"Hutfff hutfff huhhhhh"
Seorang lelaki berlari kencang sembari melihat kebelakang. Wajahnya tersiram air keras darah terus mengalir. Pakaiannya kotor berantakan
Melewati beberapa hutan tak lama sebuah kayu besar terlihat ia tak menghiraukan apapun sampai saatnya
Brukkkk!!!
"Tolong aku huhhhh tolong"
"Tolong selamatkan akuu"
"Tidak ada seorangpun disana?"
Tetesan air hujan mulai turun hingga deras membasahi tubhuhnya
_____________________🩹
"Halo selamat pagi. Ia Dia belum bangun saya tidak bisa menghubungi walinya. Ibunya sudah meninggal. Ayahnya berkerja diluar negeri. Tidak diketemukan kekerasan seksual atau masalah lainnya"
Song Mino seorang polisi detektif
"Dia mengalami trauma mendadak"
"Permisi. Ini ada laporan dugaan kekerasan disekolah sebelumnya" seorang detektif menghampiri Mino
"Tapi itu dikonfirmasi sebagai laporan palsu konsultannya akan segera datang ke sini" lanjut sang detektif
"Nah. Tentang kejadian dijalan setapak Itu karena anak anak tidak terlihat di Cctv. Bisakah itu direncanakan dari awal?" Mino bertanya dari orang yang dia hubungi
Srakkkkkkk
Setelah telpon berakhir mino memutuskan memasuki ruangan pasien
"Permisi pasien disini sudah siuman" Mino berteriak
"Anda Kim hanbin, kan?" Mino menatap seseorang yang dia tanya
Ia hanya menoleh tanpa menjawab
"Anda sudah sadar? Ahhh"
"Saya dari polisi" Mino menjelaskan semuanya hanbin hanya menatap lirih
"Anda ditemukan digunung pada pagi hari Dan dikirim kerumah sakit"
"Apakah kau mengingatnya?""Atau pada saat itu ada yang bersamamu disana. Apa yang kamu lakukan?"
"Bisakah kau bercerita?" Mino mencoba mengajak hanbin mengobrol
Hanbin hanya diam menggeleng kepalanya pelan
"Hanbinaaa" seorang lelaki datang berpakaian rapi dan bersih lalu menghampiri hanbin dan menatap Mino
"Kau dari polisi?" Tanyanya
Mino hanya mengangguk
"Tolong pelan pelan anak itu baru aja sadar kembali. Dan anda tidak dapat melakukan interogasi tanpa walinya dia masih terguncang mental" ucapnya
Mino hanya menatap luar jendela ia tak mau terlalu banyak bicara
"Hanbin. Kamu baik baik saja?" Tanyanya
"Pak guru khawatir padamu"
Suho guru sekolah Hanbin
Hanbin menatap lirih Suho lalu menatap ke arah pintu
Ada tiga orang ibu ibu
"Permisi. Tolong tahan dirimu" Mino melirik sebentar ketiga ibu ibu tadi lalu menatap Suho
"Apa katamu?" Suho menatap Mino
"Anda tidak boleh membawa orang tua siswa kepada siswa yang menjadi korban. Yang masih diisolasi" Mino menatap dingin Suho
Satu dari ketiga ibu tadi maju bepakaian hitam
"Ogh mengejutkan seorang siswa yang menjadi korban? Kenapa kamu selalu memanggilnya seperti itu? Itu membuat kita melihat bahwa kita salah" Ibu berbaju hitam mulai mengeluarkan pointnya
"Kemudian. Anda semua tidak terlibat darinya, tapi mengapa kalian mengumpul disini?" Mino tidak mau kalah
"Kita bisa meragukan apakah ada yang salah dari anak kita"
"Apakah menurut anda Kita akan mengabaikannya dan tetap diam?" Ibu baju hitam menjawab"Apakah mereka melakukan sesuatu yang salah atau tidak. Itu bagi kami untuk menyelidiki masalah tersebut. Anak anak anda membuat hanbin ke suatu tempat. Itu terekam kamera Cctv dekat sekolah, kamu tahu itu?"
"Mereka telah melewati jalan setapak gunung" jelas Mino"Ada apa dengan itu mereka tetap berhubungan setelah sekolah dan pulang dengan caranya sendiri itu normal" ibu berbaju pink mulai mengeluarkan suaranya
"Huh Ah ya saya melihat jadi dia dipanggil Pada 2:00 pagi. Menuju pegunungan yang gelap gulita. Apakah itu?" Mino mengingat penyelidikannya
"Lupakan itu jika benar anak anak itu berbuat salah jika walinya akan datang kesini kita bisa mengakhiri melalui penyelesaian hanya karna ini" ibu berbaju biru mulai mengeluarkan suaranya juga
"Hei kau! Apakah menurut anda anak ini sedang bercanda sekarang?!" Mino memotong pembicaraan ibu baju biru
Hanbin mulai menidurkan kembali badannya menutup semua badannya dengan selimut
Ruangan menjadi hening
"Saya mengantuk" lirih Hanbin
_____________________🩹
Hai kalian semoga suka ya:)
help me to enthusiastically continue the next chapter by pressing the star button thank you 💙
KAMU SEDANG MEMBACA
everyone is there Hahu END
FantasyCerita ini diambil dari movie Korea tentang Kim hanbin lelaki korban bullying yang mempunyai saudara kembar bernama Kim Haruto