas yang masih terengah- engah.

"Apa kamu ingin mati ! Sekarang ?." - steve

" ...." - Rico

" kenapa kamu diam ? Kamu takut ? " - steve

Rico mendekatkan dirinya pada wajah Steve. Steve diam seribu bahasa.

"Kenapa kamu juga terdiam ? " -Rico

Rico langsung mengecup bibirnya. Hanya sebentar.

Pipi Steve seperti kepiting yang sedang di rebus. Merah merona!
Tapi, Rico malah menjahil nya.

" pipimu terbakar ? Ayo masuk ke mobil, disini panas sekali! " - Rico

Steve masih terdiam, steve masih terkejut dengan tingkah laku Rico.

Steve langsung masuk ke dalam mobil. Setelah di dalam mobil, steve terdiam seribu bahasa.

Dan ya! Steve membayangkan hal yang baru saja terjadi!

Steve tertawa kesal!

"Kenapa ? Apa kamu gila ?! " - Rico (tersenyum sinis)

"...." - steve (diam seribu bahasa)

(S**l! Beraninya dia menciumku! Tunggu saja, jika kamu melakukannya lagi akan ku bunuh juga!) - steve


*
*
Hallo, salken ya 😁🙌
Makasih udah mampir ke cerita aku. Jangan lupa dicomment, and vote ya🧡 Oh ya, Follow aku juga ya🤭 Biar tambah bersemangat lagi bikin ceritanyaa!!✨🤩

Salam hangat, Caramell🧡🤗

I'M PSYCHO ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang