Happy reading❤❤
Bulan duduk termenung memandangi lebatnya hujan yang turun dari langit. Ia merasa damai dengan suasana sunyi seperti ini. Hanya suara rintikan hujan yang jatuh ditambah sedikit angin yang menyejukkan. Untungnya bulan selalu memakai hoodi atau jaket kalo kesekolah.
Bulan sengaja tak menerima tumpangan ketiga temannya itu karena beda arah. Tadinya bulan mau pesan ojol tapi hp nya mati. Ditambah hari hujan,jadilah ia menunggu di halte sendirian.
Sebuah motor sport merah berhenti tepat didepan bulan. Ia turun dari motornya dan mendekati bulan. Dia bintang. Mungkin ia hendak meneduh karena lagi hujan,gumam bulan dalam hatinya
"Gue tadi nyariin lo"ujar bintang sambil membuka jaketnya yang basah.
"Hah"gumam bulan terkejut
"Kak rio tadi nyuruh gue buat bareng sama lo,,katanya lo gak bawa motor"sahut bintang duduk disamping bulan
Bulan mengerutuki kakak nya itu. Padahal bulan udah bilang gk usah tapi tetap aja ngeyel. Kesal bulan dalam hati
"Lo gak seharusnya dengerin kata kak rio,,gue bisa kok pulang sendiri"ujar bulan melirik bintang.
"Gue tau,,tapi gue udah janji sama dia"sahut bintang sambil tersenyum. Bulan mengangguk mengerti. Ia mengalihkan pandangannya dari bintang.
Sesekali bulan melirik kearah bintang. Bajunya basah dan sepertinya ia kedinginan. Bulan yang tak tega melihatnya,langsung mendekati bintang. Ia mengambil tangan pemuda itu dan menggenggamnya. Sesekali ia memberi angin hangat dari mulutnya. Bintang menerima perlakuan bulan itu dengan senang hati. Sudut bibirnya terangkat dengan perasaan yang bergejolak bahagia.
"Udah mendingan"tanya bulan melirik bintang sambil sesekali meniup tangan bintang hangat.
"Udah"sahut bintang mengangguk.
"Udah reda nih,,yok pulang"ajak bintang. Bulan menangguk dan melepaskan genggaman tangannya.
Diperjalanan tak ada satupun dari mereka yang berbicara. Hanya keheningan yang menghiasi perjalanan mereka karena mereka sama sama sungkan untuk memulai pembicaraan. Kurang lebih dua puluh menit diperjalanan,bulan tertidur dibahu bintang dengan memeluk pinggang lelaki itu. Tadinya bintang hendak membangunkan gadis itu,namun diurungkannya sebab kapan lagi bisa dipeluk bulan,,pikir nya
(Kesempataan dalam kesempitan)
Bintang menghentikan motornya tepat didepan rumah mewah tempat bulan tinggal.
"Lan,,bangun udah nyampe"ujar bintang membangunkan bulan
"Hmmm"gumam bulan tapi tidak kunjung membuka matanya. Bintang menggelengkan kepalanya melihat bulan
"Mau gue gendong nih"tawar bintang dengan nada meledek. Seketika bulan membuka matanya dan turun dari atas motor bintang. Tawa bintang seketika pecah dengan wajah bulan yang ikut memerah karena malu
"Apasih lo,,gak jelas banget"ucap bulan kesal
"Abisnya lo lucu banget,,liat tu pipilo merah,,hahah"sahut bintang membuat bulan semakin mengerutkan bibirnya kesal
"Auah,,gue mau masuk"ucapnya lalu pergi meninggalkan bintang. Tapi,langkahnya kembali terhenti,karena ia melupakan sesuatu. Ia membalikkan badan kearah bintang melihat pemuda yang sedang bersandar dimotor sportnya dengan senyum mengambang.
"Makasih"ujar bulan
"Lo gak tawar gue buat masuk gitu"tanya bintang. Bulan diam seperti berfikir.
"Lain kali aja,,bajulo basah,,mending lo pulang,,ntar lo masuk angin lagi,,gue masuk dulu,,bay"sahut bulan lalu masuk kerumah nya.
Bintang menatap punggung bulan seraya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY WOMAN
Teen Fiction[Slow update] [Proses revisi] Kita pasti tau nih, kalau gangster itu identik dengan cowok-cowok kasar,kejam,dan pastinya ditakuti banyak orang. Tapi kebayang nggak sih kalau seorang gadis munyil menjadi leader di salah satu gangster yang paling dit...