Part 2

2.2K 89 0
                                    

Nayla POV

Tepat akhir pekan ini, kami memutuskan untuk pergi ke kebun binatang. Sebenarnya rencana ini sudah kami buat sebagai kado ulang tahun Gio yang ke-dua. Kesibukan pekerjaan Mas Ardi yang membuat rencana ini agak telat terealisasi. Jadwal Mas Ardi yang harus keluar kota ketika akhir pekan selalu menjadi halangan.

Aku sangat memakluminya, karena itu memang tanggung jawab Mas Ardi. Dan sekarang, rencana ini akan terwujud. Gio sangat senang ketika Ayahnya bilang kalau besuk dia bisa ke kebun Binatang.

Dia berucap." Mau mau" Gio ingin bilang harimau. Mas Ardi yang tidak faham omongan Gio sontak tertawa. Dia menertawakan dirinya sendiri, dia tidak faham atas apa yang dimaksut anak kandungnya.

Malam ini aku sudah disibukkan dengan persiapan beberapa peralatan buat Gio. Dari baju ganti, celana, pampers, minyak telon, selimut dan yang lainnya. Memang ketika mengajak pergi anak balita lebih repot dibandingkan kita sendiri yang pergi. Dari peralatan dan jangan lupa kondisi badan yang sewaktu-waktu bisa demam.

Meskipun Gio anak yang aktif, kalau sudah berkaitan dengan cuaca tak menentu seperti ini juga akan tumbang. Minggu kemarin, Gio habis bermain di taman komplek rumah sama Mas Ardi. Berangkatnya senang, pulangnya bikin onar satu rumah. Betapa tidak, tiba-tiba suhu badannya hangat dan dia tidak mau minum susu ataupun air mineral.

Aku yang takut Gio dehidrasi langsung mengajak Mas Ardi ke rumah sakit. Dengan hanya mengenakan baju rumah aku melangkahkan kaki ke UGD rumah sakit. Waktu itu, setelah diperiksa dokter jaga, Dokter mengatakan memang akibat perubahan musim membuat tubuh Gio kaget dan akhirnya demam. Syukur hanya demam biasa berdasarkan pemeriksaan dan hasil lab.

Setelah mempersiapkan peralatan Gio yang begitu banyaknya, aku melangkahkan kaki keluar kamar. Betapa bahagianya anak dan Ayah sedang bermain di ruang santai. Memang Mas Ardi sesibuk apapun pekerjaannya akan tetap meluangkan waktu untuk bermain dengan Gio.

"Gio sayang, bobok dulu ya. Besuk kita ke kebun binatang." ucapku.

"Biar Gio aku tidurin ya, kamu tunggu aku aja di kamar." Mas Ardi berdiri dan memulai menimang Gio dipelukannya. Memang Gio lebih mudah tidur dengan Mas Ardi.

Setelah lima belas menit menidurkan Gio, Mas Ardi kembali dengan membopong Gio dan menaruh ke box pinggir kasur.

"Gio sudah tidur Mas?"

"Sudah, tadi aku cerita tentang kebun binatang terus dia berceloteh ehh tiba-tiba tidur sendiri." jawab Mas Ardi yang masih sibuk menyelimuti tubuh Gio.

"Syukur deh, tidak rewel. Mas mau aku buatin teh?" tawarku, biasanya kalau weekend, kami sebelum tidur akan berbicara banyak. Entah masalah pekerjaan atau masalah yang akhir-akhir ini ramai dibicarakan.

"Nggak kita tidur aja, kamu kan capek habis menata persiapan buat Gio. Sini aku peluk biar cepat tidur." Jawab Mas Ardi, dengan membuka posisi tangan untuk memelukku.

"Apaan sih Mas, kaya manten baru aja."

"Yah harus dong sayang, meskipun kita sudah tiga tahun menikah tetapi keharmonisan harus dijaga. Sini aku peluk." Mas Ardi menarik tubuhku ke pelukannya, betapa nyaman posisi ini. Ketika halangan kecil kami sudah tertidur pulas.

"Iya mas, kalau gini aku nyaman banget. Bisa sama Mas, bisa mandangin Gio yang tidur serasa dunia kita bahagia ya Mas." ujarku.

Mas Ardi mencium puncak kepalaku dan berucap."Hmmm, yasudah tidur sayang."

❇❇❇

Paginya kami dihebohkan dengan tagisan Gio yang membahana di seluruh rumah. Memang tadi Gio sudah aku mandikan dan aku sudah menyuruh Ayah Gio menjaganya.

Aku, Dia, Kamu ✔ - Dunia Gio (Karyakarsa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang