4. Makan Malam

183 29 5
                                    

Tidak semua yang terlihat banyak kekurangan tak memiliki kelebihan. Justru dia yang berdiam diri sebenarnya memiliki banyak kemampuan.

-Bishoujo-

Berada di ambang kebingungan adalah isi yang geng Trigonometri rasakan. Berkumpulnya mereka di kamar Shino Arnius, hanya dilatarbelakangi oleh keheningan. Cos dan Tan berpikir keras tentang bagaimana mereka menjalankan perjanjian dengan bibinya. Sedangkan Sin justru menutup mulut tanpa berniat mengeluarkan suara sedikitpun.

Beberapa saat di tengah suasana kikuk, sebuah bunyi yang berasal dari perut Sin membuat Cos dan Tan kompak menoleh. Mendapati Sin yang memegangi perutnya. Di hari yang telah berganti menjadi malam, sampai sekarang mereka belum makan.

Tan mengerutkan kening. "Kamu lapar, Sin?" tanya cowok yang memakai jaket itu.

Sin meringis kecil, lalu mengangguk pelan. "Aku kangen masakan bibi. Kita nggak ada yang masakin lagi. Jadi, mau makan apa? Kita juga belum makan dari siang," timpalnya.

Cos menghela napas berat. "Banyak bahan di dapur, tapi percuma kalau kita nggak bisa memasak. Biasanya, makanan juga udah disiapkan sama bibi."

Ia menangkup dagunya. Membenarkan posisi duduk yang berada di atas ranjang. "Kenapa kita nggak minta Hanako buat memasak aja? Dia, kan, cewek. Pasti dia tau caranya memasak."

"Jangan mempercayakan sesuatu ke orang kayak dia. Percuma," sela Sin seraya memutar bola matanya malas.

Cos berdecak. "Terus kita mau berharap ke siapa? Cuma dia cewek di rumah ini." Netranya melirik singkat ke arah Tan yang duduk di kursi milik Sin. Ia sibuk menggulir layar ponsel. "Ada saran nggak, Tan?"

Tan berpikir keras, lalu menggebrak nakas di depannya sembari tersenyum semringah. "Nggak semua hal-hal yang berhubungan sama dapur itu cuma cewek yang bisa. Cowok juga harus bisa. Aku nanti cuci ikan dan sayur lainnya." Ia menatap ke arah cowok yang memasang tatapan datar ke arahnya, tak lain Sin. "Sin, kamu nanti yang motong ikannya. Dan Cos, kamu yang goreng. Deal?"

Cos membelalak. "Kenapa harus ikan? Aku takut goreng ikan. Dulu aku lihat bibi goreng aja ngeri. Minyaknya jadi lompat-lompat!" cibirnya.

Sin dan Tan kompak terbahak. "Kamu bisa pakai pelindung kepala nanti."

"Pelindung kepala? Apaan?"

Sin menimang. "Helm?"

Tan kontan tergelak. "Masuk akal, Bos!" seru dia.

Cos mengusap wajahnya kasar. "Akan kucoba nanti," sahutnya pasrah.

Sin dan Tan tampak high-five sambil tertawa keras. Sin pun turun dari ranjangnya. "Ayo kita ke dapur. Misi sebagai bapak rumah tangga di mulai!"

Pada ruangan lain, terdapat gadis yang tengah mengusap-usap bonekanya sendiri. Menyisir rambut dari boneka koleksinya.

"Makasih udah nemenin aku selama ini .... " gumamnya sendiri.

Hanako menghela napas berat. "Aku benar-benar ingin keluar dari tempat ini. Banyak makhluk bercahaya di sini."

Di sela pembicaraannya sendiri, mendadak ada yang terasa keroncongan. Hanako memegang area perut sambil meringis pelan. Ia bangkit dari posisi, membuka pintu kamarnya sedikit. Memastikan tidak ada keberadaan para cowok yang tinggal bersamanya.

Bishoujo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang