Have funnn!!!
Menurut Gia, mencintai itu bukan kata benda, tapi kata hati yang harus diiringi perlakuan.
***
Reza menatap tajam orang yang menarik mie miliknya dan dengan santainya Adit memakannya, "Pesen sendiri bangsat!" Geram Reza.
Adit menyengir lebar, "Laper gua Za! Abis godain tetangga si Bibi!" Jawab Adit.
Kenzie mendengkus, "Bukannya deket sama Tio?" Tanyanya yang dibalas tatapan tak suka dari Adit.
"Tio anak kelas sebelas? Pastilah Enab milih gua!" Dercak Adit tak terima.
Kenzie tertawa keras, "Itu yang namanya milih lu?" Tanyanya sambil menunjuk 2 orang yang sedang teratwa di sebrang warung bi Wati.
Yang lainnya pun menertawakan Adit karena wajahnya memerah, menahan malu, dan kesal.
Oh perlu kalian ketahui, jika mereka sedang berada di warung Bi Wati, atau basecanp kedua anak Dexter.
Dexter adalah geng motor ternama dan terbesar di Indonesia, ketuanya adalah Kenzie. Dan Bahas adalah salah satu dari anggota inti Dexter.
Bagas menatap ponselnya dengan gelisah, "Lu kenapa Gas?" Tanya Reza yang duduk disebelahnya.
Yang ditanya menggelengkan kepalanya, "minta hospot" ucapnya sedatar datarnya, kelima sahabatnya cengo karena hal itu.
"Hah gue budeg ga sih?" Tanya Adit memgusap telinga dengan tangannya.
"Gue denger seorang Bagas minta hospot, tabok gue coy!" Ucap Reza yang masih menatap Bagas dengan tatapan tak percaya.
Plak
Rayyan menampar pipi Reza dengan keras membuatnya meringis, Bagas yang melihat tingkah kelima sahabatnya mendengkus kesal, "Perlu diulang?" Tanyanya datar.
Krik krik
Sampai suara tawa Adit memeah keheningan, diikuti tawa yang lainnya, "Ngakak lu mau main Ml? Tumbenan biasanya gua yang minta ke lu!" Pekik Adit disela tawanya.
"Bagas dapet hidayah eut hahah" ucap Reza sambil memukul meja.
Kenzie tersenyum geli ke arah Bagas, "Gue rasa bukan Game, ada hal lain tuan muda Mahardika?" Tanyanya jahil.
Rayyan menganggukan kepalanya setuju, "Ehh tadi balik sekolah ada yang ketemuan depan kelas asu!" Pekik Adit yang membuat kelima sahabatnya memfokuskan atensi pada dirinya.
Reza menaik turunkan alis matanya, "Terus kayanya tuh mereka abis ketemuan kemarin, uwuh totwitt" timpalnya.
Fikri yang tak mengerti siapa mengerutkan kening, "Siapa anjir?" Tanyanya.
Setelah saling memberikan kode, Adit san Reza kompak menujuk Bagas, "Si es kepal Bagus!" Teriak keduanya.
Bagas mendengkus karena namanya diubah, "Bagas" ralatnya.
"Tunggu jadi lu ngaku Gas?" Tanya Rayyan tak percaya.
"Sama Gia?" Tanya Kenzie tersenyum jahil.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm waiting for our notice
Novela JuvenilSqueel Explosion Senyuman ceria dari bibir cantik gadis sperti Giandra hanya untuk menutupi semua luka yang ada dalam hidupnya. Bagi Giandra tak perduli apapun ia akan teptap menunggu seorang pria dingin yang tak pernah sama sekali melirik ke arahny...