15 | Satya Dalam Bahaya

2.7K 349 30
                                    

Waktu berlalu begitu cepat, belakangan ini Satya slalu beralasan pergi keluar karna takut melihat nenek tua itu, tapi kenyataannya ia malah menemui Murni.

Adira duduk di tepi sungai, ia nampak jengkel dengan Satya yang terus membohonginya.

"Kamu cemburu ya dir?" Ledek Lilly

"Akutuh kesel dia keras kepala banget, aku gak mau dia sampe kenapa-napa itu aja!"

"Bohong! Kamu gengsi banget sih dir? Aku aja kalau suka sesama hantu aku slalu bilang,kenapa manusia gengsi banget si buat bilang suka?"

Adira sendiri bingung, ia malu bila harus mengatakan perasaannya terlalu gomblan. Lagipula Satya sudah tahu jadi untuk apa di ungkapkan lagi?

Saat ini konsetrasinya hanya pada Satya, "Aaaaaaaaaaaa!! Kepala gueeee sakkkkittttthhhh---"

Tiba-tiba penglihatannya terbuka dan membuat kepala Adira berdenyut kesakitan.

"Mas satya nanti malem gak ada acara kan?"

"Gak ada honney,kenapa?"

"Kangen mas, bisakan kita ketemu? Tapi gak di warung. Murni tunggu di hutan ya. ituloh yang deket pohon bambu"

"Gak elit banget sih kita pacaran di hutan kenapa gak di bioskop aja? kalau di bioskop enak nyemilnya popcron, kalau di hutan? nyemilin bambu? di kira gua panda kali"

"Enak di hutan mas sepi, lagipula disini gak ada bioskop"

"Pinter juga nyari tempatnya hehe"

Seketika Adira segera tersadar. Kepalanya masih terasa sakit.

Gambaran itu jelas ada di dalam pikirannya, dan jelas pula pada malam itu Satya akan datang menemui Murni, itu sangat berbahaya karna yang nantinya menemui Satya bukanlah Murni melainkan Gladis, arwah yang bersemayang di dalam susuk yang Murni pakai

"GAK! GUE GAK AKAN BIARIN SATYA NEMUIN MURNI!" Gumam Adira panik

"Ada apa dir? Ada apa sama abang tampannya lilly?"

"Satya dalam bahaya ly, dia masuk perangkapnya arwah gladis! Arwah itu pengen satya jadi tumbalnya dan berharap kekal abadi di alam yang sama! GAK AKU GAK AKAN BIARIN SATYA SAMA DIA!!" Buru-buru Adira pergi

Adira berjalan pulang menuju gubuk tua karna Satya sudah pulang sedari tadi sore, tapi anehnya sudah setengah jam berjalan tetap saja kembali ke jalan yang sama dan tidak sampai-sampai.

"Ini kenapa gak sampe-sampe sih ly? Kita perasaan disini terus deh jalannya" Pekik Adira khawatir

"Kita di jebak sama arwah gladis dir"

"Terus gimana? Kamu gak bisa lakuin sesuatu gitu?"

"Dir saat mau adzan magrib aku gak bisa lakuin apa-apa. Sebentar lagi adzan"

"Tapi satya dalam bahaya,aku harus cegah dia"

"Nanti habis adzan magrib aku kembali dir, aku bakalan lakuin sesuatu biar kita keluar dari jebakan ini"

Adira terpaksa menghentikan langkahnya, 5 menit kemudian Adzan berkumandang.

Setelah selesai Adzan, Lilly menarik Adira keluar dari jebakan arwah Gladis.

"Kesini jalannya" Tunjuk Lilly pada lubang besar berbentuk bundar yang menunjukan cahaya, Adira segera menurutinya dan akhirnya ia bisa keluar juga dari jebakan arwah Gladis.

Buru-buru Adira berlari ke gubuk tua itu, namun terlambat! Satya sudah perg. Karna saat Adira masuk memanggil-manggil namanya, Satya tidak ada.

"Ly gimana ini? Dimana satya sekarang?"

"Dir iblis itu menuju kemari"

"Aku gak peduli yang aku peduliin satya, dimana satya?"

Tiba-tiba nenek tua menghampiri Adira yang sedang panik.

"Ada apa dengan satya?" Tanyanya sambil menepuk pundak Adira

"Nek saya mau keluar dulu, saya harus cari satya"

"Cari satya? kamu harus bantu nenek menjahit ayok" Nenek itu memaksa Adira, dan seolah terhipnotis, Adira mengikutinya.

Lantas bagaimana dengan Watya?

**

Saat ini Satya berada di tengah-tengah hutan, duduk di sekitaran tempat tersebut bersama dengan Arwah Gladis yang sedang menyerupai Murni

"Mas satya gak kangen sama saya?" Godanya sambil duduk di pangkuan Satya

"Kangen banget" Satya mencium aroma parfum yang ia anggap wangi, padahal jelas-jelas itu aroma bau melati. Ciri khas dari arwah perempuan adalah aroma bunga melati.

Gladis terus menerus menggoda Satya, bahkan ia membuka dua kancing bajunya untuk bisa membuat Satya semakin bergairah.

"Udah sat hantem aja! Kapan lagi?" Kata Setan jahat

"Satya inget adira,lu udah ingkar sama dia dan sekarang lu malah mau ngelakuin ini sama cewek lain?" Kata Setan baik

"Woi ngapain sih lu ikut pengaruhin dia? Lumayan tau enak! Gak usah ganggu kenyamanan orang deh!" 

"Otak lu cuci mangkannya pake beklin! Ngeres terus"

"Eh goblok kalau ngeres itu di sapu bukan di cuci,gigi lu cuci tuh!"

Satya jadi bingung harus pilih saran yang mana?
Tapi karna Gladis terus menggodanya, ia jadi tak tahan dan terpaksa mengikuti arahan dari Setan jahat.

"Gua mau lu sekarang--" Satya membuka satu persatu kancing baju Murni dan mulai mengawali aksi bejatnya itu

SIHIR ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang