7. Interaksi Aneh

153 32 10
                                    

Tik.. Tok.. Tik.. Tok..

Suara detikkan jam menggema dan mengisi kesunyian di dalam ruangan yang gelap dan sunyi itu. Cahaya remang-remang dari api lilin menjadi penerangan satu-satunya yang menerangi ruangan itu.

Dan di sanalah terdapat seorang pemuda yang tengah terdiam membeku di sofa. Tidak lain dan tidak bukan ia adalah Sunwoo.

Semenjak mendengar penjelasan JiU beberapa menit lalu, pikirannya menjadi kacau memikirkan banyak hal. Dan perasaannya juga sangat aneh tidak menentu. Dia sendiri pun bingung dengan dirinya sendiri.

Perlahan manik matanya melirik kearah samping, dan mendapatkan sesosok perempuan manis tengah duduk memperhatikan dirinya.

Sunwoo langsung memejamkan matanya dan nafasnya berhembus dengan kasar. Jantungnya juga sudah berdegup kencang sedari tadi.

Sunwoo tidak tahu harus apa. Dia sangat asing dengan keadaan ini. Dia berusaha untuk tidak takut, namun dia tidak bisa menangkal pikiran bahwa 'mereka' adalah hantu.

Lagi-lagi Sunwoo menghembuskan nafasnya sambil mengusak rambutnya frustasi.

"Nabima... Kamu tidak apa-apa?"

"AAHH! Aduuh.. ngagetin tau.." pekik Sunwoo sambil memegangi dadanya kala hantu itu mendekatinya.

"Tidak perlu takut. Kami tidak akan berbuat macam-macam padamu" ucap hantu itu sangat lembut.

"Iyalah.. Kalo sampe gue kenapa-napa gara-gara kalian, gue gak akan ragu-ragu usir kalian dari sini!" seru Sunwoo dengan sedikit ketus.

"Kakak..."

"WAHH!!" Sunwoo berteriak lagi saat hantu lainnya mendekati dirinya.

"Tolong jangan usir kita, Kak. Kalau kita diusir, kita tidak punya tempat tinggal lagi" sambung hantu itu yang berukuran lebih kecil dari para hantu lainnya. Dia menautkan kedua tangannya di depan dada sambil menunjukkan mata besarnya dengan penuh arti.

Sunwoo melenguh. Hatinya seketika melemah melihat sosok anak kecil ini dengan tampang memelasnya. Jika saja bukan hantu, mungkin saat ini juga Sunwoo sudah mencubit pipinya.

Dia sangat terheran, mengapa hantu-hantu ini terlihat sangat sempurna dan rupawan? Bahkan tidak ada cacat sedikitpun di tubuh mereka.

"Nabima... Mungkin sekarang rumah ini adalah milikmu. Tapi kami sudah lebih dulu tinggal di sini. Jadi kamu tidak bisa mengusir kita. Mau tidak mau, kamu harus tinggal berdampingan bersama kami di rumah ini" ucap hantu yang sedari tadi berada di samping Sunwoo.

Sunwoo meneguk ludahnya. Bukan karena apa-apa, tapi hantu yang sedang berbicara padanya ini sangat cantik dan anggun. Suaranya juga terdengar sangat lembut di telinga. Membuat Sunwoo gagal fokus dan hanya bisa mengiyakan ucapan hantu itu.

"Ngomong-ngomong, dari mana... K-kakak tahu nama saya?" tanya Sunwoo yang sedikit merasa aneh menyebut hantu itu dengan sebutan Kakak.

"Kemarin, saat kalian sedang membereskan rumah ini, aku mendengar kalian saling memanggil nama satu sama lain. Jadi, kami tahu" jawab hantu itu sambil tersenyum manis. Membuat Sunwoo menggila dalam batinnya.

"Namaku Puspa, aku hantu tertua di sini" ucap SuA menunjuk dirinya sendiri.

"Dan dua perempuan ini adalah Chandra dan Farra. Mereka berdua kakak-adik" sambung SuA sambil menunjuk kearah Siyeon dan Yoohyeon bergantian.

"Lalu dua gadis muda ini adalah Hanum dan Aulia" sambung SuA sambil menunjuk kearah Dami dan juga Gahyeon.

"Dan ini Sila, hantu yang paling kecil diantara kita. Walaupun dia masih anak-anak, tapi dia meninggal lebih lama dari kita" sambung SuA sambil menepuk pundak Handong.

The Curse Of DreamcatcherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang