"Jika rasaku akan melukai rasa lain panggil saja ragaku semesta aku tak apa, aku sudah terbiasa melepas"
* * *
Ilusi ku hanyalah sebuah mimpi kelam yang tak akan pernah ku capai,
Tentang mimpi, tentang harapan berharap ada tentangmu yang akan singgah.Namun pupus sudah di kibas oleh angin rasa yang kian menyisahkan angan - angan.
Kau yang selalu ku kagumi,
Tak pernah lepas namamu ku sebut dalam Doaku,Senyummu, canda tawamu tak pernah lepas dari setiap sudut ingatanku.
Tanpa kau tau, aku selalu berharap untuk bisa memilikimu.
Namun aku sadar itu mustahil,
Untukku yang hanya bisa sebatas mengagumi.Namun siapa juga yang tau takdir,
Aku dan kamu di persatukan menjadi kita.Baru saja ku rasakan bahagia, luka datang bertubi - tubi.
Banyak rasa yang datang ingin merebutmu dari pelukan ku,
Rasanya Ingin menyerah namun sayang,
Ingin bertahan namun aku tak kuat menahan.Tak bisa lagi raga ini berjalan,
Karena rasa yang ada tak sanggup lagi untuk bertahan.Ijinkan aku menyerah,
Ijinkan aku melepas,
Ijinkan aku biarkan kamu bahagia.Ijinkan aku semesta,
Ijinkan aku melihat dia bahagia.Jika pada akhirnya aku yang tersakiti,
Tak apa.Panggil saja ragaku semesta,
Bawa ragaku untuk tenang di atas sana.Jangan biarkan aku menahan luka ini terlalu lama, aku tak kuat.
Ku mohon..
* * *
Manado 19 - 11 - 2020
📍Ruang Ilusi
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kamu Dan Renjana
Poetry[ ON GOING ] Atas nama Hati aku mengungkapkan, Dengan jiwa - jiwa yang mulai pudar. Pengakuan rasa yang tak mungkin untuk ku suara kan. Hanya berupa tulisan yang mampu ke bentangkan. Sambil berharap semoga dia paham. Note : Hati - hati jika sampai...