past,now,then

982 123 5
                                    

.
..
.
.

Dengan keputusan daisuke  beberapa hari yang lalu, daisuke hari ini akan menemui kato.

Tak peduli bila kato membancinya atau apapun, daisuke hanya ingin cepat bertemu dengan kato. Apapun yang kato katakan dia akan menyetujuinya.

Satu jam dari ibukota, daisuke akhirnya sampai di lokasi apartemen kato berada.

Tempat kato berada di lantai 10 apartemen itu.

Ting tong... ting tong...

"Uhg...siapa pagi-pagi datang? Aku masih mengantuk, ini baru jam enam?"kato sambil melihat jam di meja samping.

Kato bangun dari tempat tidur.

"Siapa?" Kato.(saat sudah membuka pintu.)
"....ini....aku..." daisuke dengan suara yang ragu.
"Aku tak kenal."
"Kato, tidak kah kau mengingat ku?"
"Siapa kau?"
"Daisuke kambe."
"Daisuke kambe....si...ahh.... aku tak kenal."kato menjawab dengan cepat.
"Kato, tidak kah kau ingat aku? Di taman kompleks perumahan, kita dulu saat kecil sering bertemu."
"Sudah ku katakan, tidak kenal, ya tidak."dengan cemberut kato menutup pintu.
"Kato buka pintunya." Teriak daisuke dari luar.sambil mengetuk pintu.

Sial, kenapa dia datang saat ini? Apa yang mau dia inginkan? Pikir kato cemas.

Kato tak peduli, segera mengunci pintu masuk dan kembali ke kamar. Mengunci pintu kamar juga, lalu berguling dalam selimut seperti kepompong.

Suara ketukan pintu di luar masih terdengar. Kato tak peduli dengan itu. Yang dia pedulikan adalah tidur kembali, karena aman dengan pintu masuk yang sudah di kunci tadi.

Sepuluh menit kemudian kato sudah terlelap dan ketukan pintu sudah berhenti dari tadi.

Di luar sana daisuke sambil menempelkan daun telinganya pada pintu dan tak mendengar satu gerakan dari dalam. Diam-diam membuka pintu dengan mudahnya.
Jangan tanya kenapa bisa, pikir saja jika dia bisa memasang cctv pada apartemen kato dengan tak sepengetahuannya pemilik, tentu dia mudah masuk lagi kan...

~daisuke mah bisa apa aja.... ^_^

Dengan langkah tenang, daisuke memasuki ruang tamu di depannya. Melihat sekeliling sebentar, lalu berjalan pelan ke pintu kamar kato yang ternyata di kunci juga.

Segera daisuke membuka pintu dengan mudahnya lagi. Masuk perlahan, melihat kato yang terlelap tidur disana.

Daisuke berjalan mendekati tempat tidur kato, dengan perlahan daisuke mengulurkan tangannya dan menyentuh dengan lembut kepala kato. Takut membangunkan nya. 

Daisuke melihat sekitar kamar kato, membuka lemari pakaian dan melihat baju kato. Setelah itu ke meja sebelah jendela, ternyata di depan jendela ada beberapa tanaman hias disana.

Kemudian, daisuke melihat kamar mandi kato. Dia melihat celana dalam kato yang terjemur disana di sebelah pintu. Senyum terlintas di sudut bibir daisuke.

Daisuke kembali ke tempat tidur kato, karna tidak melakukan apa pun lagi. Daisuke ikut tidur di sisi kiri kato, kebetulan sekali kato berguling ke sebelah kiri menghadap daisuke.

Daisuke mengamati wajah tidur kato dengan leluasa, menyentuh sudut bibir kato dengan ujung jarinya. Senyum angkuh di sudut bibir daisuke ada lagi.

~ one kiss it's ok...

Kato, kau akan kembali pada ku. Pikir daisuke saat itu.

Daisuke mencium bibir lembut kato melumatnya sebentar, lalu mencoba tiduran di sebelah kato.

Satu jam kemudian kato bangun,  merenggang tubuh sebentar dan pergi ke kamar mandi. Setelah berganti pakaian kato keluar dari kamar, akan menuju ke dapur. Tapi...

Di sana, ruang tamu terdapat sesorang yang duduk disana.

"Ka...kau... bagaimana caramu bisa masuk? tadi sudah ku kunci pintunya."
"Tentu saja dari pintu."
"Aku tak mengijinkan mu masuk, cepat keluar sekarang."
"Tidak."
"Keluar cepat."
"Tidak."
"Keluar sekarang cepat."
"Tidak."
"Kau,akan ku panggil pihak keamanan."
"Panggil saja."
".....kau.apa maumu?"
"Menemui mu."
"Sekarang sudah menemui ku kan, jadi cepat pergi."
"Belum."
"Apa maksudmu? Sudahlah cepat pergi sekarang."
"Kato,maafkan aku."
"...a...apa.."
"Aku minta maaf, pergi tanpa kata padamu."
"Lupakan, kau cepat pergi."
"Kato,tidak bisa kah kita bicara dengan baik."
"Lakukan apa mau mu, aku tak peduli."kato pergi ke dapur untuk membuat sarapan.

Daisuke hanya bisa melihat raut marah wajah kato pergi ke dapur.

Setengah jam kemudian makanan sudah siap. Tapi ternyata itu makanan untuk dirinya sendiri.

"Kato...."
"Apa?"
"Aku bagaimana?"
"Pergi cari makan sendiri, kau tamu tak di undang."
"Kato, setidaknya sediakan minum untuk ku."
"Kau bisa masuk ke rumah ku dengan bebas,harusnya tau di mana tempat minum."
"Baiklah...."

daisuke tidak hanya mengambil minum, tapi juga memasak makanan. Dia mengambil daging di lemari es. Memasak beef steak untuk sarapan paginya.

Aroma mencapai hidung kato yang duduk di meja makan. Segera melihat daisuke di dapur, namun mendapati daisuke yang sudah melihatnya dulu.
Bertatap mata dengan malu, kato kembali melanjutkan makan.

Daisuke berjalan menuju meja makan, melihat tatapan kato pada makanan yang di letakkannya.terdapat senyum di sudut bibir daisuke saat meliahat itu.

"Kau mau..."
"Ah...Tidak, aku sudah selesai." Kato pergi mencuci tempat makan, sekali melihat kebelakang.

Kato duduk di sofa ruang tamu, mulai mencari pekerjaan di iPhone nya.
Sedangkan daisuke duduk di hadapan nya, melihat setiap gerakan kato.

"Apa yang kau lihat begitu serius?" Daisuke.
"Pekerjaan."
"Mau bekerja dengan ku?"
"Tidak."
"Kenapa? Apa kau mencari gaji yang besar?"
"Tentu saja tidak, kalau ikut dengan mu, yang ada aku tidak dapat kerja."
"Kenapa begitu? Bekerja dengan ku cukup nyaman ku rasa."
"Huh,aku tak suka melihat mu."
"Alasan tidak masuk akal."
"Dengar,kalau ku bilang aku tak suka, ya tak suka.jangan mencari tau alasan apapun."
"Baiklah,terserah kau saja. Asal kau tau,kau akan sulit dapat kerjaan kalau tak menerima tawaran ku."
"Apa maksudmu?"
"Lihat saja."
"Kau... terserah."

Kato melanjutkan mencari dengan teliti dan bertanya pada kenalan nya, siapa tau ada lowongan pekerjaan.

Daisuke sore itu kembali ke  rumahnya, setelah menghabiskan banyak waktu di tempat kato. Sibuk menganggu kato tentunya.

Hope you liked....

Xiè xiè

katoxdaisukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang