22

33 12 13
                                    

"Dan ketika aksara ku ini sudah mulai habis bercerita tentangmu, percaya lah bukan karena jemariku yang memaksa ku namun karena ragamu yang tak inginkan lagi aku berada bersamamu"

Happy Reading !

* * *

Atas nama rasa ku bentangkan aksara,
Pengakuan hati yang sulit tertuju tepat pada sasaran.

Awan kepada senja yang tlah kunjung tiada,
Mewakili suara - suara raga yang tak kunjung dapat di ucapkan.

Jiwa - jiwa rapuh yang sedang bergelayuk manja memenuhi setiap sudut dalam pikiran,

Sembari Ingin mengungkap namun takut tembakan salah sasaran,

Dan...

Disinilah aku,
Berdiri sambil berharap kau tau maksud tulisanku.

Atas nama hati,
Dengan aksara - aksara yang tak beraturan,
Ku bawah namamu dalam setiap kekagumanku.

Entah sampai kapan, aku tak tau
Hanya menghilangkan rasa penat dan bosan datang melanda,

Jika kedua rasa tersebut telah datang merasuk menembus tembok pertahanan mu,
Beritahuku untuk mulai berhenti,

Agar aku tak menulis lagi tentangmu,
Agar aku tak lagi mengagumi mu.

Jemari ini akan berhenti jika ragamu menyuruhku.

Pena ini akan mulai berhenti menari,
Karena kertas nya sudah mulai kehabisan tempat.

Aksara - aksara ini akan sejenak rehat,
Dan kembali menulis untuk raga yang baru.

Dan ketika ragamu sudah tak mampu lagi bertahan dengan ragaku,
Tenang saja tak usah kau hiraukan.

Pasal melupakan mungkin aku adalah orang yang tepat,
Jika kau menyuruhku pun sekarang aku rela.

Kasihan dan hirauan tak sama sekali ku butuhkan,

Aku sudah terbiasa.

Jika kamu tak sengaja membaca Aksara ku ini,
Jangan lupa untuk memberitahuku jika rasa penat dan bosan kau dapat kan dari raga Ku.

Aku akan menjauh, dan mencari objek yang akan ku buat dalam Aksaraku.


* * *

Manado 12 - 11 - 2020
📍Ruang Ilusi













Tentang Kamu Dan RenjanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang