ganteng.
tapi bobrok.
pendeskripsian untuk doyoung.
bukan itu saja sebenarnya.
doyoung selalu bisa menjadi apa saja bagi yedam. termasuk dalam artian baik.
sekarang. doyoung berlari ke arahnya karena terburu-buru sambil menyibak rambutnya ke belakang.memang ganteng, batin yedam.
"sorry telat. nyari jalan lain. ada polisi." ucap doyoung setelah duduk di hadapan yedam.
memang. setelah yedam lihat-lihat, doyoung tidak membawa helmnya.
yedam hanya mengangguk mengerti.
"oke. dan ternyata baru gue doang. apa faedahnya lu nyuruh gue datang cepat?" tanya doyoung setelah akhirnya sadar hanya dia---anggota kelompok---yang sudah datang.
mereka berdua sedang di kantin saat ini. yedam menyuruh anggotanya untuk pulang terlebih dahulu ke rumah---mandi, makan, dan membawa barang yang diperlukan dari rumah.
minggu ini adalah giliran kelompok mereka untuk memakai ruang club teater milik sekolah.
"ya, 'kan yang penting lu udah nyampe. terlanjur pula." jawab yedam biasa.
doyoung menatap mata yedam tanpa ekspresi.
hening. agak canggung.padahal kalau di lingkungan rumah, mereka sudah seperti ikhsan & fizi.
beda lingkungan, beda sikap.
"lu ga nyari pacar?" tanya doyoung tiba-tiba.
"atau memang lagi nunggu?" tambah doyoung sambil menatap ke arah lain. tidak ingin bertemu tatap dengan yedam.
yedam yang memencet-mencet botol aqua setengah berisi menghentikan aktivitasnya.
"jaehyuk, ya?" tebak yedam asal.
doyoung melepas kontak mata dengan yedam.
"ga. cuman nanya." jawab doyoung.
"heran aja gitu. 'kan manis. masa ga ada yang ngelirik." tambahnya sambil menggoda.
mode uke pasti ni sekarang, batin doyoung.
wajah yedam mulai bersemu merah.
sudah baper duluan.
"hehe." kekeh yedam.
"lu juga jarang cerita soal cinta. belajar mulu." jelas doyoung.
"flat, like triplek." timpal doyoung.
"eh, tapi--" selaan yedam terpotong oleh suara teman-teman mereka---anggota lain---yang sudah datang.
"woy, maaf kalo kelamaan. ke atas aja langsung ya. nanti haruto nyusul katanya." jelas jengwoo dengan cepat.
di samping pemuda berkulit tan itu, ada junghwan dan mashiho yang masing-masing menatap ponselnya.