Fuckboy itu berasal dari orang-orang yang pernah mencintai seseorang dengan tulus dan disia-siakan.
-Bishoujo-
Waktu terus berjalan. Sudah seminggu Hanako ditinggalkan, sudah seminggu Hanako tinggal sendirian. Meski tak ada siapapun yang menemani, warisan yang berasal dari orang tuanya yang cukup besar setidaknya bisa membuat Hanako bertahan hidup. Tapi terkadang ada bibinya yang mengunjungi ke sana walaupun sekadar membawa makanan dan menanyakan kabar.Setiap pulang sekolah, Hanako menghabiskan waktu untuk mengurung diri di dalam kamar yang teramat gelap. Dengan DVD yang terlihat menumpuk di raknya, Hanako tak merasa begitu kesepian. Layar monitor yang menunjukkan sebuah film genre horor itu sering ditonton olehnya. Suasana kamar yang gelap, boneka-boneka mungil berwujud manusia ataupun bayi dikoleksi juga.
Hanako menjadi maniak horor setelah apa yang terjadi pada dirinya. Banyak perbedaan ada pada Hanako dari segi apapun.
"Hanako."
Suara pintu yang terbuka membuat Sang pemilik nama menoleh pelan tanpa sebuah ekspresi. Meski tidak disahut seperti biasa, seseorang itu melangkah mendekati Hanako.
"Ayo ikut Bibi."
Hanako tampak menggeleng pelan. Hal itu membuat Celline—Bibi Hanako, menghela napas panjang.
"Di luar sana, kamu bakalan dapet temen. Orang tuamu udah menitipkan kamu ke Bibi. Hanya kamu yang Bibi punya. Begitu juga sebaliknya," ucap wanita dewasa itu.
Celline mengembuskan napas saat tak mendapat respon apapun. "Baiklah kalau kamu nggak mau. Bibi nggak maksa," sela dia.
Namun, ketika hendak beranjak pergi dari sana, sebuah tangan mungil yang dingin melingkar di pinggang Celline. Hanako memeluknya dari belakang. Perlakuan tersebut membuat Celline terenyuh.
"Mau ikut Bibi. Aku nggak mau sendiri lagi," ucap Hanako lirih.
Celline tersenyum dalam diam. Ia memutar tubuh, lalu mengelus puncak kepala gadis itu dengan lembut.
"Percayalah, di rumah Bibi ada seseorang yang bakalan menemanimu dan membuatmu berubah, Hanako," ucap wanita itu.
Hanako mendongak. "S-siapa?" tanyanya.
Celline mengulum senyum. "Nanti kamu akan tau dengan sendirinya siapa mereka."
Mereka? Berarti bukan hanya satu orang?
***
Terdiam sembari memikirkan. Hanya itu yang sedang mereka lakukan. Terus beradu dengan pikiran sendiri, agar mendapatkan jalan keluar terbaik yang mereka ingini. Namun, semuanya sudah ditentukan. Tepat hari ini, akan ada kedatangan orang baru di rumah besar nan mewah yang mereka tempati.
Shino Arnius. Pria yang kerap disapa Sin, terlihat tenang duduk di salah satu kursi taman. Menyempatkan diri untuk menyeruput kopi yang dibuat sendiri. Pria berambut hitam itu memiliki paras yang sangat tampan. Sudut demi sudut fisiknya hampir bisa dikatakan sempurna. Postur tubuh yang tinggi, juga kulit yang putih. Tapi di sisi lain, sikap konyolnya kadang membuat orang di sekitarnya kesal. Akan tetapi, hal tersebut tidak mengurangi garis ketampanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bishoujo
Teen FictionDihina tentang fisik secara terang-terangan oleh orang yang disukai adalah hal yang menyakitkan. Sama halnya seperti yang Hanako Akemi rasakan. Hanako menutup diri dan membenci soal kecantikan, merangkul sesuatu tidak wajar yang berhubungan dengan h...