1. Rumah Dreamcatcher

228 31 5
                                    

Rumah dengan nuansa putih dengan tanaman-tanaman liar yang tumbuh mengelilinginya, mengeluarkan kesan misteri di dalamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah dengan nuansa putih dengan tanaman-tanaman liar yang tumbuh mengelilinginya, mengeluarkan kesan misteri di dalamnya.

Ya, rumah yang telah berdiri sejak tahun 1850 itu terlihat sangat tua sekali. Walaupun begitu, rumah itu tetap berdiri kokoh hingga sekarang. Namun, tak ada satupun warga yang ingin mendekati rumah itu. Konon katanya, ada hantu yang tinggal di dalamnya.

Menurut kesaksian para warga yang tinggal di daerah itu, mereka sering mendengar suara tangisan dan terkadang suara tawa dari dalam rumah itu. Bahkan ada yang pernah melihat satu sosok perempuan dengan tampang yang sangat menyeramkan sedang berdiri di ambang jendela rumah itu.

Orang itu bilang bahwa wajah perempuan itu sangat cantik namun, sangat pucat. Tepat di dahi perempuan itu terdapat lubang merah yang meneteskan banyak darah diseluruh wajah putih perempuan itu. Matanya juga berwarna merah seperti sehabis menangis untuk waktu yang lama. Pakaian perempuan itu seperti gaya pakaian zaman dulu. Dress putih dengan bawahan rok pendek. Bercak darah juga masih terlihat pada pakaiannya yang sudah lusuh. Namun di balik tampilannya yang menyeramkan itu, wajah perempuan itu masih terlihat sangat cantik dan manis. Orang-orang pun banyak menyebutnya dengan panggilan "Si Gadis Merah" yang manis.

Warga sekitar percaya bahwa, siapapun yang berani memasuki rumah itu, tidak akan pernah bisa keluar dari rumah itu lagi. Dia akan selamanya terjebak di rumah itu dan tinggal bersama "Si Gadis Merah" selamanya.

"DOR!!"

Sunwoo melayangkan tangannya ke sembarang arah sambil berteriak keras saking terkejutnya. Sedetik kemudian dia melayangkan tangannya tepat pada tubuh pria di sampingnya itu berkali-kali.

"BANG HYUNJIN BELUM PERNAH NGERASAIN DITABOK PAKE BUNTUT KANGGURU YA?! JANTUNG GUE BERGOYANG NJIR!!"

Sementara orang yang dipukuli itu tertawa terbahak-bahak melihat wajah Sunwoo yang sudah pucat karena ketakutan.

"Hahahahaha... Abis muka lo kocak banget Nu. Kaya pantat pancinya Mbak Soojin yang udah keriput item, burik lagi" balas orang itu. Siapa lagi kalau bukan Hyunjin.

"Heh heh... Calon istri gue kenapa jadi dibawa-bawa?" sambar seseorang yang tengah menyupir di kursi depan. Ya, Seonghwa.

"Hehe, maap Bang" ucap Hyunjin segera.

"Tapi, Bang.. Gadis merahnya beneran ada di rumah itu?" ucap Sunwoo yang sudah menetralkan detak jantungnya yang sempat bergoyang tadi.

"Gak tahu. Cerita itu gue denger langsung dari warga yang tinggal di situ. Tapi itu masih mitos sih. Jaman sekarang, mana ada sih yang percaya sama begituan?" balas Seonghwa yang tak meluputkan pandangannya dari kaca mobil di depannya.

"Tapi kalo beneran ada kan lumayan dek, bisa jadi simpenan abang. Udah gitu, hantunya cantik lagi" sambar Hyunjin.

"Idih, mau lo jadi pacar hantu? Sini dedek bunuh dulu, biar bisa pacaran sama dia" ucap Sunwoo sambil mencekik leher Hyunjin, namun aksinya itu gagal karena tiba-tiba mobil yang mereka naiki itu berhenti mendadak. Bahkan Sunwoo sudah terlempar entah kemana.

"BANG SEONGHWA BELUM PERNAH DILUDAHIN ONTA YA? KEPALA SUNWOO PINDAH DARI TEMPAT NYA NIH!"

"Berisik ah. Cepetan turun. Terus turunin barang-barangnya" balas Seonghwa sambil mematikan mesin mobilnya dan beranjak keluar dari mobilnya itu. Kedua adiknya yang duduk di kursi belakang segera mengikuti Seonghwa keluar dari mobil.

Angin kencang berhembus dan menerpa helaian rambut ketiga pria itu. Kini mereka sudah berdiri di depan rumah baru mereka.

Sunwoo menelan ludahnya ketika melihat rumah tua yang sudah tidak terawat itu. Memberikan kesan yang sangat menyeramkan bagi Sunwoo apalagi mengingat cerita Seonghwa tentang penghuni ghaib di rumah itu.

"Gue pengen balik ke panti asuhan aja deh, Bang. Balik yuk. Tiba-tiba gue kangen Nenek Jum" rengek Sunwoo sambil menatap Abang tertuanya.

Seonghwa terkekeh melihat ekspresi Sunwoo yang pucat menggemaskan itu.

"Halah, cemen lo. Baru diceritain begituan aja udah ciut. Lagian hantunya juga bakal takut duluan kali ngeliat muka lo" sambar Hyunjin.

"Apaansi, Bang? Gue gak takut. Gue cuma kangen sama Nenek Jum"

"Oh ya? Kalo hantunya beneran muncul pas lo lagi tidur gimana? Atau muncul di kaca kamar mandi? Terus mukanya berdarah-darah"

Tanpa membalas ucapan Hyunjin, Sunwoo langsung menggigit lengan Abangnya itu. Sementara Hyunjin mengaduh kesakitan sambil mendorong kepala Sunwoo dengan lengan satunya lagi.

Seonghwa menghembuskan nafas berat melihat kelakuan dua adiknya itu. Dia merasa keputusannya sangat salah untuk merawat mereka.

Dengan segera Seonghwa memisahkan mereka berdua sebelum salah satu dari mereka ada yang terluka. Kini Seonghwa berada di antara mereka.

"Apasih kalian?? Jangan buat gue nyesel udah bawa kalian deh!" bentak Seonghwa.

"Lagian Abang juga kenapa milih rumah yang kaya gini sih? Kenapa gak rumah yang kaya di perumahan elite gitu?? Mana ini di belakangnya ada hutan" ucap Sunwoo.

"Ck.. Udah jangan ngerengek lagi! Kalo kalian gak suka pergi aja sono ke pelabuhan. Tapi gue gak mau tanggung jawab" balas Seonghwa.

Sekarang Sunwoo terdiam. Bibirnya mengerucut karena tak dapat membalas ucapan Seonghwa lagi. Karena hidupnya sekarang bergantung pada Seonghwa.

Seonghwa menghembuskan nafasnya untuk yang kesekian kali.

"Udah. Kalian cepet turunin barang-barangnya. Kita ubah rumah ini biar kita nyaman tinggal disini"

Kedua adiknya itu mengangguk dan segera melaksanakan perintah Seonghwa.

-tbc-

Makasiii banyaakk buat kamu yang udah mau baca sampe sini.

Point ceritanya emang belum muncul, dan aku rasa alurnya akan lama. Tapi tenang aja, aku akan update cepet. Kalo bisa tamatnya dalam waktu dekat ini, hehe.

Oh iya, sedikit klarifikasi, tiga bersaudara itu manggil ke masing-masing pake nama korea mereka yaa.. Karena mereka kan udah deket banget, jadi manggilnya gak pake nama depan lagi.

Dan kenapa di episode prolog mereka manggil diri mereka pake nama depan, karena aku mau ingetin kalian nama mereka lagi. Begitchuu. Ngerti kan? Pasti ngertilah yaa. fufufu >v<

Oke gitchu ajaa.. Sampai jumpa lagi di next episode~ muahh

The Curse Of DreamcatcherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang