Have fun ya
Jangan lupa Vote, Comment, Share, dan follow akun saya yaaa!!
***
Hari ini adalah hari kedua di Jogjakarta semua murid dan guru tengah sarapan di Restoran yang berada di Hotel, "Hai lo Gia kan?" Ucap seseorang.
Hal itu membuat Giandra yang tengah mengambil lauk pauk mendongkak dan melihat seorang pria yang tak dikenalnya.
"Eh gua Arvin, lo ingetkan yang waktu SMP anu lemparin sep-atu lo ke selokan" ucapnya sedikit gugup.
Lalu Giandra membolakan matanya, "Eh gua ga maksud ganggu sumpah, sekarang gua lagi ada acara keluarga di Hotel ini dan liat lo terus pas liat name tag emang lo" jelasnya.
Memang pria dihadapannya ini mengenakan Batik rapih, "Gua mau minta maaf Gi atas kejadian itu" ucap pria itu lagi membuat Giandra menatapnya.
Sesaat gadis itu berdehem, "duduk disana aja" setelah mengucapkan itu Giandra berjalan ke sebuah kursi.
Kursi diluar yang sedikit jauh dengan para sahabatnya, "Apa kabar Vin?" Tanya Giandra.
Yang ditanya tersenyum, "Baik! Ah gua seneng banget ketemu lo setelah bertahun-tahun" ungkapnya jujur.
"Gia maafin kakak, dan maaf juga atas kemarahan Kenzie hari itu"
Sesaat Arvin menunduk, "Jadi lo sama si Ken?"
"Engga"
"Gua mau jelasin Gi, Hari itu gua main tod sama anak Mpk dan darenya adalah minta nomor lo kalo gua ga dapet lo bakal jadi sasaran Joko" jelas Arvin lagi.
Hal itu membuat Giandra mengerutkan keningnya, "Terus kalo soal sepatu?"
Pria itu mengangguk tengkuknya, "Ehm Gua jailin lo karena gamau lo dijailin langsung sama Joko. Taukan kalo Joko itu miring?"
Sesaat Giandra terkekeh pelan lalu menganggukan kepalanya paham, "Dan Kenzie marah besar atas apa yang gua lakuin ke lo"
"Belum sempat gua minta maaf, bonyok pindah ke Jogja sampai sekarang" ucapnya lagi "awalnya gua males sarapan keluarga tapi ternyata Tuhan baik ngasih gua waktu buat minta maaf sama lo" lanjutnya.
Arvin adalah kakak kelas Giandra saat SMP dulu, Kenzie sempat marah besar padanya karena berpikiran menganggu Giandra padahal nyatanya pria itu baik hati.
"Gapapa kak" jawabnya sambil tersenyum.
Karena sebenarnya Giandra merasa sedikit bersalah setelah Kenzie menghajar kakak kelasnya ini tidak pernah terlihat lagi.
"Gi kok ga sama yang lain?" Pertanyaan ini membuat keduanya mendongkak.
Fikri yang datang, "Eh iya kayanya yang lain nyari deh" jawab Giandra.
Arvin menatap jam di pergelangan tangannya, "Kalo gitu gua pamit, Seneng liat lo lagi Giandra" ucapnya lalu mengilang dibalik tembok.
"Siapa?" Tanya Fikri heran.
Giandra tersenyum, "Kakak kelas pas SMP, yu gabung sama yang lain" ajaknya membawa piring miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm waiting for our notice
Подростковая литератураSqueel Explosion Senyuman ceria dari bibir cantik gadis sperti Giandra hanya untuk menutupi semua luka yang ada dalam hidupnya. Bagi Giandra tak perduli apapun ia akan teptap menunggu seorang pria dingin yang tak pernah sama sekali melirik ke arahny...