12

1.6K 243 11
                                    


.
.
.
.

Seulgi duduk di teras dia menangis, tangisan yang dia tahan sejak tadi, tangisan yang dia ingin tunjukkan pada irene, saat dia  bilang untuk melupakannya saja.

"Ayo pulang." Seseorang mengulurkan tangannya pada Seulgi

"Joy? lo masih disini."

"Gue gak tega ninggalin lo tadi, makanya gue tungguin di cafe seberang."

"Gue liat tadi lo di pukul sama cewek? siapa? pacar Irene?"

"Hmm."

"Lo putus?"

"Iya."

"Emm, ya udah mending kita pulang dulu, dan obatin luka lo, biar gue yang bawa motor." ucap joy

Seulgi menghela nafas lalu dia menaiki motornya

"Ayo naik."

"Yakin lo kuat gi."

"Bacot lo."

"Haha, gue suka lo yang kayak gini, galak, jangan sedih-sedih ya gi, semoga lo dapet yang lebih baik."

"So bijak lo."

Akhirnya Seulgi dan Joy pergi bersama.
Pulang? tentu tidak. Seulgi mengajak Joy ke gereja.

"Ngapain ke sini gi?"

"Menurut lo? dagang? ya mau berdo'a lah."

Seulgi duduk bersama dengan joy.

Seulgi duduk bersama dengan joy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sepi yah gi." ucap joy

"Sst diem, gue mau berdo'a."

"Lo juga berdo'a yang khusyuk, dan minta sama tuhan dengan tulus." ucap Seulgi

Joy dan Seulgi mengepalkan kedua tangan dan mulai berdo'a

Seulgi

"Tuhan, tolong jaga selalu orang-orang yang aku sayangi, terutama ayahku, karena hanya dia yang aku punya.
Tuhan boleh aku meminta agar kau menjaga seseorang lagi untukku, namanya Irene, tolong jaga dia tuhan, lindungi dia, sungguh aku menyayangi hambamu yang satu itu. Semoga orang yang bersamanya kali ini, selalu membuat dia bahagia." Amen

"Gi lo do'a lama banget sih, curhat?"

"Iya lah, abis curhat sama tuhan."

Seulgi dan Joy keluar dari gereja.

.
.
.
.
.

Wenrene pov...

"Kamu ngapain tadi, buntutin aku?"

"Kalo iya kenapa?"

"Aku gak suka yah, kamu lebih mentingin bocah ingusan itu." ucap Wendy

"Wen."

Last Hug  [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang