then, now

621 63 5
                                    

.
.
.
.

Pagi-pagi kato sudah bangun, menyiapkan sarapan pagi. Setelah selesai dia bersiap berganti pakaian.

Dengan pakain rapi kato menghampiri meja makan, sarapan sebentar.

Daisuke belum keluar dari kamar di sebelahnya.

Melihat jam yang tergantung di dinding, kato memutuskan. Menata sarapan di meja untuk daisuke.

Menulis note di kertas kecil, kato menaruhnya di meja makan. 

Setelah itu kato berangkat menuju tempat perusahaan yang akan menerima dia bekerja.

Di kamar sebelah, daisuke sebenarnya sudah bagun juga sedari kato memasak makanan. Namun dia menunggu kato pergi dulu.

Dua puluh menit kemudian, daisuke selesai mandi, maupun bersiap. Dengan setelan jas kerja yang rapi, dan tatanan rambut yang di sisir rapi juga.

Daisuke terlihat sangat tampan, aura yang karismatik terlihat. saat siapapun melihatnya.

Setelah memakan sarapan yang di siapkan kato, daisuke berangkat menuju perusahaan cabang yang berada di kota tersebut.

Kato sudah berada di perusahaan, dan menunggu di ruangan sekretaris direktur. Sesuai apa yang di katakan sekretaris sebelumnya.

Telp di meja sekretaris berdering...

"Selamat pagi, dengan sekretaris himekawa." Himekawa (sekretaris)
"......."
"Baik pak, orang yang akan bekerja dengan anda sudah berada disini."
"....."
"Ya pak, saya akan mengantar ke ruang bapak."
"....."
"Laporannya sudah ada di meja anda, semua sesuai dengan permintaan anda sebelumnya."
"......"
"Siap pak, segera kesana."

Sekretaris himekawa menutup telp dan berkata pada kato.

"Tuan haru katou, direktur sudah menunggu anda. Saya akan mengantar anda ke ruangannya."
"Ah...baik, terimakasih."

Kato dan himekawa berjalan keluar menuju ruangan yang berada di sebelah kanan, melewati dua pintu ruangan.

Pintu nomor dua adalah yang mereka tuju.

Tok..tok..

"Permisi pak, saya membawa tuan haru katou."
"Masuk."

Mereka berdua memasuki ruang kerja yang cukup luas, sesuai dengan citra seorang direktur. Ruangan yang lias untuk bekerja.

Orang yang menempati kursi direktur membelakangi mereka, jadi kato tidak tau rupa sang direktur. Namun suara itu sedikit familiar bagi kato.

"Himekawa, kau bisa keluar."
"Baik, permisi pak." Himekawa berjalan keluar.

Meninggalkan kato sendiri di ruangan itu, dengan sang direktur.

Kursi direktur tiba-tiba menghadap kato.

"Tuan kato, haru katou..."
".....a...ah....ka...kau.. ."
"Hmmmm.... bagaimana pagimu hari ini?"
"Kau kenapa bisa disini.apa yang kau lakukan."
"Bagaimana menurut mu? Hmm..."
"Siapa kau sebenarnya, kenapa bisa disini. Kau harusnya..."
"Harus dimana?"
"Daisuke, apa yang kau lakukan sebenarnya."
"Seperti yang kau lihat, aku duduk disini, seharusnya kau tau apa itu." Orang itu adalah Daisuke.
"Kau.... apa ini ulahmu, aku bisa di terima disini."
"Kato, aku menghargai usaha mu. Makanya aku menyuruh mereka memasukkan mu disini. Kau bekerja untuk ku mulai hari ini, dan kau tidak bisa tidak menerima nya."
"Kau... aku ingin mencari kerja dengan hasil ku sendiri. Bukan dengan  campur tanganmu."
"Kato dengar, ini ku lakukan untukmu. Aku tidak ingin kau sibuk kesana kemari, dan hanya menunggu begitu lamanya. Masih belum ada yang memanggil mu bekerja."
"....kau benar. Mereka belum ada yang memanggil ku."
"Dengan itu sudah di putuskan,kau bekerja disini dengan ku. Tidak ada bantahan."
"Ehhh....aku belum setuju bekerja dengan mu."
"Tidak ada alasan apapun untuk menolaknya."
"Kau... hahhh.... ya, baiklah."
"Ok, kemarilah."
"Eh?"
"Cepat kesini. Mendekat."
"Umm.."

katoxdaisukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang