"Seperti Fiksi kamu itu tak nyata, hanya datang dari sebuah ruangan ilusi, dan dengan bodohnya aku menggangap kamu ada"
Happy Reading!
* * *
Penantian ini ku akhiri sudah
Dia telah datang.
Membawa seutas bunga
Dengan sebuah tulisan di dalamnya.Entah apa yang ada dipikirkannya
Tapi entah kenapa
perasaan ku kembali menghangat
Muncul setelah sengaja ku kubur dalam dalam.Perasaan yang sempat hilang,
Kini datang dengan rasa yang bertubi tubi ada.Seolah mengalahkan kisah Romeo dan Juliet,
Mengalahkan fiksi fiksi dalam sebuah cerita.Tak akan ku lepas bahagiaku
Walaupun sempat mengguncang jiwa dan raga
Melepas dahagaku tentang sebuah arti penantian.Membara dalam waktu yang tak pernah ku duga,
Merasuk mencapai pintu ruang ilusiku.Menggoyahkan ketahanan lukaku,
membuat kedua bibir ini seolah terangkat.
Menampilkan Deretan benda putih didalamnya.Ingat dan pegang ikrarku,
Untuk selalu menjagamu sekuat jiwa dan raga ini,
Walaupun sampai raga ini akan melemah,
dan tubuh ini semakin menua.Tak akan kulepas bahagia ini,
Bahagia yang pernah meninggalkan secerca tanda luka.Aku yakin kalian tak tau maksudnya,
Tapi coba tanyakan pada hatimu.Untuk apa rasa diciptakan?
Jika bukan untuk tersakiti, lalu apalagi?
Jika tak mampu disakiti..
jangan sekali kali mengenal cinta.Dia tak perduli perasaanmu,
Dia hanya tau kebahagiaan yang datang bersamaan dengan deretan deretan luka.Coba ceritakan kisah ini,
Apa perasaanmu jika di posisi ini..?
* * *Manado 04 - 10 - 2020
📍Ruang Ilusi
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kamu Dan Renjana
Poetry[ ON GOING ] Atas nama Hati aku mengungkapkan, Dengan jiwa - jiwa yang mulai pudar. Pengakuan rasa yang tak mungkin untuk ku suara kan. Hanya berupa tulisan yang mampu ke bentangkan. Sambil berharap semoga dia paham. Note : Hati - hati jika sampai...