IPA IPS

28 7 0
                                    


                            ***
Jam sudah menunjukkan pukul 20.00 dan Grace baru saja pulang dari Cafe tempat ia bekerja.dengan tubuh yang terasa lelah Grace segera membuka pintu rumahnya dan langsung bergegas mandi.

Rasanya segar saat badan penat dal lelah tersiram air dan kini badan nya sudah bersih.grace menggunakan celana pendek dan kaus oblong berwarna biru laut terlihat sangat kontras dengan warna kulit nya yang putih bersih.

Grace duduk di sofa ruang tamu nya dengan dua piring nasi goreng yang tadi ia beli di pinggir jalan kerena jika memasak akan memakan waktu lama juga perutnya sudah tidak bisa diajak kompromi.

Grace tidak segera memakan nasi goreng itu ia menunggu seseorang untuk makan bersama nya.

Tak lama pintu diketok pertanda orang yang ia tunggu sudah datang.grace bergegas membukakan pintu untuk tamu nya.

"Kok baru dateng si?"Grace tidak suka menuggu walupun sebentar ia tidak suka itu.

"Hehe iya abis bantuin ibu tadi"

"Keburu dingin kan nasi goreng nya"

"Iya iya sori deh,ya udah yuk kita makan"

Dia adalah Kania sahabat Grace selama tinggal di rumah ini.dulu saat Grace baru saja membeli rumahnya, orang yang pertama ia kenal adalah kania.saat itu ibu Kania mengetahui bahwa rumah kosong didekatnya sudah ada yang membeli maka dari itu ibu Kania menyuruh Kania menghantarkan makanan kepada Grace sebagai ucapan selamat datang katanya.

Sampai sekarang mereka bersahabat sudah sejak 4 tahun yang lalu dan kini hubungan mereka semakin akrab begitu juga Grace kepada ibu Kania yaitu Tania.

Mereka memasuki rumah lalu menyantap nasi goreng yang sudah ada dimeja dengan lahap.

"Mereka belum kasih kabar juga?"

Lagi-lagi pertanyaan itu yang Grace dengar dari kania.grace menghela nafas lalu meletakkan sendok yang ia pegang ke dalam piring.

"Gue udah pernah bilang mereka engga bakal ngasih kabar atau pun balik"

Mau sampai kapan Grace menunggu? Sudah cukup lelah ia menunggu orang yang bahkan tidak pernah tau seperti apa rasanya menunggu.

Grace pasrah mau mereka kembali Grace terima dengan senang hati tetapi jika tidak Grace tidak mempermasalahkan itu walupun rasa rindunya tidak terbendung lagi.

Kania tersenyum, tangannya terulur mengelus pundak sahabat nya dengan sayang.ia kasihan melihat sahabatnya seperti ini tapi mau gimana lagi? Kewajibannya saat ini adalah menghiburnya.

"Lo kuat ngadepin ini,kan ada gue Daniel juga temen-temen Lo"

Air mata Grace luruh membasahi pipi nya.kenapa malah orang lain yang mengerti dirinya kemana keluarga nya?

"Oh iya ngomong-ngomong Daniel udah tau?"

Grace diam sedikit berfikir ia takut untuk memberi tahu Daniel takunya Daniel khawatir dan Grace tidak mau juga merepotkan daniel.daniel ada di sisinya pun sudah membuat Grace merasa tertolong.

"Belum"

Merasa topik mereka memasuki topik sensitif Kania mengalihkan pembicaraan mereka.

GRACE [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang