06

117 22 2
                                    

"Udah, tapi ga cocok", bukan Wooyoung yang jawab, itu Yeosang.

"Seriusan ? Siapa emang ?", tanya Bella yang beneran penasaran.

"Ada, itu, temennya Yeosang", ucap Wooyoung asal tapi malah terkesan ngejebak Luna.

Ya kan soalnya inisial L, anak FIA, temennya Yeosang, ya siapa lagi kalau bukan Luna ? Temennya Yeosang kan cuma Luna. Kini semua mata tertuju pada Luna, bahkan Hongjoong dan Jongho yang baru bergabung ke gerombolan aja langsung ngeliatin Luna.

"Dih, kenapa pada liatin gue ? Emang gue terlihat kayak naksir Wooyoung ?", tanya Luna yang sebenernya udah grogi banget.

"Ga mungkin Kak Luna, modelan Kak Luna gini mana mau sama Bang Wooyoung", celetuk Jongho.

"Bukan Luna, ada dulu temen sekelas gue waktu masih semester awal", ucap Yeosang menyelamatkan Luna.

"Lagian kalian tuh ngapain bahas itu deh, ada Gowon tau disini, hargain", kata Luna.

"Eh, aku gapapa kok Kak, aku sama Kak Wooyoung juga biasa aja", semua tahu Gowon bohong.

"Dah lah, gue mau ke toilet", kemudian Luna melangkahkan kakinya meninggalkan gerombolan.

Luna balik dari toilet, orang-orang ngumpulnya udah pada mencar. Seonghwa, Bella, Risa, Wooyoung, Gowon, dan Hongjoong jadi satu. Yeosang, Yunho, dan Hwiyoung berkumpul di dekat ayunan besar milik keluarga Yunho, sementara San, Mingi, dan Jongho berkumpul di dekat meja panjang yang berisi makanan. Luna memilih berkumpul bersama San dan yang lainnya, meskipun Luna suka tiba-tiba darah tinggi kalau ngomong bareng San maupun Mingi, seenggaknya masih ada Jongho yang waras disana.

"Gue gabung ya, mau makan hehe", ucap Luna 100% bohong.

"Duduk aja kali, ngapain izin lo", kata San.

"Gue basa-basi doang kali, kan ceritanya gue mau berubah menjadi wanita baik hati dan lemah lembut", jawab Luna.

"Manusia macem lo mana ada berubahnya, udah dari cetakannya lo begini", ujar Mingi.

"Emang lo semua biadab, cuma Jongho yang baik sama gue"

"Iyalah, gue kan emang berakhlak mulia dan budi pekerti yang baik", sahut Jongho.

"Kalau lo berakhlak mulia lo ga bakal nyusahin gue terus bego", keluh San.

"Lah, lo kan abang gue! Percumalah kalau gue punya abang sepupu yang kompatibel buat disusahin tapi ga gue susahin, gue hanya memanfaatkan keadaan", balas Jongho tak mau kalah.

"Ih udah diem lo semua! Gue mau menenangkan pikiran dari mulut berisik kenapa malah dikasih berisik lagi", potong Luna.

"Salah lo duduk disini, tuh bareng Yunho duduknya sana", ucap Mingi sambil menunjuk Yunho dan yang lainnya.

"Mana mau dia disana, kan ada mantan", samber San.

"Gue ga duduk disana bukan karena Hwiyoung, anjir. Yeosang tuh, gue lagi kemusuhan sama dia"

"Emang singa sama macan bisa musuhan ya, Bang ?", tanya Jongho yang malah buat Luna kesal.

"Choi San! Kok Jongho sekarang ngeselin juga ? Lo ajarin dia biar ngeselin ya ?", ucap Luna sedikit berteriak.

"Dia emang ngeselin dari sananya anjir, kalau ga ngeselin mana mungkin gue emosi terus liat dia. Buktinya lulus di STAN bukannya diambil malah tes mandiri disini demi bisa gangguin gue", curhat San untuk yang kesekian kali sepanjang hidup.

"Ih pusing gue liat lo semua, emang ga ada yang beres"

"Ye ngaca, emangnya lo beres apa"

"Iyalah beres!"

"Btw Lun, yang kirim menfess kemaren bukan lo, kan ?", tanya Mingi yang dari waktu itu masih penasaran banget.

"Bukan, temen sekelasnya Bang Yeosang waktu semester awal, tuh tadi di sana udah dibahas", jawab Jongho.

Mingi dan San liat-liatan kemudian ngangguk.

"Lagian lo sih, ditanyain Wooyoung bilangnya elo", kata San.

"Ya emang kenapa ? Abisnya bosen gue liat dia, semua cewe dideketin, tapi sama Gowon masih aja lanjut"

"Gue dah tau sih dari awal, orang macem lo pasti cuma mau mainin Wooyoung doang", San berujar lagi.

"Nah, ini baru temen gue. Gini dong, lo tuh harus paham gue gimana, hehe"

Percakapan diantara mereka terus berlangsung sampai hampir tengah malam, yang tadinya duduk berpencar kini semua berkumpul jadi satu dalam sebuah lingkaran.

"Lo ga dimarahin ntar bawa Luna sampe tengah malem ?", tanya Hongjoong ke Seonghwa.

"Ga tau aja lo semua kan dia sering jalan sama Yeosang sampe tengah malem", kata Seonghwa.

"Lah ? Itu lo balik tengah malem abis main sama Luna ?", tanya Wooyoung ke Yeosang.

"Ya iyalah, emang sama siapa lagi gue betah main ? Kenapa, cemburu lo ?", sindir Yeosang.

"Gowon tuh, gapapa lo Won balik malem ?", tanya Yunho ke Gowon.

"Dia kan anak kos, mana ada yang marahinlah", sambung San.

Disaat yang lainnya mengobrol Luna lagi-lagi ke toilet, ntahlah perutnya terasa sakit.

Kembali dari toilet Luna langsung duduk diantara Yeosang dan Hwiyoung sambil memegangi perutnya.

"Kenapa lo ?", tanya Yeosang yang melihat pergerakan aneh Luna.

"Dapet Sang, tolong dong beliin gue pembalut, bocor nih", pinta Luna.

"Bareng lo lah, gue mana ngerti beli gimana", ucap Yeosang dengan nada meninggi.

"Kenapa, Sang ?" tanya Risa.

"Gue dapet Kak, nih minta tolong beliin sama Yeosang tapi malah ngajakin gue, gue udah bocor"

"Yaudah aku aja yang beli", kata Bella kemudian bangkit.

"Gak lah! Udah nih Yeosang aja", larang Luna. Meskipun kayak singa, tapi Luna tetap ga enakan ke orang lain.

"Udah gue aja. Masih yang dulu, kan ?", tanya Hwiyoung yang kemudian bangkit dari duduknya.

Luna otomatis ngangguk.

"Vitamin c nya juga ?", tanya Hwiyoung lagi.

Luna ngangguk lagi, kemudian Hwiyoung meninggalkan lokasi dengan mengendarai mobil Mitsubishi Mirage merah miliknya.

"Tuh masih baik gitu, ga mau balik aja, Dek ?", ucap Seonghwa yang bisa didengar oleh semua orang disana.

"Batu nih orang, Bang", respon Yeosang.

"Ga lah, balikan sama Hwiyoung sama aja kayak gue pacaran sama nih orang dua, ga cocok!", kata Luna sambil nunjuk San dan Mingi.

"Dih, lo nya aja kali yang ga mau balik ke Hwiyoung, anaknya baik gitu, lo nya aja aneh", cerca San.

"Dari pada yang ga jelas Lun, mending lo balik tuh sama Hwiyoung", sambung Hongjoong yang tau segala prahara.

"Gitu ya, Kak ? Gue takut dibohong-bohongin kayak dulu lagi sama Hwiyoung", Luna melunak.

"Ga lah, jamin gue anaknya berubah", sebagai sahabat terdekat Hwiyoung, Yunho membela.

"Dari pada lo sama buaya-buaya ini Lun, better kalau lo sama Hwiyoung", timpal Risa.

"Iyalah apalagi nih abang berdua, beuh paling mantep dah ilmunya", ledek Jongho ke San dan Wooyoung.

"Kalau Wooyoung sih Gowon, ya kan Yong ? Biasanya kalau dibawa lebih dari tiga kali sih serius, iya ga Yong ?", kata Mingi.

Wooyoung merasa tersudut. Ini tuh kayak secara ga langsung, semua orang lagi nyindir dia. Wooyoung tau harusnya dia ga libatin siapapun lagi buat ngeruntuhin harapan Luna, apalagi ini bakal nambah masalah karena Gowon bisa aja makin berharap ke Wooyoung.

Perfect Flavours - Jung Wooyoung of ATEEZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang