11

1.7K 237 23
                                    

.
.
.
.
.

Mata Irene menatap Seulgi tajam, sementara Seulgi menunduk karena malas berurusan dengan gadis di depannya.

"Ngapain lo berantem hah?" Irene mendorong bahu Seulgi

"Ngapain gue tanya?"

"Minggir gue mau pulang." ucap seulgi

"Jawab pertanyaan gue, kenapa lo lakuin kebiasaan lo dulu?"

"Lo yang ngajak Lis? kan gue udah bilang jangan ajak Seulgi buat boxing lagi."

"Sorry kak tapi bukan Lisa." jennie membela Lisa

"Gue yang mau, kenapa hah?" Seulgi menjawab dengan tenang.

"Mending kita pulang, biarin mereka berdua." jennie menyuruh Lisa dan Joy pulang dan meninggalkan Seulgi dan Irene berdua.

"Lo kenapa? ada masalah? kalo iya, jangan nge lampiasin dengan cara kayak gini dong, kayak anak kecil aja lo, lo punya gue gi, lo bisa cerita, jangan kayak gini, gue gak suka." Irene mulai menangis di depan Seulgi

Seulgi melihat Irene yang menangis di depannya, tapi Seulgi juga menyadari ada sesuatu di leher kiri Irene, sebuah kissmark? Wendy? mereka melakukan...arrgghh pikiran negatif Seulgi sudah tak dapat di bendung.

"Gue juga gak suka cara lo." Seulgi tersenyum kecil setelah melihat kissmark di leher Irene, apa irene lupa untuk menutupinya?

"Maksud lo?"

"Lo udah janji gak bakal bohong soal apapun sama gue, tapi nyatanya bullshit."

"Lo ngomong apa sih gi?

"Wendy."

Hanya dengan satu kata Irene langsung terdiam.

"Lo kemaren di anterin Wendy kan, dan lo bohong sama gue."

"Gi, gue bisa jelasin."

"Gak usah rene gapapa."

Irene memeluk Seulgi dan menangis di pelukan kekasihnya itu. Tapi Seulgi melepaskan pelukan Irene, memegang bahu Irene dan menatap matanya.

"Selama lo sama gue, apa lo bahagia?" Seulgi tiba-tiba menanyakan hal tersebut, karena Seulgi teringat kata-kata seseorang, yang menyuruhnya untuk menanyakan hal ini pada Irene.

Irene hanya terdiam tanpa sepatah katapun keluar dari mulutnya.

Seulgi menghela nafas untuk mengucapkan kalimat yang dia pikir tidak akan dia katakan.

"Mungkin kita cukup sampai disini rene."

"Sorry yah kalo gue gak pernah bikin lo bahagia."

"Gue pamit pulang."

Irene langsung memeluk Seulgi dari belakang.

"Jangan tinggalin gue gi."

"Bukan gue, tapi lo yang lebih dulu melangkah buat ninggalin gue."

"Tapi gue sayang sama lo gi." irene tertunduk dan menangis

"Trus Wendy, lo juga sayang kan sama dia ?"

"Gue sayang kalian berdua."

Seulgi berbalik dan mengusap air mata irene dengan ibu jarinya.

"Jika kamu mencintai dua orang sekaligus, tak mungkin mereka berdua akan menjadi prioritas, pasti salah satu di antara mereka yang akan menjadi prioritasmu yang utama, dan itu bukan aku rene."

"Mulai hari ini, lupain gue rene."

.
.
.
.
.

flashback on...

Alasan mengapa Seulgi sangat kesal pada Irene adalah karena Wendy menemui Seulgi. Saat Irene pulang sehabis menjenguk Seulgi, Wendy menelfon dan meminta bertemu dengan Seulgi, hanya empat mata.

Wendy menghampiri Seulgi ke rumahnya dan berbicara berdua di luar

"Gue gak akan lama, gue cuma mau bilang, jauhin Irene." ucap Wendy

"Kenapa?"

"Dia itu pacar gue, dan lo benalu dalam hubungan kita."

"Sejak kapan?"

"Satu bulan belakangan ini."

"Satu bulan?" ucap Seulgi, itu berarti Irene selama ini backstreet dengan wendy

"Lo tau, saat gue mau jemput dia dan gue mau ajak dia jalan, dia malah pergi ke rumah anak ingusan yang lagi sakit."

Seulgi hanya diam mendengarkan wendy berbicara.

"Oh iya, apa lo pernah nanya ke Irene, kalo dia bahagia atau gak selama pacaran sama lo, soalnya gue ragu." Wendy menyeringai 😏

"Dan satu hal lagi." Wendy mendekatkan dirinya pada Seulgi dan berbisik di telinga Seulgi

"Lo gak akan ngerti cara puasin Irene kayak gimana. Dan asal lo tau, permainan dia di ranjang sangat baik." wendy tersenyum dan langsung masuk ke mobil dan meninggalkan Seulgi.

Air mata Seulgi mengalir begitu saja, tenggorokannya serasa di cekik saat itu juga setelah mendengar apa yang Wendy ucapkan.

Apa selama ini Irene memang belum move on dari Wendy, lalu arti Seulgi bagi Irene apa, dan hubungan yang mereka jalin hampir setahun itu apa, lelucon? atau pelampiasan?.

Dan Seulgi baru menyadari, apakah selama ini Irene bahagia bersamanya, atau justru tidak sama sekali.

flashback off...

"Gue pamit pulang." Seulgi berjalan sempoyongan keluar dari tempat latihan, tapi alangkah terkejutnya Seulgi saat di depannya sudah ada Wendy. Apa Wendy membuntuti Irene kesini?

"Hah, ngapain Irene masih ngurusin bocah menyedihkan kayak lo."

"Dan lo, gue kan udah bilang jauhin Irene bangsat." 

bughhh

Wendy memukul Seulgi, hingga Seulgi jatuh.

"Bangun njing."

Seulgi kembali berdiri, dan Irene baru saja keluar dari tempat latihan, dan melihat dua orang yang dia sayangi sedang ada di hadapannya sekarang.

Wendy menarik tangan Irene dan menyuruhnya masuk ke mobil, lalu mereka meninggalkan Seulgi.

Jangan lupa vote dan komen ya manteman 🐻🐰❤










Last Hug  [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang