3

1.8K 274 16
                                    

.
.
.

Seulgi House yoo...

Rumah Seulgi memang sepi, hanya ada dia, ayahnya dan seorang ART. Ibunya sudah meninggal waktu Seulgi masih berumur 3 tahun.

"Bi." teriak Seulgi memanggil ART

"Ke pasar kali ya? tapi tumben sore-sore."

"Ya udah sih, emang mau apa?" tanya Irene

"Umm, pengen mie tau."

"Ya udah sini gue masakin buat dedek kesayangan."

"Tapi lu kan tamu gue tan, udah gak usah."

"Tan tan, yang bener napa kalo manggil pacar."

Seulgi tertawa geli melihat Irene mengoceh, salah satu hal yang bikin hubungan gak bosen ya kayak gini, di bawa santai, biar gak tegang. Seulgi anaknya emang suka bercanda, jarang serius, tapi kalo lagi bener dia serius kok anaknya. Malah kadang terlihat dewasa.

Tiba-tiba Seulgi mencium singkat bibir Irene dan berbisik di telinga Irene

"Yes baby." hembusan nafas Seulgi membuat Irene merinding

.
.
.

Seulgi dan Irene sedang berada di dapur untuk mengambil beberapa cemilan dan makanan ringan di kulkas.
Tapi Seulgi kembali menggoda Irene.
Irene yang sedang mengambil beberapa cemilan di kulkas kaget ketika Seulgi memeluknya dari belakang.

"Astaga, jangan suka tiba-tiba napa gi."

"Umm ok, tapi tadi kamu mancing-mancing pas di motor, kok sekarang malah takut." Seulgi mencium pundak Irene dengan lembut, sungguh menurut Seulgi, Irene sangat, sangat cantik dan sempurna. Kulit putih, rambut hitam terurai panjang, badan yang mungil, bibir merah merekah, pokoknya pen nyulik aja bawaanya.

"Jantung kamu deg-deg an banget sih yang." Seulgi mendekatkan telinga nya ke dada kiri Irene.

Sumpah ni anak berani banget, suka tiba-tiba aja gitu kelakuannya bikin dustak-dustak.

"Kalo gak deg-deg an gue mati bego."

"Empuk lagi." Seulgi tersenyum karena ya, kepalanya bersentuhan dengan payudara Irene.

Bangsad emang nih anak 😭

"Lu minta gue tampol?" dengan cepat Irene menyingkirkan kepala Seulgi

"Hehe iya maaf-maaf."

"Gue numpang mandi yah, gerah banget."

"Bareng aja." pinta Seulgi

"Bereng? hah bisa lama gue kalo mandi bareng lo geblek, udah ah jangan macem-macem."
.
.
.

Irene mandi di kamar Seulgi.

"Yang udah belum mandinya, lama banget, nguras bak mandi yah?" teriak Seulgi

"Yang kok gak jawab, kamu tenggelem di bak?"

Seulgi terus saja berteriak membuat Irene tak tenang saat mandi.

"Lu sekali lagi bacot, gue siram nih." teriak Irene tak kalah kencang

"Eh masih idup, abisnya gak jawab-jawab."

Irene keluar dari kamar mandi memakai handuk kimono selutut.

Irene keluar dari kamar mandi memakai handuk kimono selutut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Last Hug  [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang