11

524 53 67
                                    

Seminggu kemudian setelah Saint dinyatakan hamil, Saint dan Perth merayakannya untuk mensyukuri karunia yang diberikan Tuhan pada mereka, mereka membuat acara syukuran sederhana. Perth dan Saint mengundang kedua pasang orang tua mereka, kerabat dekat dan beberapa teman dekat saja. Phi Phana datang bersama pasangannya wayo. Kakak Perth yaitu Mark juga datang bersama Gun bersama anak mereka Kla. Mean juga datang bersama sang istri yang bernama Plan. Dan tidak ketinggalan Title dan Earth yang menyempatkan datang dari Hua Hin.

"Aku hamil" ucap Saint.

Pengumuman yang langsung keluar dari mulutnya itu mengundang decak syukur dari semua orang. Mereka turut bahagia. Kedua ibupun menangis terharu, apalagi orang tua Saint yang akan memiliki cucu pertama mereka, mereka bergantian memeluk Saint dengan bahagia. Sang ibu mertua juga tidak kalah senangnya, ia juga memeluk sang menantu dengan airmata berlinang, mengingat perjuangan Perth dan Saint untuk mendapatkan momongan dan juga berbagai masalah yang membuat mereka masih bertahan lebih dari tujuh tahun bersama. Sang orang tua dari Perth dan Saint bahkan mengatakan akan menyampaikan kabar gembira ini pada kolega bisnis mereka dan teman mereka. Yang membuat wajah Perth dan Saint semakin tersenyum bahagia. Yah benar-benar penuh haru. Semua suka cita itu tertumpah ruah dalam syukuran sederhana.

Banyak dari mereka mewanti-wanti pada Perth, khususnya para suami yang membicarakan tentang masalah ngidam. Hal yang biasa terjadi jika sang istri hamil dan itu adalah salah satu hal yang membuat suami pusing.

Sementara sebagian dari mereka juga mengerubuti Saint, menanyakan berbagai hal tentang kehamilan dan program momongan yang dijalani dan bahkan mereka juga sampai membahas bagaimana mengerjai sang suami dengan namanya ngidam. Karena dipastikan jika alasannya adalah 'permintaan sang bayi' otomatis sang suami tidak akan menolak permintaannya. Terlihat suasana begitu akrab diantara mereka semua.

Perth kemudian menghampiri sang istri dan memeluknya sayang dan hal itu membuat yang lainnya hanya tersenyum dan menggoda, membuat suasana semakin gembira.

.

.

.

.

.

.

Bulan berjalan kini kehamilan sang lelaki manis kita menginjak 3 bulan.

Mengalami ngidam saat seorang ibu mengandung itu hal yang wajar. Biasanya, ngidam itu identik dengan ingin memakan sesuatu. Terlebih, perasaan ingin yang ada pada ibu hamil biasanya lebih menggebu daripada dalam keadaan normal. Yah, karena itu, seorang suami biasanya diwajibkan untuk bisa menuruti apa pun permintaan istri.

Kalau nggak dituruti, dipercaya kalau kelak anak yang akan lahir bakal ngileran. Percaya? Ntahlah, yang jelas emosi seorang ibu hamil memang sangat berbeda dengan kondisi orang tidak hamil. Kadang, mereka bisa meminta atau menginginkan hal yang nggak lazim, bahkan cenderung lucu. Lalu bagaimana dengan Saint kita?

"Perth... Sayang... bangun.."

Pelan-pelan Saint membangunkan Perth yang sedang tertidur lelap. Tangan lembutnya menggoyangkan tubuh sang suami yang masih terbungkus selimut. Perlahan iris hitam nan sayu terbuka, rasanya baru saja terpejam. Namun apalah daya jika sang istri membangunkannya. Sebenarnya Saint ragu dan tidak enak ingin membangunkan sang suami, yang baru saja pulang jam 10 malam dan kini jam menunjukan pukul 2 dini hari, tapi Saint tidak bisa menahannya lagi. Ia benar-benar ingin sesuatu.

"Ada apa, sayang? Hoaaamm.." Perth mengucek matanya dan memandang wajah sang istri yang terlihat cemas. "Kenapa? Mimpi buruk em?"

Saint hanya menggeleng pelan.

"Mau ke toilet?" Tanya Perth lagi, namun hanya mendapat gelengan kembali dari Saint.

"Mau es krim..." ucap Saint lirih dengan bibir mengerucut.

All About You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang