AFTERMATH - 2

5.6K 466 169
                                    

05.Okt.2020

Final installment of T.I.U AU 😊
Hope you enjoy it 🐺🐯

.

.

.

(Raut wajah ini yg terbayang saat Laohu nangis)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Raut wajah ini yg terbayang saat Laohu nangis)


Jeritan bernada tinggi memekakkan telinga orang disekitarnya tak berhenti sejak rombongan itu menjejakkan kaki mereka di ruang tunggu penerbangan bandara internasional di Pierre Elliot Trudeau, Montreal, Kanada.

Balita 2 setengah tahun itu terus menangis tanpa mau melepaskan cengkraman jari-jari chubbynya dari baju sang kakak.

"Hu Er, Gege-mu akan menyusul nanti. Kau taukan Gege masih harus sekolah dan tak bisa pulang dengan kita?" Bujuk sang Mama pelan.

Yibo hanya bisa menggelengkan kepala melihat adegan tersebut. Si Wang bungsu melekat seperti parasit ditubuh inangnya. Hu Er menangis seakan ini adalah pertemuan terakhirnya dengan Lang-er. Berapa kalipun Yibo dan Xiao Zhan mencoba membujuk, Hu Er tetap kekeh mempertahankan pelukan dan tangisnya pada Lang-er. Keras kepala memang mengalir dalam tubuh keluarga Wang.

"Hei, pendek." Lang-er menusuk pipi bulat Hu Er dengan jari telunjuk. Balita itu mendongakkan kepalanya kewajah sang Kakak. "Berhenti menangis. Jangan cengeng. Pulanglah dulu ke Beijing. Nanti aku akan menyusul."

Bibir merah ceri Hu Er mengerucut tidak setuju, ingus mulai meluncur dari hidungnya, "Noo.. Gegwee puanghh Hu Ell..yaaahh?" Lengan kecilnya berusaha memeluk seerat mungkin digendongan Lang-er.

"Jangan cengeng." Tegas yang lebih tua. "Seorang laki-laki harus bisa menghadapi emosinya. Kalau sedikit-sedikit menangis, kau akan ditertawakan oleh para gadis. Face it like a man. Be tough."

Hu Er dengan masa hidup yang baru dia jalani 2 setengah tahun lebih beberapa minggu itu tidak begitu paham dengan kalimat panjang kakaknya. Kalau soal wanita, seorang Gramma Wang sudah cukup untuk Hu Er. Sekarang yang dia mau hanya Wang Xiaolang, Gege-nya! Hu Er ingin Gege-nya pulang bersama kerumah. Dia sudah mengucap janji itu dengan Logan, anjing Malamute yang sudah tua dan tak lagi aktif seperti dulu. Hu Er akan menepati janjinya, dia kan laki-laki tangguh seperti yang Gege-nya bilang tadi.

Lang-er harus pulang bersama dengannya. Mereka tak boleh berpisah lagi. Hu Er tak mau melihat Mamanya menangis tiap kali menatap foto Gegenya. Saat jerit tangis, air mata dan ingus tak mampu meyakinkan siapapun, Hu Er mengeluarkan jurus pamungkas.

"Aarrgghh!"

Oke. Itu bukan Wang bungsu. Lang-er memekik kaget. Merasakan sepasang gigi tajam menancap di pipi sebelah kiri. Hu Er menggigit Gege-nya.

"Astaga! Wang Laohu!" Xiao Zhan dibantu Yibo berusaha memisahkan kedua putra mereka. "Jangan ditarik, Yibo!"

"Aku tidak menariknya!" Dengan satu tangan menahan Hu Er agar tidak terjatuh, sedang dengan tangan yang lain Yibo gunakan untuk memencet hidung Hu Er. Merasa kehabisan nafas, si bungsu Wang melepas gigitannya.

This Is Us [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang