Rose pov
Sudah berjalan seminggu Aku kembali tinggal sendiri
Dan seminggu ini juga aku berusaaha menjaga jarak dengan lisa.
Aku berusaha menyibukan diri agar bisa mencari alasan agar tak bertemu dirinya.Apa aku baik baik saja? Tentu saja tidak.
Aku menangis hampir setiap malam karena sangat merindukannya.
Meski sesekali aku masih mengangkat teleponya agar dia tidak terlalu curiga.
Dan jennie? Aku senang karena dia tidak jadi mengundurkan diri, dan saat aku Tanya alasanya dia bilang bahwa sajangnim Yang memohon agar dia tetap disini
Setelah mendengar alasan jennie tentu saja aku merasakan sakit yang teramat sangat, bagaimana tidak? Aku merasa bahwa sajangnim lebih menyukai jennie dibandingkan aku kekasih anaknya sendiri, bahkan dia menyuruhku untuk mengakhiri hubungan kami.
Flashback
Lagi lagi aku dipanggil keruangan sajangnim, kali ini berbeda karena hanya ada kami berdua disini.
"Sebelumnya aku berterimakaih karena kau sudah menurutiku " katanya
Ck! Aku benar benar muak dengan ucapanya.
"Aku melakukan ini Demi lisa bukan anda " kataku dingin
Aku melihat wajahnya Yang tiba tiba menegang, mungkin dia terkejut dengan ucapanku barusan tapi aku masa bodoh aku sangat membencinya.
"Karena kau sudah menjaga jarak denganya, ada baiknya kau juga harus mengakhiri hubungan kalian secepatnya "
Deg
Mataku membulat sempurna, ucapanya barusan membuatku semakin membencinya.
Belum sempat aku menanggapi ucapanya tiba tiba ada Yang mengetuk pintu.
Tok tok tok
"Masuklah " kata sajangnim
Aku melihat sosok Yang kini duduk tepat disamping ku
Jennie
Rose pov end
Jennie pov
Aku ada janji dengan sajangnim siang ini, penawaranya cukup menarik, tapi aku masih belum memutuskannya, nanti saat disana mungkin aku bisa mengambil keputusan
Tok tok tok
Aku megetuk pintu ruangan sajangnim
"Masuklah"
Aku terdiam beberapa saat sebelum akhirnya aku duduk disamping rose.
Aku terkejut melihat kehadiranya disini.
Sedang apa dia disini? Apa dia akan ikut juga kedalam project ini?Aku terdiam beberapa saat sebelum akhirnya sajangnim akhirnya mengeluarkan suara.
"Jadi bagaimana jen? Penawaranku? Apa kau mau menjadi pasangan lisa untuk sampul majalah ME bulan ini? "
Aku sedikit melirik kearah rose tapi wajahnya tidak menunjukan keterkejutan sedikit pun, mungkin dia juga ikut dalam project ini begitu pikirku
" baik sajangnim aku mau " kataku pelan
Aku melihat raut wajah puas sajangnim sesekali ia mengangguk anggukan kepalanya.
"Rose jadi bagaimana? Tentang perkataanku tadi? Kuharap kau mau melakukanya, ini Demi kebaikan lisa"
Deg
"Mwo? Demi kebaikan lisa? Ada apa sebenarnya? " kataku dalam hati.
Aku melihat mata rose kini sudah berkaca kaca, sungguh aku tidak mau berada dalam situasi canggung seperti ini, sebenarnya ada apa? Kupikir alasan rose berada disini karena dia akan ikut menjadi model majalah ME juga tapi sepertinya dugaanku salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE AND SECRET [the other girl]COMPLETE
FanfictionSatu hal yang tak mungkin kulupakan tentang mu adalah saat kau hadir dalam hidupku bersama dengan keyakinan yang kau berikan padaku.