1.hari pertama sebagai istri

14.9K 772 54
                                    


Aileen merenggangkan otot-ototnya, perlahan matanya terbuka, ia mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk melalu celah gorden.

Aileen terdiam saat merasakan ada yang aneh, ia menoleh ke samping. Hampir saja ia melayangkan tendangan mautnya jika saja ia tidak teringat bahwa ia sudah menikah.

Aileen menepuk keningnya pelan, ia menghela nafas lalu menatap wajah Niger yang sangat tampan. Tangan Aileen membelai pipi sang suami, senyumnya mengembang, sudah banyak sekali rintangan yang mereka lalui untuk bisa kembali bersama.

Niger menggeliat dalam tidurnya, ia bergumam pelan lalu perlahan matanya terbuka, wajah Aileen adalah yang pertama ia lihat.

Cup!

Aileen terdiam saat Niger tiba-tiba saja mengecup pipinya, pipinya terasa panas hingga memerah.

Niger terkekeh geli, ia menatap wajah Aileen. "Kenapa malu? Sama suami juga," ujar Niger.

Aileen mendelik, ia beranjak duduk diikuti oleh Niger. "Aku belum cuci muka, aku belum gosok gigi, ngapain cium aku?" tanya Aileen kesal.

Cup!

Aileen melotot pada Niger saat suaminya itu malah menciumnya lagi. "Buat aku kamu selalu wangi," ujar Niger.

"Udah deh, mending kamu mandi. Aku mau pesen makanan dulu," ujar Aileen membuat Niger menggeleng.

"Kita pindah rumah hari ini, dan aku mau makan masakan kamu di hari pertama kita sah jadi suami istri."

"Bukannya kita pindahnya ntar sore?"

"Kamu mau buat aku kelaparan sampe malam? Dosa loh," ujar Niger lalu kembali berbaring di tempat tidur.

Aileen memberengut, ia meraih handuk yang tergantung lalu berjalan menuju kamar mandi.

"Sayang," panggil Niger yang membuat Aileen menoleh.

"Mau mandi bareng gak?" tanya Niger sambil menaik turunkan alisnya.

Aileen mendengus pelan lalu melanjutkan langkahnya masuk ke kamar mandi. Sekitar dua puluh menit, Aileen keluar, rambut wanita di keringkan menggunakan handuk, namun ada yang aneh.

Aileen menatap ke sekeliling kamar hotel yang mereka tempati, ia tidak menemukan Niger. Masih dengan menggunakan handuk mandi, Aileen berjalan mencari sang suami.

"Kemana sih? Bukannya mandi malah keluyuran," omel Aileen pada Niger yang tidak terlihat di manapun. Ia berdecak pelan lalu kembali masuk ke kamar untuk memakai pakaian.

Baru saja ia menutup pintu, tiba-tiba tubuhnya melayang karena seseorang mengangkatnya.

"Niger turunin," pinta Aileen yang dilakukan oleh Niger. Pria itu mendudukkan Aileen di ranjang.

"Kamu mandi sana, biar aku yang beresin barang-barang-," ujar Aileen yang terpotong karena Niger mendorong tubuhnya hingga telentang di kasur, lalu Niger menindih Aileen.

"Ka... Kamu mau ngapain?" tanya Aileen panik.

"Menurut kamu ngapain?" tanya Niger balik, ia membelai lembut rambut Aileen yang masih basah. Sebisa mungkin Aileen menghindari kontak mata dengan Niger, ia melirik ke atap agar matanya dan Niger tidak saling menatap.

Mata Aileen membulat saat merasakan bibirnya bersentuhan dengan sebuah benda kenyal. Dengan keberanian yang ada, Aileen menatap Niger.

Niger menciumnya dengan lembut dan tanpa emosi, namun Aileen tetap terdiam, ia benar-benar kaget. Pasalnya ia tidak punya pengalaman soal yang seperti ini.

Gerleen couple: After marriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang