Chapter 3

6.5K 306 36
                                    

Banda Aceh , 6 Oktober 2020

🌿🌺🌿🌺🌿🌺🌿🌺🌿🌺🌿🌺

Assalamu'alaikum Syedara Lon mandum.

Peu haba

🌿🍎🍐🌿🍎🍐🌿🍎🍐🌿🍎🍐🌿🍎🍐🌿

Vote dan komen please sebelum baca

🌸🌿🌸🌿🌸🌿🌸🌿🌸🌿🌸🌿🌸

Please jangan jadi Silent Reader ya...

Gak maksa cuma ajakan aja

Gratis... 😁😁😁😁





🌿🌹🌿🌹🌿🌹🌿🌹🌿🌹🌿🌹🌿🌹🌿

Anindya duduk di sisi ranjang mewah itu, meratapi nasibnya yang kini sudah bukan seorang gadis lagi. Mahkotanya yang sudah dia jaga sejak kecil, kini telah direnggut oleh seorang laki-laki kaya raya yang tidak memiliki perasaan sama sekali.


Ingatan Anin kembali mengingat bagaimana meskipun ia berteriak memohon ampun agar pria itu menghentikan perlakuan bejatnya pada dirinya, namun seakan pria itu tuli dan buta hingga tanpa belas kasihan, laki-laki itu melampiaskan nafsu bejatnya hingga Anin tidak sadarkan diri.


Gabriel laki-laki hot dan seksi itu masih tertidur lelap setelah beraksi tanpa ada kata lelah menggagahi seorang gadis manis yang sekarang masih terisak akibat perlakuannya.


Sesaat kemudian, pria dewasa dan tampan itu terusik tidurnya karena tangisan wanita yang ada lantai di sudut ranjang mewah di hotel itu.


" Engghh... eeuuhh... brisik, kau bisa diam tidak, jalang cilik, aku mau tidur! "


Lenguh Gabriel sambil berteriak pada Anin yang mengganggu tidurnya.


Hik... hik... hik...


Tangis Anin masih terdengar ditelinga Gabriel hingga pria itu bangkit dengan tubuh telanjang, dari tempat tidurnya dan berjalan ke brangkas yang berada di sudut ranjang dan mengambil beberapa ikat besar uang, kemudian mendekat ke arah Anin, dengan tanpa rasa malu, meskipun penisnya yang besar, panjang dan berurat masih berdiri tegak mengacung ke arah wajah perempuan manis yang sedang menangis di lantai itu, melemparkan uang ke atas pangkuan wanita itu, lalu dengan segera menampar pipi dan menjambak kuat rambut perempuan muda itu hingga kemudian mengusirnya dari kamar hotel tanpa perasaan sedikitpun.


" Bangun kau jalang, segera keluar dari kamar hotel ini, terima kasih untuk tubuh mu, dan ambil uang itu, kalau nanti kau hamil, gugurkan saja, aku tidak sudi memiliki anak dari seorang jalang murahan seperti mu. "


Teriak Gabriel sambil menunjuk ke arah sejumlah uang yang dia lempar ke pangkuan Anin.


Sementara itu Anin yang mendengar apa yang dikatakan oleh Gabriel, hanya diam terisak mengingat betapa hina dan rendah nya harga diri wanita itu di mata seorang pria milyuner itu.


Dan dengan segala keberanian yang Anin miliki, wanita itu bangkit sambil memungut pakaian nya, yang masih bisa dia gunakan lalu segera memakainya, kemudian wanita itu menatap tajam ke arah Gabriel sembari mengacungkan jari telunjuknya ke arah wajah pria itu dan menyumpahi laki-laki itu dengan perkataan yang tidak pernah ingin dia ucapkan selama ini kepada orang lain.


" Aku tidak butuh uang mu, manusia terkutuk kau... setelah kau memperkosa dan merenggut mahkota ku, sekarang kau mengatakan kalau aku jalang, sungguh manusia tidak punya otak, dan satu lagi, setelah aku keluar dari sini, aku tidak akan pernah muncul lagi didepan wajah mu iblis, meskipun kalau aku hamil nanti, nama belakang anak ku, hanya akan memiliki nama orang lain, agar kau benar-benar bisa berbahagia dengan melupakan masa lalumu yang kelam wahai tuan yang terhormat. "


Gadis Masa Lalu KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang