7. si bucin Niger

3.7K 354 68
                                    

Hallo pembaca setia cerita Aileen dan Niger!

Gimana pendapat kalian tentang cerita ini?

Silahkan vote dulu yuk, biar authornya enak juga gitu hehe

Yaudah, langsung baca aja!

✨✨✨

Aileen dan Niger saat ini sedang duduk dipinggir kolam renang sambil memakan cemilan yang ditaruh di tengah-tengah mereka. Hari ini Niger tidak masuk kantor dengan alasan sakit, padahal pria itu sudah baik-baik saja karena mendapat service dari Aileen semalam.

Perhatian keduanya teralihkan saat mendengar suara bel, Aileen yang sudah siap berdiri di tahan oleh Niger, kening wanita itu berkerut bingung, ia menatap Niger dengan pandangan bertanya.

"Biar para pekerja itu yang bukain pintunya, Kitakan lagi quality time," ujar Niger lalu mendekatkan wajahnya pada Aileen.

"Maaf tuan, nyonya, ada tamu diluar, mau ketemu," ujar Tuti, ia melirik keatas karena merasa salah tingkah setelah mendapati majikannya yang ingin uwu-uwuan.

"Makasih, bi," ujar Aileen lalu bersiap berdiri namun Niger menahan lengannya.

"Biar aku aja, kamu duduk disini," ujar Niger lalu berjalan keluar. Matanya membulat saat melihat Pelangi yang sedang duduk di sofa.

Niger langsung menghampiri Pelangi lalu menarik lengan gadis itu keluar dari rumahnya.

"Niger sakit!" ujar Pelangi sambil berusaha untuk melepaskan cengkraman tangan Niger yang sangat kuat.

"Ngapain lo kesini?" tanya Niger dingin, ia menatap Pelangi dengan tajam.

"Aku cuma mau minta maaf, tolong panggilin Aileen, aku bener-bener mau minta maaf sama dia," ujar Pelangi memohon.

"Mending lo pergi dari sini, gue muak ngeliat muka iblis lo Ngi," ujar Niger lalu berbalik. Langkahnya terhenti saat melihat Aileen berdiri di ambang pintu, menatapnya dan juga Pelangi dengan sorot tak terbaca.

"Ternyata kamu masih punya nyali buat kesini," ujar Aileen datar, ia menatap Niger. "Kamu masuk sana, aku mau bicara sama pembunuh satu ini," tambahnya dengan menekankan kata pembunuh.

"Tapi--"

Aileen menatap Niger. "Aku mohon, aku perlu bicara sama dia," ujar Aileen. Niger menghela nafas, ia mengecup kening Aileen lalu berjalan masuk.

"Lin, aku bener-bener minta maaf, kejadian itu cepet banget, aku gak bisa nguasain emosi aku," ujar Pelangi, gadis itu meraih tangan Aileen dan menggenggamnya.

Aileen menghempaskan tangan Pelangi dengan kasar, matanya berkaca-kaca. "Andai dengan permintaan maaf kamu Varo bisa hidup lagi, andai dengan permintaan maaf kamu, sahabatku bisa tetap disini!"

"Kejadian itu gak disengaja Lin, aku bener-bener nyesel udah lakuin itu," ujar Pelangi tak mau menyerah.

"Gak disengaja?" Aileen tertawa sinis. "Kamu bawa aku ke hotel, dan nyuruh Sergio untuk berbuat yang enggak-enggak ke aku, terus kamu bilang gak sengaja?"

"Aku ngaku salah Lin," ujar Pelangi sambil menangis. "Tapi kamu taukan? Niger satu-satunya yang aku punya, aku cuma gak mau kamu ngambil dia."

"Kamu gak bisa jadiin itu alasan, emang dasarnya aja kamu tuh orang jahat."

"Aku mohon Lin, aku sekarang udah gak punya apapun, semuanya lenyap, orang yang ngurus kantor papa malah korupsi dan limpahin semuanya ke aku, bank nyita rumah aku, Lin." Pelangi menangis sejadi-jadinya, namun Aileen masih tetap diam.

Gerleen couple: After marriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang