Kringggg kringgg
Alaram jam milik bulan dari tadi berbunyi. Tapi bulan masi enggan membuka matanya. Rasanya bulan malas sekali bangun dari ranjang nya. Dengan terpaksa bulan beranjak,berjalan ke kamar mandi dengan langkah yang tergontai.
Hari senin adalah hari yang paling bulan benci,sebab ia harus berdiri medengarkan ocehan kepala sekolah yang menurutnya gak ada faedah sama sekali.
Ia mengenakan seragam sekolahnya lalu memoles sedikit bedak diwajahnya."Morning"teriak bulan mendekati keluarganya tercinta
"Gak usah teriak bisakan dek"ujar rio dengan tampang datar
"Oh,,tidak bisa,,itu sudah mendarah daging,,sulit untuk dihilangkan"jawab bulan sambil tersenyum kekakanya itu. Rio memutar matanya malas.
"Tapi kebiasaan lo buat kuping gue budek tau gak"kesal rio
"Nggak tau,,,gue kan ikan"jawab bulan mengejek
Papa dan mama mereka sudah biasa melihat pemandangan seperti ini. Hampir setiap pagi selalu ada drama diantara mereka berdua.
"Sudah sudah,,dimakan tu sarapannya,,nanti dingin"ujar alex papa mereka
"Heran deh mama sama kalian,,tiap pagi selalu heboh membahas masalah yang gak jelas"mama maya membuka bicara sambil berjalan membawa gelas berisi susu
"Salahin kakak tu,,yang suka komentar"jawab bulan sambil memakan roti dipiringnya
"Kok lo nyalahin gue"ucap rio tak terima. Bulan tak mempedulikan ucapan kakaknya itu.
Selesai sarapan bulan pergi kesekolah diantar oleh rio. Biasanya bulan bawa motor sendiri,tapi hari ini dia benar benar malas untuk mengendarai motor kesayangannya itu. Lagian arah kantor tempat rio bekerja searah dengan sekolahnya.
"Nanti lo pulang sama siapa"tanya rio sesampainya didepan gerbang sekolah bulan
"Gak tau"jawab bulan mengangkat bahunya
"Nanti gue suruh bintang buat numpangin lo"ujar rio membuat bulan membulatkan matanya
"Enggak enggak,,enggak usah,,nanti gue bisa pulang sama tiga curut,,lo gak usah khawatir"tolak bulan dengan cepat.
"Ya udah,,kalo gitu gue cabut"ucap rio dan dibalas anggukan oleh bulan
Bulan lega karena kakak nya itu tidak memaksakan sarannya tadi. Bulan enggan berurusan dengan bintang,sebab bulan gak mau perasaan yang sudah ia kubur dalam dalam kembali muncul jika dia berdekatan dengan bintang.
Bulan menyukai bintang sejak pertama kali mereka bertemu. Saat itu bintang membantu bulan membawa buku yang disuruh pak budi keruangannya. Setelahnya mereka disatukan dalam kelas yang sama saat kelas 11. Dan disaat itulah mereka sering bertemu dan bertukar cerita.
Bulan merasa nyaman berada didekat bintang. Ia menyadari perasaan nya terhadap bintang. Ia berniat mengungkapkan perasaannya itu namun terlambat, bintang sudah jadian dengan wanita lain. Mengetahui itu hati bulan hancur,ia tak sanggup setiap hari melihat bintang bermesraan didepannya.
Dan akhirnya bulan memilih menjauhi bintang. Semenjak itu,bulan tak lagi mau berurusan dengan bintang. Berbicara seperlunya saja dan mengubur dalam dalam perasaan nya itu.
Bulan berjalan menyusuri koridor sekolah. Ia menatap lurus kedepan tanpa mempedulikan orang orang disekitarnya. Bulan terlihat sangat cantik menggunakan hoodi kebesaran dan earphon ditelinganya yang menambah kesan badgirl didirinya.
Brukk
Bulan hampir saja terjatuh karena tersandung. Untung nya ada seseorang yang dengan cepat menyambut bulan ke kelukannya. Bulan melepas pelukan itu hendak mengucapkan terima kasih padanya.
"Lo gak papa"tanya pria itu
"Gak papa kok,,makasi udah dibantuin,,kalo gak ada lo bisa malu gue"ucap bulan terkekeh menutupi kegugupannya
"Lain kali kalo jalan hati hati pandangan boleh kedepan tapi lo harus memperhatikan sekeliling lo juga,,kalo misalnya tadi bukan batu melainkan lobang besar gimana,,kan berabe urusannya"nasehat bintang pada bulan sambil memegang bahu bulan dengan kedua tangannya
"Iya,,makasi nasehatnya,,gue duluan ya"ujar bulan hendak pergi,namun tangannya ditahan oleh bintang
"Bareng"ujarnya lalu menarik tangan bulan berjalan mengikutinya.
Wajah bulan seketika memerah menahan malu. Detak jantungnya tak karuan kala mendapat sikap manis dari bintang. Untuk pertama kalinya bulan berjalan beriringan dengan bintang semenjak kejadian dulu.
"Udah lama kita gak kaya gini"ujar bintang memecah keheningan. Bulan tersenyum awkward
"Hmm"balas bulan
"Semenjak gue jadian sama lisa dulu,,gue ngerasa lo ngejauhin gue,,gue boleh tau alasannya"tanya bintang. Pertanyaan yang tak mau dia dengar akhirnya diucapkan oleh bintang. Ia bingung mau jawab apa. Gak mungkin dia jawab kalo dia cemburu.
"Gak papa,,gue gak enak aja sama lisa kalo gue deket deket sama lo"jawab bulan sembari melepas genggaman bintang
"Gak ada alasan lain"ucap bintang memastikan
"Maksud lo"tanya bulan bingung menghentikan langkahnya
"Lupain,,yuk masuk"ujar bintang tersenyum mendului bulan masuk kekelas mereka.
Bulan mengangkat bahunya acuh mendengar ucapan bintang. Bulan mendekati ketiga sahabatnya yang sepertinya sedang menggibah.
"Lagi ngomongin apa lo pada"tanya bulan pada mereka
"Lagi ngomongin orang yang baru datang berdua dengan cinta pertamanya"ledek tasya. Bulan tau siapa yang tasya maksud
"Kok lo bisa bareng sibintang"tanya citra
"Tadi ketemu didepan"jawab bulan
"Ketemu dan berpelukan gitu?"tanya mira terkekeh
Bulan menatap ketiga sahabatnya itu. Ternyata mereka melihat bulan yang berpelukan sebab ia tersandung tadi. Mata mereka benar benar sangat tajam,pikir bulan.
"Kira kira,,tembok yang lo bangun sekukuh baja dihatilo itu bakalan rubuh gak lan"ujar citra
"Gak ada salahnya lo buka hati lo lagi lan. Jika bukan untuk bintang maka buat orang lain. Jangan karena masa lalu lo yang tak terucap itu membuntukan hati lo,,suatu saat lo juga pasti membutuhkan pasangan dihiduplo"tutur tasya. Mira dan citra mertegun membulatkan mata mendengar ucapan tasya. Sedangkan bulan hanya melirik malas kearah tasya
"Lo lagi gak sakitkan sya"tanya mira memegangi kening tasya. Tasya menepis tangan mira tak suka
"Enggak"jawab tanysa ketus
"Copas dari mana lo,,gue gak percaya kata kata itu berasal dari pikiranlo"ujar citra tak percaya
"Enak aja lo,,asal lo tau ya,,sebenarnya gue itu pinter dan bijak,,cuman gue males aja nunjukin kekalian,,gue takut lo pada iri"jawab tasya bangga dan mendapat jitakan dari citra dan mira
Bulan menggulingkan kepalanya diatas meja berbantalkan tas miliknya. Ucapan tasya ada benarnya juga,pikir bulan. Ia menolak banyak pria karena takut tersakiti.
Kalian tau apa yang dilakukan bulan saat ia tau kalo lisa menghianati bintang. Gadis itu berakhir dirumah sakit dan gak ada satu orang pun yang tau kalau bulanlah yang melakukan itu. Untungnya nyawa gadis itu tak melayang ditangan bulan.
Saat itu,ia benar benar tak terima bintang dikhianati. Ia sudah merelakan cinta pertamanyaIa dapat melihat ketulusan cinta dimata bintang. Bulan bahagia melihat bintang tersenyum. Walau bukan dia yang menjadi alasan bintang tersenyum.
"Ahh udahlah,,ngapain gue mikirin dia"gumam bulan dalam hatinya
Tanpa bulan ketahui. Tak jauh dari tempat ia membaringkan kepalanya. Bintang menatap lekat wajah cantik bulan. Sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman dan tatapan yang sulit diartikan.
Thanks for reading my story
.
.
.
Suka ceritanya,,,??
.
.
.
Jangan lupa vote,komen,dan follow juga yaa
.
.
.
see you at the next part
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY WOMAN
Teen Fiction[Slow update] [Proses revisi] Kita pasti tau nih, kalau gangster itu identik dengan cowok-cowok kasar,kejam,dan pastinya ditakuti banyak orang. Tapi kebayang nggak sih kalau seorang gadis munyil menjadi leader di salah satu gangster yang paling dit...