Never Let Go

1.3K 120 12
                                    

Jin menyesap kopinya dalam diam. Matanya menatap lurus pada layar TV mewahnya.

Kim Namjoon, CEO dari BTLabels, dikabarkan memiliki simpanan seorang lelaki berinisial KSJ...

Jin menghela nafas. "Mereka bahkan sudah mendapatkan inisialku," gumamnya pelan.

"Kau tidak ingin membantah apa pun, hyung?" tanya Taehyung, yang duduk disampingnya sejak tadi.

Jin menggeleng. "Pertama, mereka hanya menyebutkan inisialku, untuk apa aku mengakui hal yang masih ambigu? Kedua, kau paling tahu berita itu benar. Aku, memang simpanan Kim Namjoon. Kau pikir dari mana semua kemewahan ini datang, Taehyung?"

**

Jin menembus pekatnya malam dengan Lexus LC500 berwarna hitam kesayangannya. Mobil hadiah ulang tahunnya dari Namjoon, lelaki kaya raya petinggi BTLabels, label rekaman nomor satu di Seoul. Jin tidak tahu apa harus menyebut Namjoon sebagai sugar daddy karena usia mereka hanya terpaut dua tahun, Namjoon bahkan lebih muda, tapi semua fasilitas yang dia dapat dari lelaki kaya raya itu jelas membuatnya pantas disebut sebagai sugar baby.

Hanya beberapa orang yang tahu tentang hubungan mereka, tidak lebih dari sepuluh, hanya teman-teman terdekat mereka berdua. Semuanya tertutup rapat selama ini, sampai berita itu beredar. Jin tidak mempermasalahkan sebenarnya, dia tidak pernah malu menjadi simpanan dari lelaki seperti Namjoon. Selain berwajah tampan dan kaya raya, lelaki itu juga cerdas dan tidak pernah membuatnya merasa rendah. Namjoon seorang pria yang lemah lembut. semua orang yang mengenalnya tahu tentang itu. Namjoon adalah lelaki yang bisa membuat siapa saja jatuh cinta kepadanya, terlebih Jin.

Jin menghela nafas saat komplek apartemen mewah Hannam The Hill sudah terlihat di matanya. Namjoon juga yang membelikan satu unit untuknya di tahun pertama mereka memulai hubungan ini. Namjoon juga tinggal di sana, di sisi lainnya, tak jauh dari milik Jin. Jin ingat saat Namjoon mengatakan, alasan dia membelikan Jin satu unit apartemen yang tak jauh dari miliknya agar dia bisa lebih leluasa bertemu dengan Jin. Membuat perasaan Jin sempat melambung tinggi hingga sulit untuk menapak lagi.

Jin jatuh cinta pada Namjoon sejak pertama kali mereka bertemu di sebuah bar. Lelaki itu tampak ramah dan semua orang tampak mengenalnya dengan baik, kecuali Jin sendiri. Jin tahu dia punya pesona yang cukup memabukkan dan dia tahu Namjoon masih berada dalam jangkauannya. Itu kenapa dia memberanikan diri menghampiri Namjoon lebih dulu. Berniat untuk mengencaninya secara baik, tapi justru terjerumus dalam hubungan yang lebih rumit lagi.

Namjoon tidak ingin terikat. Sebab dia sudah pernah mencobanya sekali namun gagal. Lelaki yang dia cintai itu lebih memilih sahabatnya sendiri yang dingin di luar namun memilki hati sehangat Mentari. Membuat Jin mengutuk lelaki yang kini menjadi sahabatnya itu.

"Ini semua salahmu, Jimin. Jika saja kau tidak pernah bertemu dengan Namjoon sejak awal, aku akan lebih mudah mendapatkan hatinya," gerutu Jin.

Lelaki mungil yang duduk di samping Jin itu tertawa. "Jika aku tahu aku akan bercerai dengannya dan mengencani Yoongi, lebih baik aku juga tidak usah bertemu dengannya sejak awal," sahutnya.

Jin memarkirkan mobilnya di basement unit apartemennya. "Tetap saja, Namjoon mencintaimu. Dia memelukku hampir setiap malam tapi hatinya masih padamu. Kau bisa bayangkan rasanya jadi aku? Dan bahkan aku kini bersahabat dengan mantan suami dari lelaki yang aku cintai, lelaki yang menjadikanku simpanannya. Menyembunyikan aku dari dunia luar agar nama baiknya tidak tercoreng. Memangnya apa salahnya jika dia mengencani lelaki lagi? Sebelum ini dia menikahimu, memangnya kau bukan lelaki?"

Jimin tersenyum kecil, mengelus bahu Jin untuk menguatkan. "Dia tidak pernah mempublikasikan pernikahan kami, Jin hyung. Itu alasan aku menceraikannya."

NAMJINPEDIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang