J

1.2K 137 30
                                    

Setiba rumah, Jisung sudah berganti pakaian dan menuju kamar Renjun. Renjun tertidur pulas bisa Jisung lihat dengan jelas sinar bulan mengenai wajah Renjun.

Jisung tersenyum tipis, ia tidur disamping Renjun.

Memegang tangan Renjun dengan pelan, memperhatikan Renjun sekaligus mengelus rambutnya yang halus.

Tangan Jisung yang besar menyentuh dahi Renjun tak lama. Jisung mencium dahi Renjun dan berkata,

"Selamat malam rembulanku."

Barulah Jisung tidur disamping Renjun dengan memeluk Renjun yang tangannya tidak bisa lepas dari Renjun.

Barulah Jisung tidur disamping Renjun dengan memeluk Renjun yang tangannya tidak bisa lepas dari Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan pagi nya, Renjun membuka kedua bola mata nya. Ia merasa bahwa ia tidak bermimpi,

Sekarang dia masih berada di tempat yang sama. Dirumahnya Jisung.

Disana sudah ada dokter beserta Jisung. Wajah mereka tampak serius apalagi Jisung yang seakan memperhatikan sang dokter sedetail itu.

"Baik dok, saya paham. Terima kasih atas bantuannya."

Dokter muda itu membungkuk memberikan salam pada Jisung, "Sama sama tuan muda, saya akan berusaha sebisa saya."

Jisung tersenyum miring, "anda pasti tau kan bahwa saya sepenuhnya percaya pada anda? Jika anda melakukan kesalahan sedikit pun-"

Jisung menatap tajam ke dokter, "-ganti dengan nyawa anda."

Dokter muda hanya tertawa pelan seakan sudah biasa dengan ancaman itu, "Tidak usah khawatir tuan muda, tuan muda sudah tau saya seperti apa. Kalau begitu saya pamit terlebih dahulu."

Jisung menatap datar atas kepergiaannya dokter muda. Jisung berbalik arah dan melihat Renjun yang berusaha untuk duduk,

"Heh Renjun!" Jisung lari ke ranjang Renjun, memapah pundak Renjun.

"Kenapa bangun? Kamu belum sepenuhnya sehat." Terlihat wajah Jisung yang sangat khawatir pada Renjun

"G - gua haus."

Jisung melihat nakas dan benar hanya gelas kosong. Jisung menahan amarah lalu dia tersenyum pada Renjun.

"Sabar ya, aku panggilkan pelayan."

Jisung berdiri dan menjetikkan jari nya,

Sekejap puluhan pelayan datang memasuki ruangan. Jisung menatap mereka lekat kemudian Jisung tanpa sadar memukul jidatnya,

"Saya cuman memanggil satu pelayan saja bukan puluhan. Jika begini, Renjun menjadi takut."

Bisa Jisung rasakan rematan tangan Renjun di baju kaos nya.

Tidak ada yang menjawab, Jisung menghela nafas.

"Tolong bawakan saya air putih untuk Renjun."

Salah satu pelayan mengangguk dan pergi untuk mengambil air putih.

I'm Hooked On You || Jisung X RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang