3. kehadiran seseorang

5.2K 471 39
                                    

Ada yang udah nungguin?

Vote dulu yuk!

Bantu share yah, biar makin banyak yang baca!

Tolong jangan isi komentar dengan kata next:) aku bakal lanjutin kok, tenang aja:)

Selamat membaca!

✨✨

Niger menggeliat dalam tidurnya. Tangannya mencoba meraba-raba tempat dimana Aileen berbaring. Seketika matanya membulat saat tidak menemukan sang istri.

Niger merubah posisinya menjadi duduk, ia menyalakan lampu agar lebih terang. Matanya sedikit menyipit untuk menyesuaikan cahaya yang masuk. Ia melirik pada jam, sudah jam sebelas malam.

Sadar Aileen tidak ada di tempat tidur membuat Niger langsung menyibak selimut, ia berjalan mencari Aileen.

Hueek hueek...

Niger menghentikan langkahnya, ia memutar badan menuju kamar mandi lalu langsung pergi ke sana. Matanya membulat saat melihat Aileen yang sedang mual-mual.

Bak seorang suami yang baik, Niger mengurut tengkuk Aileen, tangan bebasnya meraih rambut Aileen dan mengangkatnya menjadi satu.

"Udah enakan?" tanya Niger setelah Aileen selesai mual, ia memapah sang istri untuk menuju tempat tidur. Niger langsung menyodorkan segelas air pada Aileen, dan membantunya minum.

"Kamu masuk angin?" tanya Niger perhatian, ia meletakkan gelas tadi di atas nakas.

"Kayaknya gitu, aku mual-mual terus dari tadi," jawab Aileen seadanya.

Niger menghela nafas, ia membelai rambut panjang Aileen penuh sayang. "Kenapa gak bangunin aku?" tanyanya.

"Kamu kayaknya capek banget abis ngantor, aku jadi ga tega," ujar Aileen.

Niger tersenyum, ia membantu Aileen untuk berbaring. Lalu ia ikut berbaring di sebelah sang istri. Niger mengulurkan tangannya lalu menepuk-nepuk lengannya agar Aileen berbaring di sana.

Aileen menurut, ia menggeser tubuhnya agar bisa lebih dekat dengan Niger. Niger mengusap kepala Aileen sesekali ia akan mengecupnya.

"Besok kita periksa ke dokter," ujar Niger, ia menatap wajah Aileen yang mendongak padanya.

"Aku gapapa, dibawa istirahat juga sembuh," ujar Aileen sembari tersenyum lembut, ia menggenggam tangan Niger, meyakinkan sang suami.

Niger menghela nafas. "Dengerin aku kali ini oke?"

"Bukannya kamu ada rapat besok pagi?" ujar Aileen lalu memperbaiki posisinya.

"Gak ada yang lebih penting dari kamu, sayang. Papa pasti bisa ngurus semuanya," ujar Niger, senyumnya mengembang saat Aileen mengangguk patuh.

"Ya udah, sekarang kamu tidur yah? Biar gak kesiangan besoknya." Aileen lagi-lagi mengangguk. Tanpa merubah posisinya, ia memejamkan mata.

Niger tersenyum, ia menatap wajah Aileen yang sangat damai. Pria itu lantas menarik selimut, lalu mengecup bibir Aileen singkat dan mematikan lampu.

"Have a nice dream, my wife."

✨✨✨

Perlahan cahaya matahari masuk menembus paksa kaca jendela kamar yang kedua insan tempati. Aileen bergumam pelan lalu membuka matanya. Wanita itu menguap sekali lalu menegakkan tubuhnya menjadi duduk.

Gerleen couple: After marriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang