19. ngambek

1.2K 125 11
                                    

Bissmilah

🔥Assalamualaikum teman-teman semua!!🔥

Absen dulu, kalian dari mana aja nih!

Team yang tetep setia nunggu cerita ini update mana!!!

Bantu aku promosiin cerita ini ya, makasih🖤

Eh, jangan lupa

VOTE DULU YEKAN!

🔥🖤Selamat membaca 🖤🔥


Niger memalingkan wajahnya saat melihat Aileen yang baru saja keluar dari kamar, pria itu mengambil koran, pura-pura terlihat sibuk sampai tidak menyadari bahwa koran yang ia pegang terbalik. Insiden semalam masih belum ia lupakan, bagaimana Aileen menyerahkan salep yang salah. Niger tidak marah, ia hanya sedikit kesal, dan ia mau Aileen membujuknya lebih dulu.

Namun Aileen tetaplah Aileen. Lagipula Aileen sudah meminta maaf semalam, Niger saja yang kelewatan sampai-sampai ingin membesarkan masalah hanya karena salep saja. Aileen mengakui itu adalah kesalahannya karena teledor, namun ia sudah meminta maaf. Bagi Aileen, selama ia sudah meminta maaf, maka itu bukan lagi masalah. Soal dimaafkan atau tidaknya, Aileen sama sekali tidak peduli.

Tuti yang kebetulan lewat di depan Niger menahan tawa, ia tau bahwa sedang ada perang antara nyonya dan tuannya itu.

Aileen berjalan menuju meja makan sambil menenteng sekeranjang buah. Wanita itu dengan hati-hati mengupas buah apel dan pisang. Niger diam-diam mengamatinya dan Aileen menyadari itu. Seketika sebuah ide cemerlang muncul di kepala Aileen, senyum jahilnya terlihat saat ia melirik suaminya yang masih berpura-pura sibuk dengan koran.

"Aw--!" Aileen memekik kecil namun cukup untuk membuat telinga peka Niger mendengarnya. Pria itu lantas langsung berdiri, menghampiri Aileen namun saat hendak sampai, ia melihat tangan Aileen yang baik-baik saja, wajah istrinya itu juga terlihat aneh. Lalu Niger menyadarinya, ia sadar bahwa Aileen sedang menjahilinya.

Namun karena sudah terlanjur berdiri, Niger tetap berjalan menuju meja makan, mengambil satu apel lalu kembali duduk di sofa. Hal itu membuat Aileen mendengus lalu tanpa sengaja, pisau yang ia pegang menggores jarinya. Darah segar keluar dari jari telunjuknya yang lentik.

Aileen meringis pelan, Niger mendengar itu namun ia masih mengira bahwa Aileen masih menjahilinya. Jadi, Niger tetap berjalan santai menuju sofa, tidak melirik ke arah Aileen sedikitpun. Melihat itu Aileen menjadi kesal kembali, wanita itu dengan kasar menaruh pisau di meja lalu berjalan mencari kotak obat.

Niger masih berpura-pura tidak peduli, ia masih berpikir bahwa Aileen bercanda. Namun saat istrinya datang dengan kotak obat, saat itulah Niger langsung beranjak dan menghampiri Aileen. Ia terkejut saat melihat tangan Aileen kali ini benar-benar terluka, dengan cepat pria itu langsung meraih tangan Aileen, berniat mengobatinya namun Aileen justru menghentakkannya dengan kasar.

"Aku minta maaf, aku pikir kamu cuma pura-pura tadi, aku...," Aileen tetap diam, dengan menggunakan satu tangannya, ia membalut luka itu. Setelah selesai memberikan plester, Aileen kembali menyimpan kotak obat lalu masuk ke kamar di mana kembar berada.

Niger mengacak rambutnya kesal, dengan sempoyongan, pria itu berjalan menuju pintu kamar. Mengetuk pelan namun tak ada sahutan. Karena takut membuat putra-putranya terganggu, Niger tidak mengetuk lebih keras lagi. Pria tu hanya diam-- melamun bak patung di depan pintu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gerleen couple: After marriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang