Jangan menindas seseorang yang memiliki kekurangan hanya karena kamu merasa sempurna.
-Bishoujo-
Hari pertama menginjak SMA Dedalo bagi Hanako terasa biasa saja. Melewati pelajaran Bahasa Inggris yang pak Bernardo ajarkan cukup membuat kepalanya pening.
Pada jam istirahat, semua murid tampak keluar dari kelas masing-masing dan memenuhi koridor sekolah. Berlalu-lalang beranjak menuju ke tujuan—Ke kantin atau melakukan hal yang sekiranya bisa meminimalisir kebosanan.
Namun, beberapa pasang mata yang ada di kelas sebelas MIPA 2 kini tertuju pada Hanako Akemi. Gadis bersurai panjang itu hanya berdiri diri sembari menatap area luar jendela. Tetapi, sosok dua cowok yang datang menemui mejanya membuat Hanako teralihkan. Sudut matanya melirik ke arah mereka. Rupanya, Cos dan Tan datang ke kelas. Lebih tepatnya, ingin menemui sobat mereka, tak lain Shino Arnius.
"Loh? Kamu satu kelas sama Hanako, Sin?!" tanya Cos sambil menunjuk ke arah gadis yang berada di samping Sin.
Sin hanya mengangguk malas sebagai jawaban. Menghadirkan sebuah senyuman tipis pada bibir Cos. "Bagus. Itu artinya dia masih berada di bawah pengawasan kita." Cowok itu mengedipkan sebelah matanya sambil melirik ke arah Hanako. Hanako yang dilempari seperti itu kontan membuang muka.
Sin berdecak. "Pengawasan, kamu kira dia anak bayi?" decaknya.
Bibir Tan berkedut. "Biar bagaimanapun Hanako juga termasuk anggota yang ada di rumah kita," tambah pria berkacamata itu. Perkataan dari dua temannya membuat Sin merasa muak. Pria bertubuh tinggi itu bangkit dari kursi.
"Ayo ke kantin. Aku lapar," ajak Sin yang hendak berjalan mendahului.
"Hei, terus Hanako gimana?" sela Tan. Sang lawan bicara hanya mengedikkan bahu, tampak tak peduli. Lalu berjalan keluar begitu saja.
"Woi, tunggu!" Cos menyusul langkah Sin. Sedangkan Tan tampak kebingungan. Pria itu ikut menyusul kedua temannya. Meninggalkan Hanako sendirian di sana. Gadis itu menatap datar punggung tiga pria yang baru saja keluar dari kelas. Karena merasa bosan, ia berdiri dari tempat. Kemudian pergi ke tempat yang setidaknya membuat rasa bosannya hilang.
ʚ˚ɞ
"Aku males duduk sama dia!"
Di sinilah mereka sekarang. Kantin kelas sebelas yang dipenuhi oleh murid lain. Geng Trigonometri duduk di kursi paling pojok—Tempat favorit mereka. Makanan dan minuman yang dipesan baru saja datang. Suasana kantin pada saat itu sangat ramai. Banyak murid yang rela mengantri giliran demi mencapai tujuan untuk makan.
Tan meminum susu vanillanya. " Padahal bagiku nggak masalah satu kelas sama Hanako. Dia juga nggak macam-macam sama kamu, kan?"
Sin berdecak. "Nggak macam-macam, tapi dia bikin pusing tau nggak!" geramnya.
Cowok berambut ikal yang berada di sisi mereka ikut menimbrung. "Kita harus memanfaatkan posisi ini. Kita nggak boleh lengah sama tugas utama bikin Hanako cantik kayak cewek di luar sana."
"Cos .... "
Suara yang datang dari seseorang membuat ketiganya teralih. Mereka menoleh, mendapati gadis berambut pendek yang menghampiri. Senyuman manis terukir pada bibir tipis gadis itu.
"Katanya ada murid baru di sekolah kita. Dan kabar-kabarnya, dia tinggal bersama kalian?" Gadis berwajah cantik itu duduk di samping Cos. Dibalas sebuah anggukan pelan dari lawan bicara.
"Iya. Dia satu kelas sama Sin," jawab pria berambut ikal itu.
Gadis bernama Ayra Yuika tampak ber-oh panjang. Tatapannya mengedar sekitar. "Di mana orangnya? Nggak ikut ke sini?" tanya Ayra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bishoujo
Teen FictionDihina tentang fisik secara terang-terangan oleh orang yang disukai adalah hal yang menyakitkan. Sama halnya seperti yang Hanako Akemi rasakan. Hanako menutup diri dan membenci soal kecantikan, merangkul sesuatu tidak wajar yang berhubungan dengan h...