Misi Pertama

16 0 0
                                    

Seluruh lapangan sudah selesai dibersihkan dari cairan hitam milik Elios. Pak Makoto dan semua murid menarik napas lega.

"Fiuh, kelar juga akhirnya." kata Mikhail sambil mengusap keringatnya. "Kay, kerjaanmu sudah beres belum?" tanyanya kepada Kayra.

"Sudah." jawab Kayra singkat. Ia masih kesal setelah mendengar ejekan Elios terhadapnya, sebelum ia dan anak-anak buahnya kabur.

"Kami juga sudah selesai." kata Leonard, Rei, dan Jason. 

"Kerja bagus, murid-muridku." kata Pak Makoto. Setelah membersihkan lapangan, mereka segera masuk ke sekolah dan mandi. Kemudian murid-murid menuju ke ruang masak untuk melanjutkan pelajaran mereka, memasak bersama Bu Chatrina. Saat itu Bu Chatrina sedang mengajarkan cara memasak sup wortel. 

"Baiklah anak-anak, materi kita sudah selesai. Ada yang  mau bertanya?" tanya Bu Chatrina setelah mereka selesai belajar. Murid-murid menjawab "Tidak Bu." dengan serempak.

"Nah, sekarang coba kalian praktekkan. Ibu mau melihat hasil karya kalian." ujar Bu Chatrina sambil tersenyum.

Murid-murid pun mulai memasak sup wortel, sesuai langkah-langkah yang diajarkan Bu Chatrina. Kayra, yang sedang memotong wortel, masih saja menggerutu dalam hati.

'Sialan bajingan hitam itu. Berani-beraninya mengejekku kemudian kabur. Dasar pengecut!' 

"Kay, ada apa?" tanya Mikhail di sebelahnya yang sedang mengupas bawang. Tapi Kayra tidak menjawab. Dia terus memotong-motong wortel dengan marah. Akibatnya, wortelnya terjatuh dan telunjuk kirinya terkena pisau.

"Auww!!" Kayra mengaduh kesakitan. Semua murid dan Bu Chatrina langsung melihat ke arah Kayra. 

"Kayra, kamu baik-baik saja?" tanya Jason.

"Ya ampun Kay,  jarimu kenapa??" tanya Rei. Leonard berdiri di sebelahnya.

"Aduhh sakit!" kata Kayra mengaduh, sambil terus memegang jarinya. 

"Jarinya Kayra terkena pisau." ujar Mikhail. "Bu, kami ijin ke UKS dulu ya."

"Oke, Mikhail." kata Bu Chatrina. "Kayra, semoga jarimu cepat sembuh ya." katanya kepada Kayra. Kayra mengangguk. 

Murid-murid pun segera menuju ke ruang UKS, yang terletak persis di samping menara Crystal College. Setibanya disana, jari Kayra langsung diobati oleh Bu Naomi, yang menjaga UKS.

"Lain kali, hati-hati kalau memasak." nasihat Bu Naomi. "Apalagi saat memotong sayur dan buah. Kalau terburu-buru, bisa luka terkena pisau kayak sekarang."

"Iya Bu..." jawab Kayra. Jarinya sekarang sudah mulai membaik, walaupun masih terasa perih. 

"Ini, Ibu kasih obat antiseptik untukmu." kata Bu Naomi kepada Kayra. Ia memberikan obat antiseptik yang tadi ia pakai untuk mengobati jari Kayra. "Taruhlah obat ini di jarimu setiap habis terkena air. Lama kelamaan pasti akan sembuh."

"Terima kasih, Bu." ujar Kayra lega. 

"Nah, sekarang kembalilah ke sekolah. Guru kalian pasti sudah lelah menunggu." kata Bu Naomi. Murid-murid pun pamit dan segera masuk kembali ke menara Crystal College, lalu melanjutkan pelajaran memasak. Kali ini Kayra tidak ikut memasak karena jarinya yang baru sakit. 

Tidak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 15.00. Sudah saatnya Jason dan teman-teman mengakhiri pelajaran.

"Terima kasih Bu Chatrina!" kata mereka semua serempak. 

"Iya, sama-sama. Sampai bertemu besok, anak-anak!" jawab Bu Chatrina. Murid-murid pun segera kembali ke kamar masing-masing dan membereskan perlengkapan sekolah mereka.

---

Di kamar nomor 5 alias kamar Jason...

"Tut...tut..." terdengar sebuah suara dari dalam tas sekolah Jason. Gadget miliknya berbunyi!

'Eh, ada apa ini?' batin Jason, sambil mengecek gadgetnya. Ternyata, ada pesan masuk dari Mikhail di sebuah room chat bernama "Students of CC", room chat khusus untuk murid-murid Crystal College. Akun milik Jason sudah dibuat dan masuk otomatis ke room chat tersebut, sejak ia didaftarkan menjadi murid Crystal College oleh Pak Makoto.

Mikhail: Guys, kalian lagi pada gabut kan? 

Jason membuka dan mulai membaca pesan tersebut, kemudian dia mulai membalasnya.

Jason: Iya, aku lagi gabut kok.

Tak lama kemudian, Kayra, Leonard, dan Rei menulis pesan baru di room chat itu. Lalu dibalas oleh Mikhail. Begitulah seterusnya.

Kayra: Sama, aku juga gabut.

Leonard: Aku juga, lagi rebahan sambil minum boba wkwkwk

Rei: Aku juga nih, lagi gabut bgt.

Mikhail: Oh, baguslah. Soalnya aku mau ngajak kalian ngumpul di kamarku.

Kayra: Ada apa emangnya, Mik?

Jason: Iya, ada apa?

Leonard: Mau ngapain emang?

Mikhail: Aku mau ngajak kalian diskusi, soal Elios. Gimana cara kita ngalahin dia.

Kayra: Wah, boleh tuh! Kayaknya aku udah dendam kesumat sama Elios!

Leonard: Hmm, boleh tuh.

Rei: Aku mau. Yuklah ngumpul di kamarmu, Mik!

Jason: Ya, boleh tuh.

Mikhail: Ok, kutunggu ya!

Setelah selesai mengobrol di room chat, Jason, Kayra, Leonard, dan Rei segera menuju kamar Mikhail dan berdiskusi tentang cara mengalahkan Elios, yang selalu saja mengganggu mereka, para guru, karyawan, dan warga sekitar. Saat tengah berdiskusi, 15 menit kemudian terdengar suara dari gadget mereka.

"Ting nong!"

Murid-murid langsung mengecek gadget masing-masing, membuka menu "Task Page", dan mereka kaget. Ada misi baru muncul di sana.

"You have a new mission:

Lee, one of  Elios' men, is trying to steal some necklaces, earrings, and bracelets in Ryuu's Jewelry Store. Arrest him and bring him to the police immediately!"

"Wah, gawat nih!" seru Kayra. "Kurang ajar orang itu, mencuri perhiasan Pak Ryuu!"

"Cepat guys, kita ke Ryuu's Jewelry Store!" ujar Mikhail, seraya mencari lokasinya di GPS. Teman-temannya setuju. Mereka berlima pun berangkat menggunakan Cyclops Rider (motor melayang tanpa roda yang biasa digunakan sebagai kendaraan milik murid, guru, dan karyawan di Crystal College), untuk menjalankan misi pertama mereka. 



The World of FantasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang