Chapter 8

588 46 17
                                    

Picture is not belong to me. Its credit to the owner.]

Sorry for the typo 😉🙏

Senyumnya tidak lekang sejak melihat Perth yang berada di luar toko. Perasaan ingin memeluk Perth semakin berkobar-kobar kerna sudah lama tidak bertemu. Melihat Perth yang memasuki toko membuatnya tersenyum lebar.

"Paman Perth~" kata sosok itu setelah Perth masuk ke dalam toko. Perth yang di panggil langsung melihat ke arah suara tersebut. Senyumnya juga mengembang kerna dia juga merindukan sosok itu. 

"Pin… kok kamu ada di sini?" kata Perth yang merasa hairan dengan kehadiran Pin di toko itu. Pin berlari anak ke arah dan di sambut dengan pelukan dari Perth.

"Pin kenapa ada di sini?" kata Perth kerna Pin belum menjawab pertanyaannya tadi. 

"Papa akan bekerja di sini paman. Jadi Pin juga ikut papa ke sini. Pin rindu sama paman." kata Pin dan wajahnya tiba-tiba berubah sedih. Perth hanya tersenyum melihat Pin. Dia tidak menyangkah Pin akan rindu padanya. 

"Paman juga rindu sama kamu Pin." kata Perth sambil membelai pipi chubby Pin. 

"Bener paman rindu sama Pin atau paman itu sebenarnya rindu sama papa?" kata Pin dengan polosnya. Perth yang mendengar membeku sejenak. Kerna dia sedikit gadget dengan pertanyaan Pin. 

"Paman apa Pin salah tanya ya?" kata Pin yang melihat perubahan wajah Perth. Perth yang tersedar hanya tersenyum. 

"Pin minta maaf ya kalau Pin salah ngomong." kata Pin lalu menundukkan wajahnya yang kelihatan sedih. Perth tersenyum lalu dia mengendong Pin dan mencium pipinya Pin. Pin yang di perlakukan seperti itu kaget. Lalu dia pun tersenyum dan memeluk Perth. 

"Pin sayang sama paman Perth." kata Pin dengan gembiranya. 

"Aaww. Perth ini anak siapa?" kata Plan yang melihat Perth sedang mengendong anak kecil. 

"Oh iya. Aku hampir lupa. Ini Pin dan Pin ini paman Plan. Dia ini temannya paman." kata Perth memperkenalkan Pin kepada Plan. 

"Anak ini lucu ya. Halo Pin." kata Plan dengan senyum mengembangnya. Pin yang mendengar sapaan Plan turut tersenyum. 

"Pin…." terdengar suara memanggil nama Pin yang sangat di kenali Perth. Plan yang mendengar suara tersebut juga menoleh ke arah suara tersebut. Plan yang melihat pemanggil tersebut membeku. Dia merasa dia sedang bermimpi. Dia tertanya-tanya apakah orang yang berada di depannya sekarang ini benar. Saint yang melihat kehadiran Perth dan plan di toko itu turut kaget. Dia tidak menyangkah akan bertemu lagi dengan Perth. 

"Saint…" kata Plan setelah melihat Saint di depan matanya. 

"Papa…" Kata Pin dengan senyumnya. Plan yang mendengar panggilan Pin menoleh ke arah Perth. Perth yang sadar akan tatapan Plan hanya tersenyum. Dia tau Plan pasti menginginkan penjelasan. Perth menurunkan Pin dan dengan segera Pin menuju ke arah Saint.

"Papa… Paman Perth datang." kata Pin dengan senyum lebar lalu menarik tangan Saint untuk bertemu dengan Perth. Saint yang di perlakukan seperti itu hanya bisa menurut. Saint sebisa mungkin kelihatan biasa sahaja di hadapan Perth dan Plan. Saint tau pasti Plan tertanya-tanya siapa dirinya. 

"Selamat siang tuan Perth. Ada yang bisa saya bantu?" kata Saint dengan senyum yang biasa dia tunjukkan. Plan melihat senyum Saint menjadi sendu.

"Kita bertemu lagi Pete." kata Perth sambil tersenyum. 

"Iya kita ketemu lagi. Apa Tuan Perth ingin membeli bunga?" kata Saint yang tidak ingin memperpanjangkan cerita. Perth yang sadar akan kelakuan Saint sedikit sedih. Walau bagaimana pun dia tetap tersenyum. 

LOVE (PERTHSAINT FF) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang