Aku melambaikan tangan sebelum masuk kereta dan menempati kompartemen yang sama saat aku pulang kemarin. Iya, di kompartemen yang sama saat Draco dan aku mengobrol sepanjang perjalanan. Aku masih tidak bisa memastikan kalau pengirim hadiah natal kemarin itu adalah Draco, kemungkinan besar iya, aku yakin 95% tentang itu. Tapi tetap saja tidak bisa dipastikan.
Bagaimanapun, tepat esok harinya aku menuju toko buku terdekat dan langsung membeli satu cetak buku yang sebelumnya ingin kukirim padanya. Aku ragu saat mengikatkan bungkusan hadiah itu di kaki Owlbert, burung hantuku. Bagaimana kalau di rumahnya terdapat sensor anti keturunan muggle lalu burung hantuku dibantai? Bagaimana kalau orang tuanya yang menerima lalu memutuskan bahwa Draco tidak boleh membaca buku klasik muggle lagi? Aku akhirnya memberanikan diri tetap mengirimnya, aku meninggalkan sebuah notes kecil agar Draco bisa menebak bahwa itu aku 'au jeune maitre Malfoy, j'espere que cette livre vous trouve bien et Joyeux Noel'*. Aku tidak yakin tatanan bahasaku benar, tapi aku sudah berusaha. Semoga saja Draco bisa entah bagaimana menyadari itu dariku.
Aku tidak sabar untuk cepat cepat sampai Hogwarts. Bukannya aku merindukan bangunan kastil tua itu, tidak. Sejak natal surat surat Hermione, Harry dan Ron tidak henti hentinya sampai ke rumahku, kebanyakan dari Hermione. Kupikir pertemanan mereka selalu akur karena mereka bertiga terlihat sangat dekat satu sama lain, nyatanya sekarang ini mereka sedang bertengkar.
Jadi beberapa bulan sebelum liburan natal, Harry mengalami kecelakaan di lapangan quidditch. Saat itu pertandingan melawan Hufflepuff dan hujan deras. Harry terbang tinggi sekali sampai tidak kelihatan dan tiba tiba seorang(?) atau seekor(?) dementor mengisap kebahagiaannya (lagi). Dia kehilangan kendali atas sapunya dan jatuh pingsan dari ketinggian sekitar lima belas kaki. Sapunya mendarat di dekat Whomping Willow dan menghancurkannya dalam sekejap.
Seseorang berbaik hati mengirim Harry hadiah sapu terbang dengan merek Firebolt, sapu terbang dengan standar internasional. Ron ikutan bereuforia saat itu. Hermione bukannya tidak ikut bahagia, tapi dia mengkhawatirkan asal si sapu terbang karena pengirimnya anonymous. Hermione melapor pada Profesor McGonagall yang langsung menyita sapu itu untuk diinspeksi, kalau kalau sapu itu dipasangi kutukan atau sihir hitam. Harry marah besar, Ron ikutan marah pada Hermione.
Setelah perjalanan hampir seharian, akhirnya aku sampai ke stasiun Hogsmeade. Aku hendak berjalan turun saat seseorang menabrakku dari belakang diikuti suara kikikan. Pansy Parkinson, memegang erat lengan Draco yang barusan menabrakku keras.
"Kalung bagus, muggle." dia memandang leherku, menyeringai, membuatku otomatis memegang gantungan ular melingkar disana.
"Hadiah natal dari seseorang." jawabku.
"Sweater yang bagus juga." komentarnya, membuatku memandang sweater yang sedang ku pakai. Oh, betul juga. Aku memakai sweater yang mungkin pemberiannya.
Saat itulah aku menyadari dia sedang memegang buku, buku yang aku kirim padanya kemarin dulu!
"Selera buku yang bagus, Malfoy." aku mengangguk ke arah buku di tangannya.
"Hadiah natal dari seseorang." dia mengangkat bahu.
Draco hendak bicara lagi tapi Pansy menariknya menjauh, membuatnya cemberut tapi tetap berjalan mengikuti Pansy. Setidaknya aku tahu dia menerima hadiahku.
Selanjutnya yang aku tahu hanya Harry, Ron dan Hermione menyambutku di depan Aula Besar, jelas mereka tidak saling bicara sambil menunggu kedatanganku, mereka juga berdiri berjauhan. Makan malam saat itu adalah makan malam paling aneh yang pernah aku alami. Aku duduk diantara Hermione dan Harry, sesekali mereka saling bertukar pandang sebal.
"Kalian mengikuti perkembangan sidang Hagrid?" tanyaku mencoba mencairkan suasana.
"Oh, yeah." Hermione dan Ron dihadapanku menjawab bersamaan, mereka saling memandang penuh benci.
KAMU SEDANG MEMBACA
I • ALTERATION ✔ [Draco Malfoy x Reader]
FanficBagaimana jadinya kalau seorang keturunan muggle terseleksi ke asrama para darah murni, Slytherin? "Jangan memanggil dia Pangeran Slytherin lagi. Ratu Inggris pasti bingung kalau tiba tiba Pangeran di wilayah kerajaannya bertambah tanpa konfirmasi k...