|SS|\\5- BELANJA

131 141 52
                                    

"HAIKAL!!"

"ikal!"

"ANJING!!"

"apasih?!" haikal terpaksa mempause gamenya. Menatap shasa dengan sengit.

"anterin gua belanja, gece!!"

"emang gua sopir lo!"

"lo mau makan gak tolol?!" shasa mendelik ke arah haikal, ia terus merapalkan kata 'mati' dalam hati berharap haikal terdamprat mantranya.

"ck! lo kalo idup nyusahin anjir!" haikal beranjak menuju kamarnya sebelumnya ia menyempatkan menoyor kepala shasa. Dan di balas dengusan kasar dari shasa.

"haikal! ambil trolinya!"

"haikal! ambil minyak di atas tuh"

"haikal! cariin pengharum ruangan"

"haikal! lo mau yang ijo apa merah?"

"haikal! ambil pocari"

"haikal!"

"haikal!"

"haikal!"

"APAAN ANJING!" shasa menyengir sambil menggeleng kecil, ia hanya ingin menjahili haikal.

"lo yang bayar ya kal"

"gila lo?!" haikal menatap shasa tak percaya belanjaan mereka hampir 2 troli dan 70% dari belanjaan itu milik shasa pribadi, entah lah haikal tak paham apa saja yang shasa beli yang ia tau shasa membeli sabun mandi lebih dari 5 macam.

"gua ga bawa debit sumpah gua lupa" ujar shasa sambil mengobrak abrik tas slempang nya.

Haikal mengehela nafas. Pasrah. Ia menatap belanjaan di depannya dengan miris.

"lo beli apa aja anjir ampe ngabisin sejuta lebih!" haikal baru bisa meluapkan emosinya di dalam mobil.

"lo buta kal?! lo liat sendiri kan tadi, ngapain masih nanya sih!" semprot shasa sambil menatap haikal tajam.

"lo harus ganti inget!"

"50:50 lah!"

"enak aja belanjaan lo tuh udah kayak mau minggat dari rumah!"

"itu emang keperluan gua!"

"yaudah berarti 70:30"

"oke!" yang waras ngalah. Haikal tersenyum tipis, lalu mengusek rambut shasa "anjing pintar". Shasa menepis tangan haikal dengan kasar.

Setelah perjalanan singkat antar minimarket dan apartemen akhirnya mereka sampai juga di lobi, haikal bergegas turun dan tak mempedulikan shasa yang kesusahan dengan beberapa belanjaanya.

"HAIKAL GOBLOK!!!"

"apaan lagi sih?!"

"bantuin lah tolol!"

"cepet cepet mati kek lo!" haikal menghampiri shasa, mengambil beberapa plastik belanjaan lalu berjalan menuju apart mereka.

.

.

.

"nih!" shasa menyodorkan beberapa uang berwarna merah kepada haikal yang sedang asik menonton tv. Haikal menatap shasa bingung "sa gua tau gua cowo, tapi gua gabisa lo sewa semudah ini sa"

Pletak!!

"aduh" haikal mengusap belakang kepalanya sesaat setelah mendapat geplakan keras dari shasa.

"ini uang belanja bego!" shasa melempar uangnya didepan wajah haikal dan membuatnya berhamburan kelantai, setelahnya shasa langsung beranjak meninggalkan haikal yang sedang memunguti uangnya.

STORY SHASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang