🩹chapter two🩹

189 17 0
                                    

____________________🩹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____________________🩹

Saat ini hanbin sedang duduk di ruangan dokter yang menanganinya

"Bisakah kau makan? Jika kau tidak merasa nyaman. Silahkan berbicara" saran dokter yang sedang duduk berhadapan dengan Hanbin

"Misalnya jika kau bangun tiba tiba di malam hari"

Hanbin hanya diam ia tak mau menjawab hanya menundukkan kepalanya

_____________________🩹

"Sejak itu dia tidak berbicara selama sepuluh hari"

Pak Suho guru sekolah Hanbin sedang berada di ruangan kepala sekolah. Choi Siwon

"Dia bisa mengalami amnesia" Kepala sekolah Siwon mulai berbicara

"Dia sepertinya punya masalah psikologis itu afasia" Suho berbicara dengan hati hati

"Aku benar dia punya itu. Anda telah melakukannya dengan baik. Guru kim(Marga Suho)"

"Polisi tidak bisa meminta keterangan korban untuk saat ini. Dan lebih dari itu korban tidak melakukan pengaduan. Jadi jika dibiarkan seperti itu ini akan jadi lebih baik" jelas Suho

"Ini pasti mengejutkan hati anda jangan seperti ini jika kasus seperti itu terjadi reputasi sekolah akan jatuh. Jika sekolah bermasalah siapa yang akan menjadi yang terakhir menderita, itu anak anak bukan? Selain itu jika kesalahan seseorang dicatat dan saat dia masuk ke pendidikan tinggi dia akan mengalami kesulitan sepanjang hidupnya"

"Guru kim Ini untuk anak anak. Untuk mereka"

________________________🩹

Hanbin berjalan melewati beberapa room sick sembari membawa infusnya yang tergantung di dinding besi

Dan juga Detektif Mino berjalan melewati beberapa room sick

"Anak laki-laki dan ayahnya pernah bertemu sebelumnya?" Detektif Mino sedang menghubungi seseorang dari layar ponselnya

"Iya tapi, dia tidak banyak berbicara jadi saya berpikir untuk kembali lagi. Saya akan menghubungi lagi setelah sampai di Korea" jawab seseorang yang sedang di hubungi detektif Mino

Detektif Mino menatap hanbin yang sedang berjalan membawa infusnya

"Anda bisa saja memanggilnya, tetapi anda pergi dan menemuinya secara pribadi? Dan itu saja?" Mino bertanya pada orang yang sedang dia hubungi

"Apa yang bisa kita lakukan jika dia tidak peduli padanya lagi? Demi kebaikan, aku biarkan dia pergi bagaimanapun kepala suku mengatakan untuk melepaskannya dan menyerahkannya pada tim lain" jelas seseorang yang Mino hubungi

Detektif Mino mematikan ponselnya menatap hanbin yang masuk ke room sicknya

"Kebaikan, aku sudah sampai sejauh ini" gumam Mino

________________________🩹

Hanbin menatap jendela ruangannya menatap gedung gedung yang menyala. Melihat wajahnya yang biru biru penuh plester dan bengkak

Lalu melirik tangannya yang sedang terinfus. Perlahan hanbin menarik selang infusnya lalu meremasnya kuat

Dan mengikatnya dengan lehernya
Hanbin menarik keras selangnya menahan rasa sakit di bagian lehernya

"Anda ingin mati?"
_______________________🩹

Hei semoga suka ya a:)

help me to continue the next chapter by pressing the star button thank you 💙

everyone is there Hahu ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang