🩹chapter three🩹

172 15 3
                                    

________________________🩹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________________________🩹

Hanbin melirik seseorang lelaki menatapnya dari arah pintu
Seseorang itupun menghampiri hanbin lalu memegang tangan hanbin

Hanbin melepaskan tali yang ia tarik dan mulai mengatur nafasnya

"Dari apa yang saya liat itu terlalu lemah, anda mungkin berpura pura mati dan ingin hidup kembali, bukan?" seseorang itu melepas ikatan tali dileher hanbin

"Saya tidak mengejek anda setiap orang seperti ini" seseorang itu menekan aturan infusan Hanbin untuk kembali normal

"Saya Kim jinwoo saya guru konsultan. Bagaimana denganmu?" Jinwoo berjalan ke arah jendela yang tadinya ditatap hanbin

Kim jinwoo guru konsultan Hanbin

"Jika anda tidak mau mengatakan sesuatu. Ingin saya mengatakannya?" Jinwoo memegang salah satu hiasan jendela

Hanbin menatap pelan ia tak menjawab lalu kembali menatap lurus

"Anda adalah Kim hanbin. 17 tahun, mungkin kamu bisa saja mati sebelum mencapai usia 18 tahun" jinwoo memutar badannya menghadap hanbin

Hanbin melirik pelan ke arah jinwoo

"Dahi kananmu sangat tampan, sayang sekali dia terluka" jinwoo mengelus rambut hanbin dengan sayang

Hanbin menepis tangan jinwoo pelan. Jinwoo menurunkan tangannya lalu tersenyum

"Saya datang kesini setelah anda dibawa kesini. Aku telah mendengar bahwa anda telah dipukuli oleh teman sekelas anda, kapan itu dimulai? Apakah kau sering dibawa gunung? Atau ini Pertama kali?" Jinwoo membungkukkan badannya sejajar dengan Hanbin.

Hanbin menuduk wajahnya mulai terasa cemas dan mulai mengekspresikan wajah takut

"Tidak masalah sudah jelas bahkan jika anda tidak mengatakannya, dipukuli, merangkak di tanah, dipukuli lagi"

Hanbin memegang rambutnya kasar wajahnya mulai lebih cemas

"Mereka pasti merasa menarik bagaimana anda memohon belas kasihan mereka lalu, bahkan bajumu pun robek" jinwoo menatap sekeliling

"Keluar" hanbin mengeluarkan suaranya sembari meremas rambutnya

"Anda bahkan berbicara" jinwoo melirik hanbin

"Aku bilang keluar....." Hanbin mengeluarkan tangisannya
"Keluar" lirih Hanbin

Jinwoo menundukkan kepalanya lalu berjalan menghadap hanbin melipat tangannya

"Jangan mati. Tunggu aku" jinwoo menatap hanbin

Hanbin mengangkat tangannya menatap jinwoo

"Saya akan datang lagi" jinwoo tersenyum lalu berjalan keluar

Hanbin menatap jinwoo dari hadapannya sampai menghilang dari ruangannya
____________________🩹

Dimalam hari dengan suasana gelap gulita dan sepi seorang lelaki berjalan melewati hutan berpakaian sekolah rapi, sembari melirik kanan dan kiri dengan wajahnya yang cemas panik

Suara suara tertawa mulai terdengar ia berlari menutup telinganya mengeluarkan tangisannya

Lalu terdiam melihat seseorang tertidur lemah wajahnya penuh luka matanya sebelah terkena air keras

Ia menatapnya. Membulatkan matanya kaget

____________________🩹

"Huhhhh" hanbin terbangun dari tidurnya ia kembali mengingat mimpinya. Seseorang itu adalah dirinya hanbin memimpikan dirinya seperti kejadian sebelumnya

Hanbin mengatur nafasnya dan mengingat jinwoo

"Jangan mati. Tunggu aku saya akan datang lagi"

Sampai esok paginya hanbin merapikan kasur room sick nya melipat baju rumah sakit yang ia pakai

"Kamu terlihat baik baik saja" seseorang berbicara dari belakang hanbin

Hanbin menoleh melihat seorang anak pelajar memakai baju sekolahnya lengkap bername tag

Koo junhoe

Hanbin menundukkan kepalanya melihat june berjalan ke arahnya

June menatap dingin lalu mendorong badan Hanbin hingga terjatuh dikasur dengan keadaan duduk

"Huhtf Huhhh Huhhh" hanbin mengatur nafasnya

"Aku pikir Kau dalam kondisi kritis. Kau bisa bertahan lebih dari apa yang aku pikirkan" june melirik plaster yang tertempel diwajah hanbin lalu june mengeluarkan pakaian sekolah dari tasnya

"aku belikan ini aku kira kau tidak akan bisa memakai yang asli lagi" june menunjukkan pakaian sekolah baru Lalu melempar tepat diwajah hanbin

Hanbin menuduk takut. June tertawa senang sembari tersenyum

"Hahahaha. Jika itu aku aku tidak bisa keluar saat merasa malu hahahaha" June menundukkan badannya sejajar dengan Hanbin

"Aku tidak akan datang dan melihatmu sebelum kau dipindahkan, selama kau tidak membuat hal hal yang tidak perlu, seperti kekerasan disekolah" June tersenyum lalu maju menuju telinga hanbin

"Aku mendengar dari seseorang dikelas bahwa ayahmu mengatakan ini. Dia tidak mempermasalahkanmu" june menjauhkan wajahnya lalu melirik wajah hanbin

"Mengapa kau tidak mati saja" June mengatakan itu lalu seorang suster datang

"Oh anda telah Menganti pakaian" suster menghampiri Hanbin lalu tersenyum kepada June

"Kalau begitu, segera pergi dari sini Hanbin" june tersenyum lalu membalikkan badannya pergi dari ruangan

June keluar dari pintu tanpa menyadari Jinwoo yang sedang berdiri disamping pintu. Jinwoo melirik June yang berjalan santai

Jinwoo mulai masuk kedalam ruangan hanbin dan menghampirinya

"Bisakah kita pergi?" Jinwoo tersenyum menatap hanbin

________________________🩹

Hei semoga suka ya:)

let's press the star button so I can enthusiastically continue the next chapter, thank you 💙

everyone is there Hahu ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang